Nadya Mulia Racing Team, Bondowoso : WUJUD TEKAD MAS MURSYID, MENGANGKAT POTENSI BONDOWOSO DI JAGAD ROAD RACE

Hampir 3 tahun singgasana milik Mursyid, Bondowoso ini menyemarakan kompetisi road race di tanah air.

Terhitung sejak 2 tahun silam, pelaku otomotif Bondowoso, mulai tampil mengemuka, indikasi gairah racing kompetisi kembali berkobar !

Selain bertempur di seri Kejurprov Jatim, Racing Team dengan basecamp di Jl. Sersan Atmari, desa Penambangan, Bondowoso itu, juga aktif bertandang di kejuaraan skala Nasional.

Alumni Pondok Pesantren Raiyatul Husnan, Wringin, Bondowoso ini, mengaku hobi berat terhadap dunia otomotif, sejak sering diajak Buya berwisata dan berkunjung ke kolega.

Selain terobsesi menggaungkan olahraga prestasi di Bondowoso, melalui otomotif, Mas Mursyid juga berusaha menyelipkan beberapa point dakwah, terhadap para milenial penggemar olahraga berunsur adrenalin ini.

"Tak banyak list pesan, yang saya sampaikan, cukup pokok dan mudah diingat, semoga manfaat buat bersama, "wejang Mas Mursyid.

Di fase ini, implementasi kebenaran, kesabaran, percaya diri, sesi belajar dan berdoa, bagian dari istiqomah, begitu kuat terepresentasikan pada profil Nadya Mulia Racing Team, Bondowoso.

Mas Mursyid juga sebagai CEO CV. Nadya Mulia, kontraktor bidang pengadaan itu, sangat meyakini, pondasi ini yang justru bisa membangun akhlakul kharimah, dalam menjunjung sportifitas.

Fantastisnya, saat perhelatan bergengsi LFN HP 969 Road Race Championship, Surabaya, Nadya Mulia Racing Team, Bondowoso, menjadi salah satu peserta Jatim, yang all out tampil menghadapi Racing Team Nasional.

Mendaulat rider Rookie potensial M. Fahrezi asal Blitar, memacu Honda GTR 150, hasil racikan Heri Sayur, engine builder kawak asal Srengat, Blitar.

Menurut Mas Mursyid, kendati M. Fahrezi masih belia, tapi soal input variabel performa mesin, penunjang kebutuhan balap saat menghadapi rivalnya di lintasan, cukup detail dipaparkan.

Heri Sayur jadi mudah menerjemahkan, usai perjalanan sesi Free Practice dan QTT, di hari Jumat dan Sabtu.

Rider dengan nomor lambung #29 itu, tampil berimbang, seiring tingginya jam terbang yang dilalui, baik laga di pasar senggol maupun sirkuit permanen.

"Dengan mengikuti kejuaraan road race paling akbar di Indonesia ini, saya dan official Nadya Mulia Racing Team, jadi bisa kembali menakar.

Dan lantas akan kami jadikan bahan evaluasi, untuk pengembangan perjalanan research kuda besi dan program private training rider lebih terukur.

Fase ini, kami anggap sebagai sesi perjuangan, bagian dari bentuk usaha selain berdoa, untuk mendapat sebuah hidayah, yaitu kemenangan, "terang Mas Mursyid.

Sisi lain, skema dan strategi Nadya Mulia Racing Team, Bondowoso, yang diusung Mas Mursyid ini, juga diproyeksikan untuk mengangkat potensi Bondowoso di jagad road race.

Kalau misal proses regenerasi ridernya masih "alot", kompensasinya SDM Divisi Teknik, yang kita ciptakan lebih dulu, sembari road show mencari pencerahan.

"Jadi, salah satu aspek krusial harus bisa dijalankan, agar terkorelasi tetap saling menunjang.

Ketika mengasumsikan regenerasi rider Bondowoso nantinya telah tersosialisasi, tak lagi saling menunggu, "tegas Mas Mursyid memastikan.    skg