Special event yang digelar oleh Yamaha Jatim, bersama calon customer prospek dan media, dengan tajuk Ngalas Bareng WR 155, terus memancing perhatian publik akan sensasi postur, performa hingga fitur yang diadopsi WR 155.
Lebih dari itu, juga membawa dampak positif bagi pelaku UKM di wilayah Pakis, Malang yang kebeetulan dilalui dan dijadikan destinasi para rider.
Lebih tepat kalau disebut sebagai "campaign sport tourism" di pelosok Pakis, Malang, usai terdampak pandemi. Yamaha Jatim soal yang satu ini memang jeli.
Dengan melibatkan media dalam sesi test ride menguji performa WR 155, otomatis wilayah dan panorama yang dilalui akan kembali popular, melalui expose masing-masing awak media.
Dan wilayah Alas Mbagor, Resto Dewi Sri dan Coban Jahe, yang kebetulan menjadi check point Ngalas Bareng WR 155 kali ini.
Bahkan pribadi yang gila gadget, pasti menguploadnya melalui instagram dan facebook.
Seperti iconicnya resto Dewi Sri dan air terjun di Coban jahe, yang tak henti-hentinya diabbadikan oleh rider dan awak media.
Pelaku UKM di bidang kuliner tradisional sampai modern, yang membuka lapak atau gerai, jadi kembali tersentuh.
Meskipun hanya sebatas membeli secangkir kopi dan pisang goreng, bagi pelaku UKM maknanya cukup besar, dalam mengelola lalu lintas keuangan.
Secara tak langsung, memang tarjetnya untuk mereminding masyarakat luas, akan destinasi yang lama ditinggalkan usai pandemi.
Semoga bisa diikuti oleh rider-rider adventure lainya. "Agar bisa kembali menjadi rujukan destinasi alternatif, "sambut Christian Team Promosi & Marketing Yamaha Jatim.
Dan optimis akan kembali menggairahkan sektor wisata, baik yang sifatnya swadaya dikelola masyarakat, maupun dikelola swasta dan pemerintah.
Melalui Ngalas Bareng WR 155 ini, saya yakin akan menjadi literatur para rider adventure new comer dan novice, yang ingin berfantasi dengan power sport trailnya.
Agar tetap ada kontribusi dalam mendongkrak perekonomian warga pelosok khususnya pelaku UKM, yang saat ini lagi berjuang untuk survive, "bijak Christian. enea/doc