Kawasaki ZX 25R "2021, Probolinggo : CALL ME DOCZILLA !

Nama ownernya serasa tak asing, mirip dengan crosser legenda tanah air Johny "Kucing" Pranata.

Bedanya kalau pria flamboyan mania Kawasaki ini, akrab disapa Pranata, salah satu executive muda asal Probolinggo, penggemar otomotif.

Pranata layak dinobatkan menjadi trendsetter, soal tema modifikasi face lift ZX 25R.

Persis, seiring momentum pergeseran sport bike 2,5 liter, dari 2 silinder ke ke 4 silinder.

Itu lantaran aura sporty ZX 25R versi 2021 miliknya, sukses dirombak lebih eksotis.

Dengan pemakaian option part level dan grade paling atas, sekaligus menjadi cermin pribadi Pranata sosok perfectsionis.

Sejak dirilis di pasaran otomotif tanah air, ZX 25R berada di atmosfir sport premium, mendongkrak gengsi 2,5 liter dan loyalisnya naik kelas.

"Prestige, life style berbalut racing, predikatnya cukup kuat melekat, "sebut Pranata.

Dari basic DNA ZX 25R itu pula, saya mendapat clue dan inspirasi, kemudian mengkonversinya dalam tampilan modifikasi seperti saat ini.

"Saya pastikan, hampir tak ada cela yang tersisa, setiap centimeternya full modifikasi, "tegas Pranata.

Seperti pada fascia, dirombak skala face lift, melalui penambahan center winglet, side winglet dan air vent profil carbon produk Kabon.

 

Demikian panel bodi sekeliling dashboard, speedo, spatbor depan dan cover rangka, juga berganti profil carbon by Kabon.

Untuk option part exterior utama, seperti setang kemudi, jok, tuas rem - master, foot step, frame slider, triple clamp, suspensi depan belakang, velg, caliper sampai discbrake, berganti produk branded yang biasa diadopsi WSBK.

Seperti WR3, Ohlins, Brembo, Battlax dan OZ Gass RSA.

Termasuk option part detailing, yang kini menggusur piranti OEM. Brand yang diaplikasi bukan prioritas pada tampilan, sisi lain soal kualitas juga jadi pertimbangan.

Seperti merk Lightec, RNG, Domino, Accossato, Ariete, Hell, EK Chain.

Bahkan, jenis baut - mur, berganti yang biasa diaplikasi Moto GP, yaitu Probolt dan Drake.

Saya menyebutnya Doczilla, sebagai representasi ZX 25R yang bertransformasi menjadi sosok mutant dan hampir lepas dari DNA aslinya.

"Jadi kiasanya hampir sama dengan gelar Godzilla pada Nissan GTR R34, "senyum Pranata.

Dasar julukan Doczilla itu pula, soal up grade performa mesin, Pranata juga all out.

Spesial yang satu ini, Muhamad Sofyan begawan sport 4 tak Fuel injection, yang tenar dengan workshop Speed Lab Racing, di Jl. Gunung Sari 1/71,  Surabaya jadi rujukan.

Soal jam terbang, pengalaman dan prestasi Speed Lab "menukangi" big bike yang pastinya menjadi acuhan Pranata.

Terlebih lagi, Pranata terobsesi merombak total kurva HP dan torsi ZX 25R, melalui penambahan PowerTRONIC Plug-in Piggyback ECU.

Ini kerenya Pranata, konsep modifikasi yang diaplikasi luar dalam.

Mode remap Standar Operational Procedure Speed Lab, Surabaya diterapkan. Berdasar dari sinkronisasi dan tipikal basic mesin ZX 25R.

Selebihnya, juga berdasar dari data dan limit kemampuan option part mesin keseluruhan ZX 25R.

"Jadi, sifatnya up grade performance saat ini, memaksimalkan basic mesin ZX 25R, "beber Sofyan.  

Fantastisnya, peningkatan nilai HP dan torsi Doczilla, mampu terkatrol hingga 32%, sesuai data dynotest Speed Lab, Surabaya.

Dengan kondisi mesin saat ini, memakai water coolant Engine Ice, selang radiator Samco, oli mesin Motul 300V dan filter udara MWR.

Sedang kabel booster, kabel coil dan volt stabilizer, dipinjam dari RS1.

Berikut pemakaian knalpot Yoshimura Hepta Force Titanium full system.

Sampai disini, dengan peningkatan performa mesin, Pranata berencana ingin menguji coba di lintasan drag bike.

Tapi, saya pribadi penasaran dengan trek 402 meter. "Sebab, kalau di 201 meter, peak power Doczilla masih belum klimaks, "sumbar Pranata.   enea/foto : pranata

 

Spesifikasi

Exterior

- Winglet : Kabon

- Side winglet : Kabon

- Air scoop : Kabon

- Batok : Kabon

- Upper tank : SJM

- Cover single seat : SJM

- Cover lmpu belakang : DCS

- Cover arm : DCS

- Panel bodi : Kabon

- Knee grip : Kabon

- Dashboard : Kabon

- Speedo : Kabon

- Hugger belakang : Kabon

- Spatbor depan : Kabon

- Cover rangka : Kabon

 

Option part

- Decal : Motoblast

- Jok : Luimoto

- Headlamp : Kendmoto

- Stoplamp : Project One

- Windshield : Zero Grafity

- Baut Whindshield : Lightec

- Mirror blanking : RNG

- Lampu tembak : Bullaes

- Footstep : WR3

- Cover radiator : WR3

- Tutup oli : Lightec

- Fuel cap : Lightec

- Tankpad : RNG

- Axle slider : WR3

- Frame slider : WR3

- Steering dumper : Ohlins

- Bracket steering : WR3

- Triple clamp : WR3

- Mur komstir : WR3

- Setang kemudi : WR3

- Handgrip : Domino

- Barend kiri : Lightec

- Proguard kanan : Lightec

- Master Kopling : Accosato

- Tabung master : Lightec

- Selang tabung : Ariete

- Bracket tabung : WR3

- Buttom sok depan : Revs Custom

- Master rem : Brembo RCS 19cc

- Caliper depan : Brembo M4 (2)

- Spacer caliper : WR3

- Discbrake : Brembo (2)

- Selang rem : Hell

- Master rem belakang : RCB

- Switch rem : WR3

- Tabung master belakang : Lightec

- Selang tabung : Ariete

- Caliper belakang Brembo Aktif

- Monosok : Ohlins

- Velg : OZ Gass RSA

- Ban depan : Battlax S22 120/60-17

- Ban belakang : Battlax S22 180/55-17

- Pin paddock : Lightec

- Cover gear : WR3

- Gear depan : WR3

- Gear belakang : WR3

- Baut gear : WR3

- Rantai : Ek Chain

- Baut titanium : Drake & WR3

- Baut : Probolt stainless

 

Mesin

- Air radiator : Engine ice

- Selang radiator : Samco

- Oli mesin : Motul 300V

- Ecu : Power Tronic

- Power Stack Sportisi

- Filter udara : MWR

- Kabel booster : RS1

- Kabel coil : RS1

- Volt stabilizer : RS1

- Knalpot : Yoshimura Hepta Force Titanium full system