Paradigma karapan liar yang meresahkan dan mengganggu ketertiban lalu lintas, sejak berita ini diturunkan persepsi public itu mulai terbantahkan ! Amazing.
Kabar baiknya, sejak kepengurusan Tommy Panglima Pengcab IMI Probolinggo, problem klasik ini, mulai terurai benang kusutnya.
Interprestasi "From Zero to Hero”, kental diadopsi dan dijadikan moto pemangku otomotif wilayah Probolinggo Kota itu.
“Kalau boleh sharing, sebenarnya simpel dan ilustrasinya sederhana, untuk menyelesaikanya, ”tegas Tommy.
Tak jauh beda seperti bermain sepak bola, misal di jalan raya, pasti juga mengganggu lalu lintas dong.
Termasuk berenang, pasti jauh lebih berbahaya, ketika penerapanya di sungai Brantas dengan arus yang deras.
Tapi, lain ceritanya, ketika lingkup kecil “hobi seribu umat” itu, difasilitasi oleh beragam area seperti gelanggang dan fasum.
Transformasi dan sosialisasinya, mengalir alami dan tak perlu “nada tinggi”.
“Giliran penghobi otomotif segmen pemuja top speed, kisah dan ceritanya dramatis, belum lagi digoreng sana-sini, seperti realita yang ada, “senyum Tommy.
Dalam tempo singkat, pelaku kawak otomotif Probolinggo itu, mengkomunikasikan dengan jajaran Polres Probolinggo Kota, Satlantas Probolinggo Kota, Dishub Probolinggo Kota dan Tokoh Masyarakat.
Dengan mengusung satu tekad Presisi dari hasil mufakat, terbitlah “pilot project simulasi latih tanding”, yang dijadwal seminggu dua kali di kawasan Jl. Cisadane, Probolinggo.
“Kawasan ini kebetulan memiliki kontur jalan lurus lebih dari 400 meter, kemudian juga banyak akses alternatif-nya.
Dan hampir tak ada persimpangan, sehingga dari sisi horizontal tak ada yang diganggu atau dirugikan, ”timpal Taufik Humas Pengcab IMI Probolinggo.
Kerenya, untuk menjunjung tinggi standarisasi dan keprofesionalan sebuah kompetisi, “kendati hanya berbentuk simulasi latih tanding, beberapa element terkait, turut dilibatkan.
Seperti team medis, ambulans dan diback up oleh satuan pengamanan dari Polres Probolinggo Kota dan Satlantas Probolinggo Kota.
Bahkan, rider-rider kawak Probolinggo ikut diturunkan, diberi “mandat sebagai mentor untuk pembekalan materi teori dan praktek.
Dari memilih apparel yang safety, tingkat safety kuda besi, teknik start, hingga menentukan jarak titik pengereman yang aman.
Untuk sementara, dari perjalanan 10 kali jadwal yang telah bergulir, rider-rider yang datang masih dari lingkungan workshop racing.
Bahkan, juga ada rider-rider yang sempat gantung helm, mulai beranjak dari rebahan.
“Harapan kami, bikers yang suka mengebut di jalan raya saat sunmori, seharusnya juga bisa merapat di simulasi latih tanding ini, ”himbau Taufik.
Program yang menyentuh hati pelaku otomotif ini, juga turut mengundang perhatian Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa"bani dan Kasatlantas Probolinggo Kota AKP Pandri Pratama Putra Simbolon.
Dalam keterangan resminya, AKBP Wadi Sa"bani memaparkan, “terpenting di perjalanan simulasi latih tanding ini, tetap dijaga konsistensi prosedur yang telah disepakati.
Alhamdulilah, dampak dari hasil pantauan anggota kami, justru berbalik diberondong pertanyaan oleh siswa dan remaja, dengan berbagai pertanyaan.
Kalau masih pelajar apa boleh ikut simulasi latih tanding, apakah boleh lokasinya dipakai setiap hari dan sebagainya.
Dari antusiasme ini, saya semakin yakin, Probolinggo dalam waktu dekat akan mencetak rider-rider potensial.
"Sekaligus, memberikan pencerahan positif di lingkungan pergaulan, maupun tempat tinggal, "wejang AKBP Wadi Sa"bani diamini AKP Pandri Pratama Putra Simbolon. skg/foto : doc