Kenalan dulu yuk dengan dedengkotnya, yang terbilang loyal dan komit atas berdirinya Ninja Owner Surabaya.
Sebagai tongkrongan penggemar kecepatan dengan basic Ninja Series, yang telah berdiri sejak 10 tahun silam lebih.
Dia adalah Doni, Ogeng, Gus Yudi, Dave, Tanjung, Anton dan Bly.
Sebagai acara tahunan dan bentuk tanggung jawab moral, perwujudan rasa memiliki, mengepakan sayap, kiprah, eksistensi, kegiatan sosial, sosialita, pengabdian, hingga safety riding, pekan silam rider yang rata-rata milenial dua generasi itu menggelar anniversary.
Info terakhir yang diterima redaksi sejak hari Juma’at (18/12/2020), telah terhitung 21 rider positif ikut riding ke Prigi.
Dan aktualnya, total 30 rider yang akhirnya tercatat dan merapat, di hari Sabtu (19/12/2020). Oh ya, special event ini rencana dihajat selama 2 hari (19-20/12/2020).
Mengambil lokasi start dan titik kumpul di Pom Bensin Margorejo Indah, Surabaya.
Meskipun brand club identik warna hijau, tapi seiring era milenialisasi, sepakat urusan brand lebih open.
Bahkan tampak Harley Davidson, dan big bike brand raksasa jepang lainya. Ada pula yang merasa nyaman dengan big matic.
Perbedaan ini yang justru menghadirkan nuansa atraktif dari keragaman brand, tapi memiliki frame sama soal misi dan visi.
Toh juga tak ada ikatan sponsor, apalagi kontrak.
“Justru ketika soal klasifikasi kuda besi dibuat open ini, embrio rider atau squad NOS makin terus meningkat di penjuru kota besar lain, ”kompak Gus Yudi dan Doni Hulk.
Memang ada yang berbeda, konsep yang diusung pada aniversary komunitas yang sempat menyandang jawara terkencang di event SDC, sepanjang tahun 2015 sampai dengan 2018 itu.
Itu lantaran anniversary yang digelar pada masa pandemi ini, tak seperti biasanya.
Tapi, lebih dominan riding alias touring, mengusung tema “Go To Prigi With Love”.
Disuport sepenuhnya oleh Gus Yudi, yang kebetulan ada hajat dan event ini menjadi salah satu nadzarnya.
Makna yang dikandung cukup dalam, sebab tak lagi beradu kencang, atau bising-bisingan knalpot.
Melainkan, membawa pesan campaign safety riding, di setiap memasuki jalur lintasan setiap kabupaten arah ke ke Prigi.
“Artinya, knalpot yang kebetulan sudah berganti full system, kita himbau untuk memasang DB Killer lebih dulu, ”sebut Doni Hulk.
Jangan sampai membangun opini dan kecemburuan sosial di jalanan.
Alhamdulilah, dengan rasa kesadaran yang tinggi, squad NOS menyadari akan fenomena yang sempat terjadi beberapa bulan silam.
Jadi, lebih tepatnya, riding dan touring kali ini sebagai cooling system.
“Dari pemahaman dan tanpa paksaan ini, kedepanya kemungkinan akan kita cari mufakat dan tawarkan, untuk dijadikan standarisasi squad NOS kedepanya, ”papar Gus Yudi.
Makin special skema riding, untuk mengurai kemacetan dibuat sistem kloter, agar tak sampai bergerombol, sesuai protokol yang telah diterapkan pemerintah.
“Cara ini menurut kami yang terbaik, formasi di jalan lebih rapid an silent, sehingga tampak lebih ke single riding, ”nilai Gus Yudi.
Saat pemberangkatan memakai 5 titik check point. Sebagai titik recovery dan evaluasi keseluruhan squad, berikut ricek kondisi kuda besi.
Sembari lebih dalam mengenal dan menyambangi kuliner tradisional khas wilayah Jombang, Kediri, Tulungagung, Trenggalek dan Prigi.
Juga sebagai upaya komunitas NOS untuk berkontribusi dalam memulihkan perekonomian pelaku UKM, di segmen resto.
Menyantap habis menu dan masakan, yang memang lazis.
“Dengan begitu, kami yakin mereka menilainya ada asa dan kembali bersemangat, saat menghadapi dan memulihkan perekonomian usai pandemi, ”senyum Doni Hulk.
Sisi lain, check point ini juga sebagai pengingat, evaluasi dan saling mengingatkan, untuk selalu safety serta santun di jalan raya.
Makin mantap, sebagai perwujudan pribadi dan komunitas yang milenial, di kesempatan ini, juga disempatkan gelar baksos di salah satu tempat ibadah.
Berupa pemberian donasi dari squad NOS, kepada pengurus pembangunan salah satu tempat ibadah.
Hal seperti ini yang membuat silaturahmi dan jiwa brotherhood yang terbangun dalam NOS, makin mengakar kuat sekaligus indah.
“Dan telah menjadi tradisi yang mengakar dan berlangsung di berbagai kesempatan, ”urai Gus Yudi.
PESTA BAKAR IKAN & TINGKATKAN AKSI - FUNGSI NOS DI 2021
Kalau direview perjalananya, bisa dibilang paling solid, kalau dibandingkan dengan komunitas selevelnya.
Kalau squadnya misal diabsen satu persatu, juga mantap dan berpengaruh, dengan berbagai latar belakang yang beragam.
Dari formula matang, pada pembicaraan dengan suasana serius dan santai di tepi pantai Prigi ini, Squad NOS membahas dalam, sehubungan dengan kiprah dan fungsi sebagai komunitas, jelang agenda 2021.
Dari hasil statistic secara DNA, squad NOS rata-rata memiliki darah golongan “Speed”.
Mau tak mau sifat kegiatan yang diusung harus ke rana speed, adrenalin dan kompetisi, tapi resmi, terukur dan terpadu.
Di 2021 kita akan mencoba mengawali dengan menggalakan Track Day, sebagai pintu masuk, untuk jalankan activity yang lain.
Kalau biasanya dalam sebulan 2 kali, di 2021 akan kita coba menggelarnya sampai 6 kali.
Hingga untuk menyusun kalender balap, anggap saja drag bike, seharusnya bisa.
“Sebab, NOS pada dasarnya banyak dedengkot yang piawai dan memiliki akses, untuk birokrasi soal satu ini, ”semangat Gus Yudi.
Selebihnya, di kesempatan ini juga dipadati dengan acara yang sifatnya happy, kebersamaan, kompak dan solid.
Seperti berenang, snorkeling bersama, balap kapal, sampai sepak bola pantai.
“Disini kebahagiaan itu pecah dan memberi serum baru bagi masing-masing squad makin mencintai dan memiliki NOS, ”wejang Gus Yudi. teks - foto : enea/NOS