Tahu W Racing Team, Jombang : KONSISTEN LAGA DI SUPERMOTO, BERKARAKTER PETARUNG & SIAP GO NASIONAL

Memang hampir tak ada korelasi, antara pabrik tahu dan racing, khususnya segmen supermoto.

Tapi, lain lagi ceritanya kalau didasari oleh hobi, dengan level di titik penggila.

Dia adalah Wawan, pengusaha yang bebrkecimpung dalam produksi ragam dan varian tahu, asal dusun Gempol,  desa Japanan, Sumbber Boto 180, Jombang.

Brand tahu-nya mengusung nama "Tahu W", selain melayani reseler juga dikenal yang mensuplai sentral oleh-oleh di Jatim.

Berangkat dari hobi otomotif itu, suami dari Nur Laila ini, lantas serius di kompetisi resmi supermoto.

Hal demikian sekaligus menjadi puncak perjalanan Wawan, yang memiliki tarjet di 2022 mendatang akan turun full series Trial Game Asphalt.

Pasalnya, sejak belia beranjak dewasa, nama Wawan disebut-sebut sebagai sosok yang tenar di dunia karapan liar, zona plat S.

Bahkan, Wawan terbilang up date soal perkembangan otomotif.

Faktanya, sebelum adventure booming, Wawan lebih dulu yang aktif menggelar trabas, istilah awal adventure di 2008.

Termasuk, mulai diminatinya event supermoto, yang perjalanan awalnya penuh lika-liku, lantaran negonya dengan para pemangku cukup alot, saat awal menjadi supporting race.

Di satu sisi, konsistensi Wawan di laga supermoto, mulai menorehkan prestasi, hingga menjadi ancaman bagi rider yang setia di laga supermoto.

Termasuk jagoan, yang biasa berlaga di Trial Game Asphalt.

Itu lantaran, keseriusan Wawan dalam menakodhai Tahu W Racing Team, Jombang, tak sekedar meramaikan laga supermoto.

Lebih dari itu, Wawan terobsesi mengukir prestasi di laga supermoto hingga dilevel nasional.

Pemaparan ini selaras dengan tinjauan dan eksistensi Tahu W Racing Team, Jombang,  yang sebelum pandemi aktif turun  di putaran Trial Game Asphalt.

Praktis, Yudi Kucing tuner yang memback up kuda besi Tahu W Racing Team, Jombang, kian terpacu untuk melangsungkan riset dan test case.

Reviewnya nama Yudi, sebelumnya tenar di kompetisi road race dan grasstrack.

Maka, ketika menangani gacoan supermoto, Yudi sapaanya tinggal mengkonversinya di supermoto.

Kawin silang serum korekan road race dan grasstrack, diklaim lebih digdaya.

Kalau urusan speed dicomot dari road race, sementara soal durability diadopsi dari grasstrack.

Bahkan, baru-baru ini oil cooler aftermarket, dijadikan fitur tambahan penstabil suhu mesin.

Berikut desain knalpot yang dirancang pendek, lekukan landai dan silincer pendek.

Formasi team yang solid demikian ini, yang membuat ringan Rexy Kepo dan Ryan Hercules menuai prestasi.

Salah satunya di kejuaraan Jatim Road Race Openchampionship 2021, Surabaya sabtu - minggu silam.

Rexy Kepo sukses menjadi juaura 2 dan 4 di kelas supermoto pemula open 180 cc. Sedang Ryan Hercules, harus puas bertengger di urutan 3.

Prestasi gemilang ini juga atas racikan suspensi belakang yang mengadopsi Honda CR 150, yang dipadu sok depan hasil rebuild ADD Suspension.

Ketika dipadu Pirelli Supercorsa, yang perbijinya dibandrol Rp. 2,5 juta, Rexy dan Ryan jadi makin optimal mengeksplore kemampuan gaya balapnya, menekuk sport trail basic supermoto.

Selebihnya, minyak rem mengaplikasi DOT 4.0, caliper Brembo dan master Nissin.   enea