Ricky Bakas Racing Team, Surabaya : SLEEP ENGINE ? EMPAT TAHUN SILAM SUDAH READY !

Ricky Bakas Racing Team, Surabaya. Lebih dulu meramaikan sleep engine & mengusung metodhe pembanding dua kuda besi. Ricky Bakas Racing Team, Surabaya. Lebih dulu meramaikan sleep engine & mengusung metodhe pembanding dua kuda besi.

Salah satu mekanik tenar Surabaya, yang lebih dulu besar di lingungkan modifikasi sport trail, saat bergabung dengan MX Shop RPM di kawasan Jl. Kalibutuh, Surabaya. Modifikasi cukup familiar bagi Ricky, hingga beberapa gerai aksesories di Surabaya pernah dibackup-nya. Itu ketika bicara soal rutinitas dan aktifitas.

Tapi, sejatinya Ricky adalah sosok penggemar kecepatan, yang rajin riset dan mengembangkan performa mesin. Tak ada istilah puas dengan setiap performa mesin yang dibangun dan dikoreknya.

Apalagi jalur racing 201 meter segmen yang dibidik Ricky, selalu up to date. Lengah dikit, pasti dioverlap sama tuner belia. Bahkan, banyak pula mekanik belakangan ini yang menjabat sebagai perakit mesin.

Dan menanggapi fenomena sleep engine, Ricky terbilang lebih dulu bermain di kelas ini, di empat tahun silam. Sebelumnya tenar sebagai kelas bebek 4 tak 200 cc non DOHC. Mengusung basic mesin Vega, yang dinilai cukup proporsional dan mudah untuk dimodifikasi.

Vega 200 cc pengapian DC. Jago di 201 meter.

 

Gaya dan pengembangan korekan yang diaplikasi, menganut metodhe pembanding. Ricky membangun langsung dua kuda besi karapan, dengan spesifikasi beda.

Satu berkapasitas 200 cc, piston Moto-1 berdiameter 66 mm, stroke 59 mm, pengapian DC totalos dengan CDI Rextor dan karbu PWK 33 mm.

Satunya lagi kapasitas mesin mengusung 218 cc, piston Moto-1 diameter 72 mm, pengapian AC CDI 5ER dan karbu Koso 34 mm.

Vega 218 cc pengapian AC. Siap laga di 500 meter.

 

Dari perbandingan ini, input dominan lebih banyak didapat. Imajinasi dan fantasi untuk saling subtitusi, berjalan lebih actual. “Artinya, sudah jelas ada data dan pengaruh yang bisa terkonversi dalam peningkatan performa, ”yakin Ricky.

Misal pengapian AC non stroke 218 cc, lebih jaya buat laga di 500 meter. “Akan tetapi, lebih singkat dengan spek 200 cc pengapian DC Rextor di 201 meter, ”terang Ricky.

Metodhe pembanding ini, sekaligus untuk menghemat bajet membangun kuda besi. Sebab, tak ada lagi istilah mubazir. Toh keduanya bisa tampil dan berlaga di karapan 201 meter. Makin spesial lagi, setiap riset kuda besi, sama-sama saling memberi input.  

Mengenai catatan waktu kuda besi keduanya, Ricky enggan berkomentar. Sebab, saya tak mau pamer dulu sebelum pembuktian. “Prinsipnya, secara persiapan sudah oke, untuk menghadapi siapa saja, ”bisik Ricky.  

Di bengkel barunya di Dukuh Kupang Gg. Lebar 9, Surabaya ini, selain Racing, Ricky juga melayani service harian. Bahkan banyak pula, konsumen yang estimasi servinya daily use tapi minta rasa racing. Ya diikuti saja, itu dinamika pasar otomotif roda dua. “Tinggal kita keluarkan jurus menanggapinya dengan bijak dan ramah, ”senyum Ricky.   teks - foto : collins