Disaat adanya pandemi belakangan ini, mengurangi aktifitas di luar rumah adalah langkah bijak yang tepat. Akan tetapi bagi yg masih diharuskan beraktifitas di jalan raya, Instruktur safety riding PT. Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda) memberikan tips dan trik, agar lebih waspada dan safety.
Selain skill berkendara, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu berkendara, salah satunya “Danger Prediction”. Saat berkendara pandangan mata lurus kedepan dan fokus pada jalanan yang akan dilalui. Dan pastikan mendapat jarak bebas pandangan ideal.
Dengan begitu, jalan dan kondisi lalu lintas, bisa terpantau dengan leluasa. Sampai ketika ada potensi yang berbahaya bisa segera dihindari.
Pandangan mata dan kecepatan motor juga harus disesuaikan. “Ketika tiba-tiba ada yang menyebrang pada jarak 100 Meter dan kecepatan motor 80 KM/Jam pengendara bisa menghindari, dengan kontrol yang stabil dan safety, “kata Hari Setiawan selaku Instruktur Safety Riding MPM Honda.
Beda, ketika pengendara hanya jarak pandang bebas di 30 meter kedepan. Variabel rintangan tadi jadi susah terpantau, hingga memacu timbulnya reflex yang kadang tak sesuai dengan kondisi. Karena tiba-tiba harus mengerem pada jarak 30 Meter dengan kecepatan 80 KM/Jam.
Maka, sekali lagi perlu ditinjau ulang, bahwa jalanan yang sepi seperti saat ini, bukan berarti aman untuk berkendara. Sebab, ketika kemampuan “Danger Prediction” kita rendah, maka bisa mengalami kecelakaan yang tidak kita duga sebelumnya atau atau istilahnya “Panic Accident”, “beber Hari.
Sisi lain, untuk perilaku saat menghadapi jalanan naik turun atau trek berkontur camel. Pandangan mata yang jauh kedepan juga berguna untuk mengantisipasi kontrol gigi atau RPM bagi matic.
Pengendara bisa siap-siap mengumpan RPM dan memindah gigi lebih rendah, di trek berkontur menurun. “Untuk mempolakan mesin, agar mampu mereduksi kecepatan melalui engine brake dengan interval lebih smooth, ”saran Hari. teks - foto : rio