Kompetisi skala nasional, mulai melirik market pemula, dengan serangkaian kelas yang dibuka spesial untuk mengakomodir rider dengan usia belia.
Sebagai Ihwal perseteruan dan terbangunya mental petarung kompetisi segmen on road alias road race.
Berbagai kebijakan diadopsi, juga terselip promo yang dikonversi jadi regulasi.
Seperti program pengapian, pembatas RPM dan penentu flowrate BBM, yang mulai memberlakukan One Make atau satu merk.
Tapi, beda di scoop dan level Kejurprov Road Race Jatim !
Kelas cikal bakal rider potensial ini, masih mengusung kebijakan pemberlakuan ECU Original Equipment Manufactured.
Seperti yang diberlakukan di kelas pemula Jatim tenar disebut kelas BH 8, Kejurprov Road Race Jatim 2023.
Akan tetapi, engine builder maupun tuner diperbolehkan me-remap ECU OEM, guna mengatur ulang timing pengapian, flow rate BBM dan limit RPM, "sapa hangat Bambang Haribowo Ketum Pengprov IMI Jatim.
Tentu saja pada prakteknya, ada kebutuhan dan pengadaan software sebagai pendukungnya.
Pasalnya, sejauh ini hanya bengkel resmi yang memiliki special tools, dalam penanganan remap ECU OEM alias bawaan motor.
Fenomena ini yang lantas membuka peluang industri kreatif otomotif, terus menyeruak dan berkembang.
Melalui kian bertambahnya menu layanan workshop manual tech, hingga menjadi input segar bagi training school engineering.
"Di fase ini, engine builder maupun tuner manual tech harus segera improve, menambah layanan remap dan pengadaan software remap ECU OEM, "sebut Bambang Haribowo.
Sebaliknya Workshop yang lebih dulu pakai cap Fuel injection, turut kebagian berkah dengan hadirnya kebijakan kelas pemula versi Jatim ini.
"Mereka lebih dulu familiar dengan perangkat ini, "timpal Abas ex jurnalis yang kini membuka workshop layanan Fuel injection di Jl. Wijaya Kusuma No.3-5, Sooko, Mojokerto.
Salutnya, dengan bertahanya ECU OEM, secara bajet jadi lebih ringan, untuk bertempur di kelas BH8 Jatim.
Akan tetapi, pelajaran paling berharga sejatinya bukan sekedar bajet belanja ECU aftermarket saja.
Dari sisi improve engine builder maupun tuner, jadi kian meningkat.
"Mencari siasat up grade performa jadi makin jeli, kompensasi pengganti output dan pengaruh ECU yang masih bertahan bawaan pabrik, "sorot Parcok daddy Rallye rider pemula Jatim yang intens laga di kelas ini.
Policy soal ECU OEM, secara tak langsung juga menjadi pembuktian, tersohornya pabrikan menyelaraskan program ECU dan mekanikal option part mesin.
"Faktanya masih layak dipakai kompetisi dan mengimbangi porting polish, custom camshaft dan perbandingan kompresi tinggi, "yakin Bambang.
Otomatis, kelas ini sejatinya menjadi pembuktian teknologi, ketangguhan basic kuda besi bawaan pabrik.
Jadi teringat, spektakulernya pagelaran OMR, cuman bedanya BH8 melagakan semua brand, untuk saling beradu popularitas.
Sampai di soal regulasi, hampir keseluruhan wajib scrutenering memakai equipment bawaan pabrik, kecuali tapak kaki, knalpot, footstep, perangkat ciet dan aki.
Ditelaah lebih jauh lagu, kelas BH8 "seakan" menyemangati dan mengapresiasi, teknologi yang telah disajikan oleh pabrikan kuda besi, di ajang penggemblengan calon-calon petarung nasional itu.
Demikian saat ditinjau dari sisi sportifitas, lebih merata tanpa adanya intervensi dan koalisi, terkecuali permainan dan pembuktian skill individu dari masing-masing rider.
"Khususnya saat kejuaraan berlangsung di wilayah baru, dalam road show membedah dan menjaring bibit regenerasi rider belia, "papar Bambang. skg