Mencari Solusi Bersama Setelah Covid-19 Dinyatakan Normal : BAGAIMANA SISTEM PENYELENGGARAAN BALAP PALING RASIONAL ?

Event otomotif kompetisi roda dua. Setelah dinyatakan normal, bagaimana skema & sistem penyelenggaraan yang paling tepat. Event otomotif kompetisi roda dua. Setelah dinyatakan normal, bagaimana skema & sistem penyelenggaraan yang paling tepat.

Memang menjadi hal krusial dampak pandemi covid-19, terhadap agenda balap roda dua di tanah air. Prediksi dan pernyataan sikap dari pelaku balap roda dua mulai bermunculan, sehubungan kelangsungan even balap, khususnya di Jawa Timur yang memiliki intensitas even cukup padat.

Sebab, ketika meninjau kondisi market produsen otomotif, yang royal mengucurkan dana sponsor, rata-rata ikut terpengaruh bahkan sampai no coment. Cashflow istilah keren marketing mengenai perputaran uang masuk dan keluar, makin tak seimbang.

Mempertahankan karyawan agar tak sampai dirumahkan saja, sudah jempol sepuluh, saat berada di fase survive. Praktis promo untuk balap entar dulu !

Dari sudut pandang ini saja, sudah semakin jelas kelangsungan terselenggarnya even balap roda dua, memancing tanda tanya besar ? Topik demikian tentu menjadi hal menarik, khususnya bagi pelaku otomotif di segmen racing roda dua.

Janal Chunk & Dundung Hartito JC Suspension. Butuh rekonsiliasi & konsorsium yang paling tepat.

 

Janal Chunk yang kali ini berbicara sebagai pengamat MX – GTX tanah air sekaligus Direktur JC Suspension, Surabaya menyatakan harus berani membuat rekonsiliasi untuk memulihkan keadaan seperti semula. “Dengan asumsi setelah keadaan dan kondisi di lapangan dinyatakan normal oleh pemerintah, ”papar Janal.

Sebab, misal saya pribadi duduk atau menjabat tim Management sebuah perusahaan produk otomotif, saya lebih memilih untuk memikirkan kelangsungan karyawan, proses produksi dan segmen pasar yang jelas lebih dulu, yaitu daily use. “Soal sponsor atau promo di even balap, bisa menyusul saat kondisi telah normal kembali, ”yakin Janal.

Even mungkin bisa dijalankan dengan sistem konsorsium, atau patungan antar sesepuh dan mungkin ada yang simpati untuk menjadi penyandang dana. Tapi, ingat simpati tetap simpati, tapi sistem harus jalan. “Bagaimana perhitungan, ajukan dan sepakati bersama lebih dulu, ”lontar Janal.

Gus Mujib Mustain Darul Ulum Agung MX, Malang. Perlu duduk bersama pihak yang berkepentingan & pastikan berjalan transparan.

 

Sedang Gus Mujib Mustain pemilik Darul Ulum MX Agung dan DUA MX Training, Gadang, Malang, menghimbau kelak setelah kondisi pandemi covid-19 dinyatakan telah normal oleh pemerintah, perlu untuk duduk bersama dengan IMI, Pihak Sponsor, Manager Tim MX, Forpinda dan instansi terkait.

“Konsekuensinya harus bicara terbuka, jujur dan transparan, jangan sampai ada yang disembunyikan, Insyaallah ada jalan terbaik, ”tegas Gus Mujib. Pesan yang disampaikan Gus Mujib bisa didefinisikan sebagai pernyataan sikap visioner, untuk mencari solusi bersama setelah pandemi covid-19.

Soal transparansi yang disampaikan Gus Mujib bisa dianalogikan semua pihak yang berkepentingan di otomotif, untuk saling terbuka. Dan tak perlu malu-malu kucing. Sebab, di seluruh sektor terpengaruh soal financial. “Menghadapi kondisi seperti ini, mari bicara dengan intonasi lebih fleksibel, tak perlu di not sopran, ”wejang Gus Mujib.

Tri Priyo Nugroho & Agha Riansyah, NMT Kediri. Pertimbangkan semua tim & privater masih pada tahap recovery.

 

Dan bicara financial format tim atau privater yang sebelumnya aktif turun kompetisi roda dua, memang layak menjadi tinjauan. Setelah pulih dari masa recovery covid-19, logikanya ibarat naik motor balik ke gigi 1. Kembali ke tahap awal untuk memulai dan membangun perekonomian, hingga balik dan benar-benar normal.

Kondisi seperti ini pula yang menurut Tri Priyo Nugroho, Owner yang merangkap Instruktur Nugroho Motocross Training, Kediri memang butuh refresh. Jadi, harus tetap ada pertimbangan nurani dan simpati, untuk meringankan pelaku balap privater maupun tim. “Dan anggap saja hal ini sebagai output dari rekonsiliasi, misal kalau benar nantinya dijalankan dan direalisasi, ”urai Nugroho.

Bambang Haribowo & crosser executive Jatim. Tetap menerima ide, saran, himbauan untuk kelangsungan even, sembari konsolidasi dengan PP IMI.

 

Sedang statetment Bambang Haribowo Ketum Pemprov IMI Jatim, sebagai payung otomotif di Jawa Timur, menjelaskan tetap akan terbuka, menerima ide, saran dan himbauan para pelaku balap di Jawa Timur yang merasa peduli dan simpati, terhadap perkembangan even kompetisi di Jawa Timur.

“Kalau memang input ini berpengaruh posistif terhadap kelangsungan even otomotif roda dua, di tanah air tetap akan kita musyawarahkan dan jalankan, ”yakin Bambang.

Tapi, soal agenda balap, masih tetap menunggu keputusan pemerintah sampai kondisi dinyatakan normal dan aman. “Sebab itu, konsolidasi dan komunikasi dengan PP IMI terus tetap saya jalankan, sembari memantau perkembangan menyeluruh mengenai covid-19, ”kata Bambang.    teks - foto : collins