INI MISI ABAH KARIM, DIBALIK MENGGANJAR BONUS BAGI RIDER BELIA JAWARA

Abah Karim KRT, Surabaya. Pacu semangat rider belia, dengan tambahan bonus hadiah. Abah Karim KRT, Surabaya. Pacu semangat rider belia, dengan tambahan bonus hadiah.

Ini dia sosok penyemangat bagi petarung Jatim yang lagi menapaki karier di kelas MP3, MP4 dan BH8 !

Public road race Jatim akrab menyapanya Abah Karim, juga daddy M. Zidane merangkap Manager, Mentor dan Instruktur Karim Racing Team.

Makin spesial, di sesi Grand Final Kejurprov Road Race Jatim 2023, Abah Karim membagikan bonus kepada petarung MP3, MP4 dan BH8, yang sukses menembus podium.

Penyandang gelar juara 1 sampai 5, diberikan tambahan bonus Rp. 250.000 dari Saudagar yang berkecimpung di dunia perminyakan, Surabaya itu.

Dibalik pemberian bonus ini, ada statetment menyentuh yang disampaikan oleh pria irit bicara itu.

Bonus Hadiah. Mutlak menjadi pemacu semangat rider belia, menapaki zona kompetisi.

 

Pada prinsipnya, kunci kesuksesan pembalap itu berada saat belia, di satu sisi awal memasuki cakrawala racing kompetisi, kisahnya pasti privateer.

Dan tak bisa dipungkiri, kemampuan terbatas, zona pertempuran yang bisa diikuti, hanya sebatas karsidenan.

“Sementara, penjenjangan atau kenaikan kelas terus berjalan di setiap Pemprov IMI.

Kalau sudah begitu bagaimana nasib dan statistik pengembangan kemampuan skill rider belia, ”sorot Abah Karim.

Jadi, maksud saya memberikan tambahan bonus bagi Sang Juara ini, guna merangsang para Sultan, Begawan dan Big Boss di Jatim, berinisiatif maju bersama mensuport rider belia.

Bonus Hadiah. Akan beda outputnya, ketika meninjau dari sudut pandang demi kemajuan bersama.

 

Untuk segera bisa membooster zona pertempuran dan jam terbang rider belia di Jatim !

Dan Jatim, memang butuh revolusi mental di lingkup swadaya, yaitu para pelaku racing, berlandaskan inisiatif, demi menciptakan ruang kompetitif yang lebih aspiratif.

Sketsa ini, makin saya dalami, ketika menilik para rider yang telah “Go Nasional” dengan back up bejibun kontrak para sponsor.

Itupun 5 dari 10 rider yang mampu mencapainya, bukan “hanya” berdasar prestasi gemilang, tapi juga faktor nasib dan keberuntungan !

Kalau sudah mengorbit, dalam mode matic seluruh pentas kompetisi bergengsi, mungkin hampir semua akan diikuti.

Tapi, untuk menuju kesana, sekali lagi saya tegaskan butuh nurani dan inisiatif, tampil bersama memberikan apresiasi lebih, khususnya kepada rider-rider belia.

“Kalau yang berada di hulu sudah terlaksana, seharusnya di hilir yang lebih dulu mengawalinya, berkolaborasi dengan Pemprov IMI, ”bijak Abah Karim.

Semoga di 2024, standarisasi dan gengsi hadiah kejuaraan road race di Jatim, bisa terealisasi lebih merata, berangkat dari inisiatif juga kebersamaan para pelaku racing.

Sponsor. Perlu disikapi lebih kritis & rasional.

 

Paling mendasar beraroma kritis dan pantas menjadi catatan penting, lantas mengapa konsentrasi sponsor produsen otomotif dominan di event skala Nasional ?

Padahal, kontribusi market produsen otomotif terbesar, juga bermuara dari pelaku racing di setiap pelosok provinsi.

Maka, sangat rasional dan relevan, ketika setiap Pemprov IMI untuk memberlakukan status One Make, atau memboikotnya di setiap kejuaraan racing kompetisi !    skg