Pekan ini Managemen Ibas Racing Team, kembali gelar program Ibas Goes To Sentul.
Menjadi bagian road show Ibas Racing Team, yang tak sekedar tampil dengan kuda besi dan petarung.
Sebab, tak hanya squad tempur Ibas Racing Team, yang dibawa ke perhelatan Motoprix 2022, Sentul itu.
Melainkan, para siswa berprestasi SMK PGRI 1 Pacitan, juga diajak dalam rangkaian "Ibas Racing Team Goes To Sentul".
Para siswa akan diperkenalkan dunia kompetisi skala nasional, yaitu Motoprix.
Dalam keterangan resminya, Indra Manager Ibas Racing Team, menyampaikan, "bahwa misi kami untuk membangun mindset profesional sejak dini.
Dengan menonton langsung, langkah kerja, bentuk disiplin, kerapian para tuner dan pit crew Racing Team yang bertugas, kami optimis akan memberikan pelajaran baru bagi siswa.
Mungkin bisa dimulai dari hal terkecil, bagaimana cara menyimpan peralatan, proses analisa saat trouble shooting, hingga skema team work di lapangan.
Kami tak menuntut para siswa untuk bisa merubah sikap secara singkat.
"Akan tetapi, dengan melihat dan berkomunikasi, minimal bisa memiliki arahan sistematis dalam atmosfir baru dan lebih profesional, "jelas Indra.
Sisi lain, dalam program "Ibas Racing Team Goes To Sentul", akan dimeriahkan penampilan Eko Pendi rider potensial alumni SMK PGRI 1 Pacitan 2018.
Akan berlaga di kelas Rookie dan supporting class Bebek 2 Tak 116 cc Rookie.
Makin spesial, untuk up grade performa kuda besi keseluruhan, pacuan pribumi Pacitan itu, berlangsung swadaya.
"Melibatkan siswa SMK PGRI 1 Pacitan dan dimentori oleh builder pribumi Pacitan, "terang Indra.
Perjalanan proses up grade performa mesin-nya, terhitung singkat.
Tinggal replacement silinder head assy, ECU, CDI, gigi rasio, clutch system dan desain knalpot.
Dan telah didesain, spesial untuk melayani layout sirkuit tipikal high speed, macam Sentul.
Dan telah melalui proses testcase, terkait faktor durability hingga kemampuan top speed-nya.
Bahkan, Eko Pendi merasa puas dengan output torsi dan HP-nya, usai mensimulasikan melalui full throttle dan manuver di GOR Pacitan dan sirkuit Boyolali, Jateng.
Hingga berita ini diturunkan, Team Development Ibas Racing Team, lagi mencari data lonjakan tekanan angin ban, berbanding suhu aspal paling ideal.
Mengingat jumlah lap di Motoprix, rata-rata di 25 lap, dengan kondisi cuaca sulit ditebak.
Otomatis tak hanya beradu peforma mesin ! "Lonjakan Psi tekanan angin ban, juga banyak berpengaruh terhadap improve dan gaya balap rider, "ingat Indra.
Logikanya, ketika tapak kaki lama bergasing, tekanan psi akan naik, profil ban jadi berubah keras, demikian penampangnya.
Di straight memang ringan dan menguntungkan, sebab traksi terbentuk minim.
Tapi, resikonya ketika hadapi fast corner, chicane dan u-turn, mudah kehilangan traksi.
"Dasar itu pula peran dan kontribusi setingan suspensi, juga include di fase seting traksi, "lontar Indra.
Hasil data akhir, untuk mesin lagi berada di puncak performa terbaik.
Demikian fisik serta passion Eko Pendi, juga lagi on fire, kendati demikian kami terus bermunajat memohon petunjuk dan ijabahnya.
"Maka, over all, laga bergengsi mendatang, penentunya tinggal faktor luck, "senyum Indra. skg/foto : doc