Di liburan idul Fitri 2025 ini, autonine, menyempatkan riding ke Malang, masih pada sesi testride Aerox Alpha CyberCity, Yamaha Jatim.
Pertimbangan tujuan Malang, karena kontur jalan lebih variabel, dari tanjakan, straight, fastcorner sampai persiapan hadapi tipikal stop and go membelah kemacetan.
Pastinya lebih mengena untuk menguji ketangguhan performa Aerox Alpha CyberCity.
Faktor kebetulan lagi, beberapa saudara keluarga juga banyak bermukim di Malang, sekalian singgah berjabat tangan, berlebaran.
Perjalanan kali ini, melintasi rute Sidoarjo, Tjandi, Porong dan Gempol.
Lantaran, bebarengan momen silaturahmi dan masyarakat berwisata, memicu lalu lintas arah keluar kota, terpantau cukup padat.
Sehingga dari bundaran Waru Sidoarjo sampai Porong, riding mode stop and go, jadi dominan.
Kondisi lalu lintas seperti ini, sistem pengereman menjadi hal mutlak, sebagai penunjang kestabilan handling, terlepas dari fungsi utamanya.
Dan Sistem pengereman Aerox Alpha CyberCity yang mengadopsi ABS model cakram di depan dan belakang, cukup menunjang untuk melayani mode riding stop and go.
Akurasi performa master rem depan belakang memang tak terbantahkan, indikasi plunger pada master rem, berikut jalur hidrolisnya banyak perubahan.
Jadi, sebanding oleh agresifnya output teknologi mesin dan CVT yang diaplikasi.
Performa pengereman juara ini, Konsentrasi berkendara terjaga tetap rileks, kontrol speed menghadapi atraktifnya lalu lintas, jadi nyaman dan aman, hingga berkendara terasa menyenangkan.
Makin besarnya dimensi inner tube pada suspensi depan, serta double shock belakang yang dilengkapi subtank, pastinya juga banyak berkontribusi.
Selepas dari jembatan Porong, arus lalu lintas mulai terlihat mengalir lengang, untuk berakselerasi di 70 KM/Jam, jadi memungkinkan.
Kontur jalan menanjak dengan interval landai, dari Gempol arah Pandaan, yang tak jauh beda seperti kontur jalan dari Purwosari arah Lawang, memang tepat menjadi sesi menguji mekanis CVT dan rasio gear box, pemegang kendali konversi power to speed.
Respon dan akurasi mekanis CVT Aerox Alpha CyberCity memang beda, sebab tak lagi harus dipolakan seperti mekanis sentrifugal, dengan throttle grip spontan lebih lebar.
Aktualnya, saat menambah bukaan throttle grip, langsung direspon CVT dan terkonversi ke speed relatif lebih singkat.
Impresi ini, yang kian menegaskan bahwa setiap piranti daleman CVT Aerox CyberCity, spesifikasinya dirinci dan dikaji matang, untuk menghadapi beragam medan.
Korelasi dan mutualisme antar piranti, lebih dinamis merespon gasingan primary sheave yang diteruskan melalui drive belt ke secondary sheave dan gear box.
Bahkan, performa CVT dan ratio gear box ini cukup tangguh ketika dikaitkan power to weight ratio Aerox Alpha CyberCity yang memiliki bobot 127 KG dengan pengendara 130 KG (mode boncengan).
Sampai disini, performa total Aerox Alpha CyberCity, tepat dijadikan partner touring bagi para bikers, yang demen mengumbar speed !
Sesampai di Malang, perjalanan berlanjut ke beberapa spot angle foto iconic, termasuk ke cagar budaya di kawasan Singosari.
Serta mencicipi kuliner khas Malang, yaitu Bakso Bakar di kawasan Jl. Pahlawan Trip, Malang. skg