Komitmen menapaki dunia otomotif, sukses menghadirkan berbagai algoritma baru, bagi sosok humble akrab disapa Gatot itu.
Sejak era milenium, suami dari Bunda Yani itu, mengklaim ada sinyalemen kuat, bahwa otomotif akan berkembang pesat, terbentuk oleh koloninya.
Tumbuh suburnya usaha yang dirintis dari sebuah workshop dan gerai aksesories sentral layanan Vespa, di kawasan Wonocolo, Sepanjang, telak menjadi tesis-nya.
Hingga menjadi One Stop Treatment & Service, brand Kawasaki, lantas menjadi transformasinya.
Prioritas sebuah layanan spesial yang disajikan dengan bekal konsistensi, kendati tak bersurat, lantas bergulir menjadi sebuah trade mark "Gaya Motor", kala itu.
Salutnya, dari perspektif icon workshop one brand Kawasaki itu pula, proyeksi segmen yang dibidik makin luas.
Tak sekedar unit motor under 250 cc, varian big bike Kawasaki lain, khususnya tipe sport bike, jadi terakomodir soal layanan treatment & maintenance.
Apalagi, pengetahuan hardware, sampai detailing wiring dan software big bike, telah dilalui Gatot, sejak era karbu hingga Fuel injection seperti saat ini.
Dari kepuasan customer dan beragam trouble shooting yang terselesaikan, dalam mode matic Gaya Motor, jadi incaran sultan sebelum istilahnya viral.
Skema rocket dan apollo kian mengemuka, setelah terbentuknya position dan target pasar di atmosfir premium.
Sekaligus, representasi pribadi Gatot, yang anti berada di zona nyaman.
Bagi Gatot, "quote" ini bukanya klasik !
Tapi bagaimana terus up date, menjawab dan menandingi program maupun teknologi yang diadopsikan para insinyur APM.
Sementara, dalam frame pelaku usaha industri kreatif otomotif, tinjauan ini tak ada kurikulum-nya.
Ditambah setelah terbentuknya habit dari asimilasi berbagai individu, yang terdeklarasi menjadi life style.
"Diferensisasi ini lantas saya ramu, racik, sampai mensosialisasinya bersama istri, dalam bentuk paduan workshop dan singgasana, yaitu "Gaya Motor & Cafe", "beber Gatot.
Berada di Jl. Brigjen Katamso 38, Kepuh Kiriman, Waru, Sidoarjo dan berdiri diatas lahan 10 Meter x 30 Meter, dengan desain bangunan tingkat 2.
Bagian bawah tersedia gerai dan display option part aftermarket, serta workshop untuk maintenance sampai kebutuhan overhoul.
Sedang lantai 2, terbagi terrace outdoor, cafe dan resto, lengkap dengan jaringan wifi.
Secara konsep, justru trigger banyak didapat dari aspirasi loyalis Gaya Motor, jadi lebih tepat disebut evolusi.
Melalui artistik ruang nyaman, lengkap dengan barista-nya, optimis loyalis saat servis, termanjakan, hingga tersenyum manis.
Dari kebutuhan kopdar, workspace, sampai sharing otomotif, kini "Gaya Motor & Cafe", bisa menjadi alternatif ruang representatif.
"Sekali lagi, bukan untuk membidik segmentasi baru, tapi lebih untuk membuat nyaman, rumah ke dua atau basecamp, menjamu kolega, khususnya para loyalis Gaya Motor, "senyum Gatot.
Bahkan dari perbedaan lokasi baru "Gaya Motor & Cafe" ini, Management telah menyiapkan layanan towing, sebagai adaptasi masa transisi.
"Untuk jemput bola para customer atau loyalis Gaya Motor, yang kebetulan "merasa" tambah jauh, setelah workshop rujukanya pindah di kawasan Jl. Brigjen Katamso 38, Kepuh Kiriman, Waru, Sidoarjo ini, "kata Gatot.
Sisi lain, untuk komposisi pasar, terus mengalami evolusi yang dinamis.
Dari awalnya big bike tipe sport bike, kini bertambah big bike tipe enduro adventure.
Banyak pula brand Inggris, Austria dan Jerman, yang merapat di Gaya Motor & Cafe, dalam kebutuhan maintenance.
Sedang segmen regular atau niaga, justru didominasi Vespa dan Piaggio, dalam kebutuhan engine up grade.
Dari bore up, meracik CVT, sampai replacement injector.
Banjirnya brand CBU ini pula, lantas memacu Gatot, melengkapi special tools dan high tech tools, untuk menangani electrical level expert, yang notabene masih minim spesialisnya di Indonesia.
Sekedar, untuk melengkapi menu layanan maintenance dan treatment, yang selama ini masih mengalami ketergantungan dengan factory.
"Skala prioritas, tetap sebagai bentuk loyalitas "Gaya Motor & Cafe" kepada para loyalis, mengawal aktifitas hobi di tengah atraktifnya serbuan brand-brand CBU, "ulas Gatot. skg
