Gir belakang yang nangkring di tromol belakang pada bebek dilengkapi dengan panel gir.
Untuk meredam hentakan transfer power dari gir depan ke gir belakang, maka setiap tromol dilengkapi dengan karet tromol atau karet panel gir, begitu yang biasa disebut di bengkel umum.
Kalau 6 bulan, sudah mulai oblak, kira-kira apa permasalahannya ?
Tegangan rantai nggak normal, ini biasa terjadi pada motor yang menggunakan suspensi belakang model monosok, dimana tegangan bebas rantai nya lebih panjang.
Dan hal itu biasanya dikonsumsikan pada motor yang biasa dipakai boncengan.
Maka, kalau dipakai berkendara single, tegangan rantai jadi lebih kendor, hingga mudah menimbulkan hentakan dan karet tromol mudah pecah.
Efek engine brake, biasa setelah bubaran nonton road race, ini yang paling sering terjadi pada pengendara bebek.
Setiap mau nikung tak mau ngerem, lebih memilih menurunkan pedal persneling, sampai speed turun.
Padahal kondisi demikian, secara tak langsung beban motor dan pengendara berpindah ke kerat tromol untuk menumbuk balik panel gir.
Dan berpeluang mempercepat terjadinya karet tromol pecah.
Terlalu banyak start di traffic light, maka sebaik nya hindari untuk berhenti, apalagi sekarang kan sudah diengkapi dengan hitungan digit.
Maka, sebaiknya seting dengan jarak yang pas, agar tak terlalu sering melakukan start atau tarikan awal.
Konteks demikian sama juga saat melewati jalanan yang penuh dengan strip bumpy maupun saat melintasi rel KA. Hindari pemakaian gigi 1, sebaik nya pakai gigi 2.
Agar, hentakan yang diterima gir belakang tak terlalu extreme.
Sisi lainnya, bearing yang mulai oblak sebaik nya cepat diganti.
Sebab, kontruksi karet tromol dengan panel gir lebih rapat, jadi kalau ada oblak 1 mm saja, karet tromol jadi tertekan dan berpeluang pecah.
Kalau sudah tahu problem karet tromol pecah, sebaik nya hindari beberapa hal yang sering kali menjadi pemicu karet tromol pecah. teks - foto : enea
