Navigate To The Max Tour De Bromo Challenge : PERFORMA SUPERIOR NEW X MAX 250 CONNECTED, LEBIH MENGERTI ARTI MENEMBUS BATAS KEBIASAAN

Mengusung tajuk, "Navigate To The Max Tour De Bromo Challenge", untuk melengkapi rangkaian aktifitas peluncuran line up terbaru Yamaha New X Max 250 Connected (11-12/2/2023), Yamaha Jatim mengajak rekan media on line dan blogger Jatim, menjelajah destinasi iconic Bromo, Probolinggo.

Untuk merasakan langsung performa luar dalam, serta manfaat fitur terbaru Yamaha New X Max 250 Connected.

Special event yang mengusung tajuk "Navigate To The Max Tour De Bromo Challenge" ini, mengambil check point di Yamaha STSJ, di kawasan Jl. Basuki Rahmat, Surabaya.

Sekaligus, menandai telah resminya Yamaha New X Max 250 Connected, mengaspal di Indonesia Timur, dalam meramaikan jajaran line up produk Leisure.

Di sesi persiapan, untuk menyimpan perbekalan pakaian spare, sandal, minuman dan perlengkapan gadget, terakmodir sempurna di bagasi berkapasitas 44,9 liter.

Berikut aktifasi untuk mengkoneksikan gadget ke fitur terbaru TFT Infotainment Display, untuk menyajikan beragam informasi, dari cuaca, kondisi matic, notifikasi telepon, pesan, serta memainkan musik.

Juga dilengkapi Navigation System dan didukung aplikasi Garmin Street Cross, yang akan tersaji pada TFT Infotainment Display.

Usai melangsungkan persiapan, berikut pemakaian apparel yang safety buat touring, para squad Navigate To The Max Tour De Bromo Challenge dilepas oleh jajaran Promosi & Marketing Yamaha PT. STSJ. 

Sesuai route atau jalur yang dilalui, dari kawasan metropolis, lagi-lagi performa Yamaha X Max 250 Connected diuji dari sisi handling dan kestabilan di kawasan padat merayap.

Sikap riding sigap style "scrambler", dengan menginjakan kaki di floor board tengah, lebih tepat.

Di kondisi lalu lintas itu pula, autonine tertantang menaklukan wheel base, yang terbilang cukup panjang.

Point ini paduan geometri rangka, sudut rake suspensi depan dan kontur setang kemudi, justru lebih banyak membantu.

Terlebih lagi keberadaan tangki bahan bakar yang ada di tengah cenderung ke depan.

Otomatis perolehan Center of gravity lebih banyak membantu saat dipakai manuver tajam.

Kompak dengan ringanya akselerasi, input Air Fuel Ratio yang terjaga lebih presisi dan ideal, pengaruh O2 sensor, yang kini dilengkapi heater, sebagai evolusi Blue Core terbaru Yamaha.

Paduan teknologi spesifikasi yang diadopsi CVT, juga banyak berkontribusi.

Responsif mempolakan diameter drive belt, yang menapak pada primary dan secondary sheave, sesuai kebutuhan mesin serta bobot yang diusung.

Akurasi konversi ke speed jadi makin agresif, melayani feel ride, lebih baik.

Selepas mengurai padatnya lalu lintas dan ketika jalanan agak lenggang, di Kawasan Raya Gempol - Pandaan, mode riding stasioner jadi dominan.

Lembutnya genggaman setang kemudi dan jok begitu terasa, indikasi struktur rambatan vibra pada rangka, seolah tereduksi sempurna oleh bushing dan colar.

Termasuk Profil ban 120/70-15 dan 140/70-14 yang diadopsi Yamaha New X Max 250 Connected, juga turut berkontribusi mereduksi, sebelum terolah suspensi tipe teleskpik depan dan double sok di belakang.

Kondisi aspal bumpy, termasuk kontruksi sambungan jembatan yang "menganga" dan perlintasan rel kereta api, tak lagi berimbas pada hentakan.

Mode riding yang mulai dominan menyentuh kecepatan 70 KM/Jam mendekati arah Taman Dayu, Pasuruan, performa ciet depan belakang Yamaha New X Max 250 Connected, memang tak terbantahkan saat beradaptasi dengan lalu lalang kendaraan.

Sungguh superior performa ciet New X Max 250 Connected, sebab tak lagi pengaruhi bergesernya titik berat kendaraan, hingga turunya ground clearence depan.

Porsi mekanis suspensi depan belakang, seolah responsif menakar kejutan, hingga handling menuju check point pertama di modern market kawasan Taman Dayu, Pasuruan, terjaga ideal.

Usai recovery memulihkan konsentrasi dan meregangkan otot, riding lanjut ke check point ke-2 di Rumah Bunga Cafe, desa Dawan Sengon, Purwodadi.

Kondisi aspal mulus dan kontur handicap yang variatif, dari chicane, U-Turn, fast corner dan boomerang, memang tepat menjadi pembuktian handling, perangkat ciet dan performa gasingan atas bawah New X Max 250 Connected.

Logikanya, speed memungkinkan untuk dieksplore lebih mengalir, selain gaya bawaan "Stop and Go".

Geometri rangka dan lebarnya triple clamp suspensi depan, sangat proporsional menjadi tumpuan kontrol kendali postur Yamaha New X Max 250 Connected.

Pengereman dan beraksekerasi selepas keluar tikungan, handling cukup absolute dan kompak, tak ada lagi istilah melawan.

Radius traksi penampang profil dan patern ban depan belakang, relatif smooth, sehingga sangat ideal mengimbangi speed saat rebahan di cornering.

Bahkan, kebutuhan porsi mesin relatif terjaga di gasingan tengah, dengan kondisi suhu mesin relatif stabil di 95 derajat celcius.

Point ini pula, yang menjadi pembuktian, mekanis performa mesin New X Max 250 Connected, lebih efektif dan dipastikan menjadi point utama dalam perolehan durability.

Hingga tak terasa, berisik peluit tukang parkir Rumah Bunga Cafe, desa Dawan Sengon, Purwodadi, sudah berada di depan rombongan "Navigate To The Max Tour De Bromo Challenge".

Sejenak, di Cafe & Resto iconic ini, daya akomodasi mata ikut terefresh, oleh jurang dan derasnya aliran sungai, sebagai panorama nilai jualnya.

Menu khas milenial singkong olahan, "tahu walik" dan pisang keju, koplit dengan kopi racik khas pedesaan Purwodadi, kembali menjadi doping, bekal melanjutkan perjalanan.

Kualitas oksigen yang bersih dan segar, jadi tepat buat olah nafas, melancarkan cardio vascular, sembari menghidupkan mesin.

Di wilayah akses menuju Bromo ini, debit kabut mulai terasa berdampak pada performa mesin.

Mengingat, udara yang relatif dingin, Air Temperature Sensor pada throttle body, membaca debit udara yang dikonsumsi jadi lebih aktual.

Hingga berdampak pada idealnya nilai Air Fuel Ratio dan sempurnanya pembakaran.

Output positifnya, bukaan handgrip jadi makin minim, saat kebutuhan mengumpan RPM dan speed.

Mengamati kearifan lokal dan kultur budaya penduduk desa Ngadirejo, Pasuruan, akses menuju Bromo jadi makin puas.

Hawa dingin di 25 derajat mulai terasa saat memasuki Raya Tosari Bromo, dengan kondisi aspal relatif berembun.

Sadar akan pentingnya menjaga traksi, untuk menghadapi kondisi aspal, autonine lantas berhenti sejenak mengaktifkan fitur Traction Control System.

Pengaruh sinkronisasai rasio putaran roda depan belakang, akselerasi terasa lebih smooth, tanpa mengurangi gaharnya output HP dan Torsi maksimal.

Faktanya, untuk melalui tanjakan bertingkat dan berkontur patah, power produktif di gasingan 6500 RPM, tetap ringan menghela mekanis CVT, untuk dikonversi ke speed.

Traction Control System yang diadopsi New X Max 250 Connected, serasa menjadi guide untuk merubah pola dan mode berkendara lebih adaptif.

Control kendali safety tingkat tinggi lebih didapat, penguasaan medan jalan yang atraktif, serasa tetap familiar.

Sesekali autonine, juga berusaha merasakan performa fitur Torque Cam, yang diadopsi pada piranti CVT New X Max 250 Connected.

Tak perlu dihentak di RPM tinggi, riding stasioner di rentang 5000 RPM - 7000 RPM, bergesernya movable driven face membentuk perbandingan drive belt lebih berat, sudah terasa saat menghadapi tanjakan.

Makin melengkapi superiornya performa luar dalam New X Max Connected, saat diajak menjelajah menghajar tanjakan.

Persis pukul 14.35, rombongan menuju ke check point ke-3 di "Rehat Bromo Rest Area", di Raya Bromo 90, Wonotoro, Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Menu makan siang ringan, air mineral, segelas kopi dan jejanan bernutrisi, lebih dari cukup menjadi kalor menghadapi dingin-nya alam kawasan Bromo.

Belum lagi rencana foto sesion di lautan pasir, Bromo.

Etape perjalanan ini yang paling menantang, sebab harus melalui Pananjakan, yang dikenal extrem.

Sorot headlight LED yang lebih tebal, jadi makin kontras menembus kabut. 

Detail dan kondisi jalan, terpantau sempurna, menunjang safety di berbagai kondisi alam dan cuaca. 

Performa mesin, mekanis CVT dan pengereman, kembali diuji di level yang lebih menantang.

Improve menjaga RPM untuk mempolakan CVT, agar mampu melalui tanjakan curam, mutlak butuh perhitungan matang.

Autonine menyebut tanjakan seperti ini, mirip supertrap saat di laga adventure.

Hampir tak ada kesempatan mengumpan speed di track datar, yang disini justru tergantikan handicap berkontur patah.

Teknik gantung 4000 RPM sembari mengontrol pengereman, autonine nilai menjadi gaya berkendara paling tepat.

Sebab, rasionalnya kampas sentrifugal telah mengopel penuh, tinggal mengikuti timing aktifnya torque cam, sembari menambah bukaan handgrip.

Dibanding menurunkan RPM, saat kembali hadapi tanjakan, justru power mesin lebih terforsir.

Di etape yang menantang ini, manfaat rubahan kontur tuas rem depan belakang yang lebih lebar dan familiar dengan anatomi postur tangan orang Asia, menjadikan kontrol pengereman tak sampai membuang energi.

Demikian aktif dan balans-nya mekanis suspensi depan belakang, banyak membantu menjaga racing line lebih tertib.

Ah, sampai juga lautan pasir Bromo !

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan, korlap dan captain road menggelar briefing singkat, untuk menentukan zona aman pengambilan panorama saat sesi pengambilan foto - video, berikut tikum-nya.

Eksotisnya lautan pasir Bromo, tetap saja akrab menyapa dari 5 tahun silam, saat autonine terakhir berkunjung.

Pengaruh tingginya curah hujan, beberapa titik tanah lautan pasir saat ini, justru berubah jadi lebih padat.

Kontrol kendali hingga di kawasan pelataran "Pura Luhur Poten", tak lagi menjadi kendala profil ban New X Max 250 Connected.

Setelah puas mengeksplore panorama dan style yang fotogenic, rombongan lanjut menuju ke Hotel Lereng Bromo, di Jl. Bromo, Ledok Sari, Wonokitri, Kec. Tosari, Pasuruan, untuk beristirahat dan menjadi check point ke-4.

Dan di sesi makan malam, awak media melangsungkan ramah tamah dan wawancara dengan jajaran petinggi Yamaha PT. STSJ.

Di hari minggu (12/2/2023) pagi, para awak media juga diberi kesempatan mengabadikan momen sunrise di kawasan Bromo.

Dan pukul 11.15, setelah makan pagi, packing dan istirahat cukup, rombongan check out dan persiapan perjalanan pulang.

Melalui route kebalikan dari arah pemberangkatan, menuju ke Rumah Makan Sri, kawasan Raya Tretes - Pandaan, sebagai check point ke-5.

Over all, memang fantastis performa New N Max 250 Connected, apalagi dari konsumsi bahan bakarnya.

Dari total 6 bar fuel meter saat pemberangkatan, sampai kembali finish di Yamaha STSJ, Jl. Basuki Rahmat, Surabaya, konsumsi bahan bakar hanya terpakai 4 bar, dengan total jarak tempuh plus minus 260 KM.

Misal kalau mengasumsikan, 1 bar setara 2 liter dan 1 liter-nya cadangan dari total 13 liter kapasitas tangki, maka pemakaian BBM hanya menghabiskan 8 liter.

Dan ketika jarak tempuh 260 KM dibagi 8 liter, maka per liter bahan bakarnya mampu menembus jarak 32,5 KM.

Cukup rasional, ketika meninjau besaran kapasitas mesin 250 cc, dengan komposisi kondisi track bervariatif.   skg