Ini dia pelaku balap milenial yang terpacu mendalami mesin Fuel injection, berbasic Yamaha R15. Adalah Dedy Christian, juga spesialis Chevrolet di Perum Jaya Harmoni, Blok JH-17/26, Sidoarjo. Mulai terpikat dengan fitur dan teknologi Fuel injection. Salah satunya soal program ECU, yang dianggap banyak berpengaruh pada fase fine tuning.
Itu juga dilatar belakangi Dedy, belakangan ini sering merapat di workshop RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo. Tak lain, sebagai ruang sharing bersama Swega CEO RAT Motorsport. Outputnya, hingga berujung penasaran untuk mengukur performa herex karbu.
Hal demikian memang wajar dan logis, sebab setiap remap ECU, langsung dibuktikan nyata dengan data hasil dynotest. Ada rubahan kurva torsi dan HP, aktual tersaji dari remap.
Data terakhir yang diinput, untuk tenaga puncak tembus 33,2 HP saat di 10.500 RPM. Berbanding dinamis dengan torsi maksimal di 27 Nm saat di 8000 RPM.
Bahkan berbagai mode AFR diaplikasi. Terbaru Dedy menerapkan AFR 12,5 yang terhitung lean untuk kapasitas mesin 222 cc. “Sebab itu, final gear memakai 14-39 untuk trek 500 meter dan knalpot RX8 Tech, untuk mendongkrak gasingan atas, ”sebut Dedy.
Lagi-lagi dynotest memang diakui Dedy, memang menguntungkan. Sebab, kemudahan sistem remap dan data dynotest, lebih mudah dianalisa dari tipikal speed. “Jadi, tak ada lagi istilah feeling dan kira-kira, ”yakin Dedy yang mencangkok katup 23 mm - 20 mm berikut camshaft Type R.
Kerenya Dedy yang terbiasa main data dan SOP di workshop Chevrolet Motor Sidoarjo miliknya, kali ini dikonversi ke pacuanya. Kabar terbaru, jagoan herex zona Mojoagung dan sekitarnya dibuat ludes alias satu persatu minggir teratur.
Swega dan Dedy memang menjadi kombinasi yang match, keduanya berkarakter visioner. Sebab, Dedy lebih mudah improve, sampai mengembangkan input dari Swega. Hingga terjalin komunikasi dua arah dan sama-sama memberi pengaruh positif, soal perkembangan variabel up grade Fuel injection.
Soal up grade performa R15, Dedy terbilang all out. Sebab, pada blok silinder mengadopsi jenis ceramic, dengan piston KTC 66 mm. Dipadu stroke 65 mm, yang tersentral pada crankshaft berlabel Shark. Pada kompartemen ini bearing crankshaft high speed from FAG diaplikasi.
Lebih lanjut, pengaruh meningkatnya kapasitas mesin, pasokan udara murni dimaksimalkan, diakomodir throttle body Kawahara 34 mm. Berikut pemakaian injector SRP 10 hole, dengan debit fuel rate 200 cc/minute, melalui remap ECU BRT.
Oh ya, urusan pilot tempur, diback up Rizqy spesial 500 meter dan Dicky di 1200 meter. “Karakter dan cara membawa motor keduanya memang beda, tapi masing-masing memang spesialisnya, ”puji Dedy. teks - foto : skg