Café & Resto “Kopi Langit”, Pasuruan : TONGKRONGAN MILENIAL PARA DEWA

Kopi Langit, Pasuruan.  Menawarkan suasana baru, sebagai sentral tongkrongan milenial penggemar kopi & kuliner khas Pasuruan. Kopi Langit, Pasuruan. Menawarkan suasana baru, sebagai sentral tongkrongan milenial penggemar kopi & kuliner khas Pasuruan.

Kabar terbaru hadir dari H. Suryono Pane SH, saudagar asal Beji, Gunung Gangsir, Pasuruan, yang di tahun silam ikut menggairahkan event MX-GTX di Jawa Timur, melalui kemegahan sirkuit Gunung Gangsir, Pasuruan yang dibangun atas inisiatifnya.

Sekarang Abah Pane sapaan akrabnya, bikin gebrakan lagi, tapi masuk dalam frame positif, dan bermartabat lagi. Melalui industri kreatif segmen Café & Resto dengan nama “Kopi Langit”, di kawasan Gunung Gangsir, Pasuruan.

Banyak filosofi yang bisa dipetik dari arti dan makna “Kopi Langit”.

Abah Pane & Partner. Owner Kopi Langit, juga sebagai pengacara kondang Indonesia.

 

Secara harafiah, bisa diterjemahkan sebagai tempat tongkrongan representatif, dengan sajian kopi dan kuliner berkualitas tinggi.

Nama “Kopi Langit”, juga ada yang merepresentasikan sebagai kebesaran Allah SWT.

Akan murninya oksigen sekitar yang diberikan, naturalnya panorama, kualitas biji kopi ciptaanya, hingga mampu membuka lapangan kerja bagi milenial sekitar.

Bahkan saya masih belum tahu kebenaranya soal mitos dan fakta, bahwa pelanggan yang nongkrong di “Kopi Langit”, serasa berada di kasta tertinggi.

“Kuat berpengaruh dalam setiap topik perbincangan, identik membawa euforia dan aura grade lebih tinggi, ”urai Abah Pane yang penasaran dengan hal yang satu ini.

Pelanggan Kopi Langit. Merasa familiar dengan aura grade lebih tinggi.

 

Outputnya serasa terselip berkah luar biasa, seperti perilaku  yang santun, damai, hingga sekali datang ungkapan customer seolah familiar, dengan suasana dan panorama “Kopi Langit”.

Itu sekelumit pesona dan senyuman “Kopi Langit” menyapa pengunjung. Selebihnya, profil “Kopi Langit” adalah sebuah tongkrongan milenial kekinian.

Saya sebagai generasi 70’an layak mengapresiasi para milenial. Medsos adalah sebuah medsos, tinggal siapa yang ada dibaliknya sebagai tuan operatornya.

Dan ketika arahnya ke positif, jadilah sebuah industri kreatif yang bisa dinikmati seperti saat ini. Jujur, “Kopi Langit” banyak sedikitnya terinspirasi dari medsos.

Kopi Langit. Tak pernah sepi pelanggan, khususnya segmen milenial yang menginginkan suasana fresh, dengan kuliner lebih atraktif.

 

Dari situ pula terbangun ide, untuk mentransformasikanya sebagai sentral tongkrongan milenial.

“Dengan sajian lokasi ya bisa dikatakan tak membosankan, sebab alam serasa mengajak kita untuk akrab, ”beber Abah Pane juga pengacara kondang di Indonesia itu.

Komposisi suhu lokasi yang berkisar 34 derajat dan seduhan kopi khas menu “Kopi Langit” yang diracik langsung oleh barista, pasti membuat takjub para penikmatnya.

Belum lagi tambahan sajian kuliner, khas Pasuruan yang mengajak bernostalgia ke tempoe doeloe.

Sajian Kopli Langit. Diracik langsung oleh barista sebagai ahlinya.

 

Tapi, buat warga metropolis jangan kuatir, tetap kita sajikan, menu modern khas resto bintang lima. Dari shoestring, milk shake, tenderloin sampai legit gurihnya Mozarela dalam adonan kue dan gorengan.  

Aksesnya juga mudah, sebab dari pintu TOL Gempol, ke arah Gunung Gangsir, Pasuruan. “Kalau tak macet hanya 5 menit, ”terang Abah Pane.

Dan sesuai misi awal bahwa “Kopi Langit” sebagai transformasi tongkrongan milenial, maka segmen yang disasar, tetap mulai dari putih abu-abu sampai yang mengenakan tuxedo, silahkan.

Pastinya dengan harga yang relatif bersahabat dan rasional. Itu memang bagian dari cita-cita saya. Untuk merubah paradigma, bahwa sesuatu yang instagramable itu tak harus mahal.

 Sebab, saya pribadi juga jawara kuliner se-Nusantara. “Maka, disini saya berusaha merepresentasikanya, ”promo Abah Pane.

Komunitas Roda Empat. Memilih Kopi Langit sebagai lokasi kopdar setiap weekend.

 

Dari lokasi yang representatif ini juga, kemudian menjadi alternatif dan rujukan komunitas otomotif dari roda dua dan roda empat.

Ada yang menjadikanya sebagai lokasi Kopdar rutin. Sering pula dijadikan Check Point bagi bikers yang biasa Sunmori, dari Surabaya, Malang, Kediri, Lamongan dan kota besar lainya.

Bahkan, sering juga para milenial merayakan ulang tahun di “Kopi Langit, termasuk nobar sepak bola dan Moto GP.

Termasuk, komunitas sepeda road bike, MTB dan down hills dari kota besar, saat liburan banyak yang merapat kesini. “Sebagian, juga kolega saya yang pingin sowan ke "Kopi Langit, ”bisik Abah Pane.   teks - foto : skg/KL