Mevans Sanggramawijaya crosser Onesixeight Motocross Team, kian perkasa di kelas Komunitas Motocross Indonesia C. Suami Litta Rahmawati itu mampu memimpin klasemen di kejuaraan Onesixeight Indiel MX-GTX Openchampionship 2020, di sirkuit Wanko, Bubakan, Mijen, Semarang (12/13/9/2020).

Sejak Moto 1 di hari sabtu (12/9/2020), Mevans menguasai kejuaraan. Bahkan saat digelar Moto 2, di hari minggu, Mevans meninggalkan rival-rivalnya, dengan perjuangan cukup berat, usai dihadapkan problem kopling.
Saat lomba performa saya dan kuda besi, sama-sama berada di puncak performa. Terima kasih juga buat seluruh pit crew yang telah bekerja keras, mengawal crosser-crosser Onesixeight Motocross Team, meskipun sempat terjadi miskomunikasi.
Selain Mevans, petarung Onesixeight Motocross Team lain, seperti nama Irwan Ardiansyah juga memimpin klasemen, dengan point tertinggi di kelas Komunitas Motocross Indonesia Pro.

Atmosfir kompetisi berjalan dramatis, saat menghadapi rival sekaligus karib lamanya Aep Dadang, yang kini membela Bonaharto MX Sinexo Lubricant. Aep dan Irwan layaknya superstars di event kali ini.
Dan torehan Onesixeight Motocross Team di kelas MX Open, juga menuai hasil memuaskan. Kendati Hilman dijaga ketat oleh petarung-petarung nasional, tapi Hilman terobsesi mengejar Delvintor, terhitung sejak 2019.

Pertimbangan, kapasitas skill crosser-crosser yang berimbang di kelas ini, Hilman jujur mencoba bermain aman, sembari mencari kelemahan lawan. Hingga menit terakhir akhir, Hilman sukses berada di urutan ke tiga.
Sisi lain, di kelas Komunitas Motocross C, nama Arif juga mampu menempati podium 5 besar. Dan Mai Kisworo sukses bertarung menghadapi sengitnya kelas Komunitas Motocross Indonesia A, hingga mampu bertengger di urutan empat.
Bahkan, Ryan Devano Ardiansyah yang baru saja memulai kariernya di motocros, mampu menguasai podium kelas 50 cc. Ryan mengikuti jejak sang kakak, yaitu Sheva Ardiansyah. “Saya optimis Ryan calon young guns Onesixeight Motocross Team Indonesia, ”senyum Mevans.

Sheva Ardiansyah kali ini menyandang predikat crosser srikandi terbaik di kelas 85 cc, setelah fight dengan crosser batangan, hingga sukses di podium ke empat.
Pencapaian performa kuda besi demikian juga atas prepare yang berkesinambungan. “Point utama best maping power mesin dan suspensi, mengikuti tipikal sirkuit Wanko, Bubakan, Mijen, Semarang, serta karakter crosser, ”lontar Mevans.
Itu juga berdasar data dari tahun lalu, saat mengikuti kejuaraan MX-GTX di sirkuit sama. Nah ini, pentingnya jobdesk untuk pit crew. History kuda besi Onesixeight Motocross Team, jadi lebih terpantau dengan seksama.

Ketika ada perubahan atau terjadi reseting, keinginan dari crosser, tak lagi main kira-kira, semua serba terdata. “Dengan begitu reseting jadi lebih fokus, tak lagi kerja mulai nol, sehingga efektif, ”sebut Mevans.
Bahkan, performa Husqvarna FC 250 pacuan crosser-crosser Onesixeight Motocross Team, telah melalui simulasi uji endurance, sejak awal persiapan di tiga bulan silam. Menjadi hal yang awajar, ketika pencapaian endurance dan speed kuda besi Onesixeight Motocross Team, terus mengalami peningkatan.
Kalau tarjet di event misal 30 menit, kita uji coba diatasnya, lengkap dengan perhitungan waktu, sebagai bahan evaluasi. “Berlaku untuk semua Husqvarna FC 250 pacuan crosser-crosser Onesixeight Motocross Team, ”tegas Mevans.

Problem pemicu menurunya catatan waktu jadi mudah untuk mengurainya. “Dari performa mesin, yang tak sebanding dengan kebutuhan handicap ? atau justru dipicu oleh crosser-nya, ”sidik Mevans.
Terima kasih juga buat Dede Widya Purnama Owner ADD Suspension. Dede aktif memantau saat kita latihan di sirkuit BSD, Tangerang maupun di Onesixeight Motocross Sirkuit di Kuta, Belik, Pemalang. Analisa bergulir ke pengembangan yang terdata dalam grafik.
“Hingga variabel handicap yang awalnya berat, sekarang dipangkas lebih mudah, ”urai Mevans mengutip statetment Arif crosser Onesixeight Motocross Team juga menjadi jawara di kelas Komunitas Motocross Indonesia C.

Bahkan Dede, sempat rebuild dan reseting komponen up side down pacuan Mevans, menjelang Moto 1 usai free practice.
Efek dominonya memang signifikan, level gaya bawaan kuda besi crosser-crosser Onesixeight Motocross Team, jadi terus meningkat.

Secara tak langsung, seluruh pit crew ikut belajar, jadi lebih cakap dan tanggap, dengan tradisi dan job desk tadi. Suspensi dan penataan peta power mesin yang tepat berbanding desain sirkuit, semakin mudah direalisasi. Sampai membangun komunikasi dua arah, atau saling memberi input.
Mengingat, dari data dan evaluasi seperti ini yang kita jadikan bahan, untuk terciptanya sebuah progress nyata dan bukan wacana, terkait prestasi dan eksistensi Onesixeight Motocross Team.

Ketika dikombinasi dengan pengembangan performa mesin yang berkesinambungan, sekarang Onesixeight Motocross Team, mulai menampakan hasil membanggakan.
Apalagi saat ini Wahyu “Yuyuk” Setiaji, tuner international asal Malang, yang memiliki KTM Certificate Orange Level Expert, merapat di Onesixeight Motocross Team. Cukup banyak inovasi brilian, serta maintenance mengarah ke penyempurnaan dari performa mesin sebelumnya.

“Metodhe, pola dan hasil pemikiran seluruh personil Onesixeight Motocross Team, bagian dari strategi di 2020 ini, optimis akan kita kembangkan terus, layaknya Management Team Moto GP, ”semangat Mevans.
Saya dan semua awak tim Onesixeight Motocross Team, cukup bangga menjalani sebuah proses. Sebab, dari pengalaman dan jam terbang ini, Onesixeight Motocross Team, semakin matang. Dan bukan dengan cara instant atau “karbitan”.

Tapi, saya tetap menghimbau ke semua awak tim, termasuk Kuta Motocross Team satelitnya Onesixeight Motocross Team. Jangan pernah merasa puas di setiap pencapaian prestasi.
Tetap istiqomah, mawas diri, positif thinking dan cerdas mencerna informasi. Mengingat, ketika prestasi berada di puncak, hembusan angin tambah kencang. “Dan saya sangat memahaminya, sama persis dengan di dunia bisnis, “tegas Mevans berfilsafat. teks - foto : collins/NPJ