Ini dia biang gemparnya perhelatan MCR Openchampionship putaran 3, di sirkuit GBT, Surabaya.
Kejuaraan road race tanah air, kembali berjalan dinamis, tapi sayang Engine builder dan Manager tak lagi bisa jenak !
Pasalnya, H. David Surya Pratama Panglima "AMRF VND Koizumi BKMS SYR Aero Zyrof 47 Racing Team", tiada henti up grade strategi menghadapi kompetisi bergengsi, seperti MCR Openchampionship 2023, yang tengah bergulir.
Nama rider Arai Agaska asal Mataram, yang kini berpijak di singgasana "AMRF VND Koizumi BKMS SYR Aero Zyrof 47 Racing Team", terus memikat perhatian publik racing.
Kapasitas bertempur rider yang sempat berlaga di Oneprix dan dikawal engine builder Heri Sayur itu, nyaris tak tertandingi.
Salah satu penunjangnya adalah pegas kopling Koizumi, konversi power to speed tersalur sempurna, sekalipun diganjar 15 lap di sirkuit permanen, sekelas GBT.
Material pegas kopling Koizumi memang beda dari merk sebelah, profil pegas koplingnya kompartible dan menunjang kebutuhan kompetisi.
Usai pariwara, Perlahan dan senyap, nama Arai sapaanya di scoop nasional tenar dijuluki sebagai "Kuda Hitam". Tapi sayang, jarang ada yang publish, lantaran pengaruh "Gerbong blok kanan dan kiri" !
"Arai, diklaim Satu-satunya rider Indonesia yang memiliki aksi cornering extrem, hingga siku tangan nempel di aspal, " puji H. David yang spesial bertandang bentuk apresiasi kepada Michael Rudi aktornya MCR Openchampionship 2023.
Kalau diterjemahkan, itu artinya Arai berusaha mereduksi efek sentrifugal, pengaruh power dan speed yang terjaga di gasingan atas.
Kalau menurut instruktur Racing School, nyali Arai rangkap 7, kemampuan improve-nya luar biasa, baik terhadap geometri kuda besi, memainkan center of gravity, hingga keyakinan terhadap performa tapak kaki.
Bisa dipastikan intonasi gaya balap Arai saat menurunkan speed, grafiknya smooth dan minim memakai pengereman.
Faktanya, sisi kanan "radius traksi" tapak kaki pacuanya, tergerus extrem, dibanding sisi kiri, saat mengumbar power di sirkuit GBT, Surabaya.
Kalau "dishoot" dengan kamera slow motion, bisa dipastikan kalau Arai semi melangsungkan "ngedrift".
Rider seperti ini, yang paling gawat, sebab tak lagi mengalami ketergantungan beradu speed di straight dan berharap dapat aplaus !
Kemampuan manuver extremnya, juga dipercaya, mudah membedah kuncian racing line rivalnya.
Mengingat teori in-out dan sebaliknya, tak ada arti bagi Arai, toh kemampuanya melawan pengaruh sentifugal saat rebahan belum ada tandingan.
Otomatis kans juara di setiap kejuaraan berada di genggaman tangan, sekalipun dihadapkan rider jebolan Racing School.
Gaya balap Arai terus menuai pujian, sekian persenya "meruntuhkan" mental petarung, sekaligus back up yang ada di belakangnya.
"Sebab, jauh melampui di seputaran beradu teknik membalap kurikulum Racing School.
Sekali lagi, Kuncinya tetap ada di kemampuan kanuragan dan kapasitas nyali petarung, "senyum H. David Surya Pratama. enea