Kendati even drag bike belum jelas kapan akan dimulai, tapi bagi H. Iksan Big Boss AJP 82 Racing Team, Krian, Sidoarjo, terus melenggang kangkung konsisten dengan hobinya, yaitu drag bike.
Bahkan, kabar terbarunya pria pengusaha di bidang kontraktor itu, belum lama ini membangun kudabesi terbaru. Yaitu sport 2 tak rangka standar hasil garapan tuner Agung yang tenar dengan nama Botol Terbang, Magelang.
Sport 2 tak rangka standar ini, otomatis melengkapi amunisi AJP 82 Racing Team, selain Sport 2 tak tune up, Satria F 200 cc dan Bebek 2 tak 116 cc rangka standar, yang mampu menembus best time 7.1 detik.
Sedang untuk best time sport 2 tak rangka standar ini, masih dirahasiakan. Sebab, sesuai hasil seting speed, sudah mampu merefresh catatan waktu sport 2 tak rangka standar di tahun sebelumnya.
Cukup banyak perubahan konsep up grade korekan, terutama pada blok silinder, gigi rasio dan racikan pengapian.
Untuk rider, rencana dipercayakan pada Dika, Deby dan Alfan Cebonk, yang kebetulan sekarang telah menjadi pendudk Krian, lantaran istrinya berasal dari Krian.
Makin kesini, H. Iksan memang terbilang selektif soal pemilihan kuda besi dan kelas-kelas drag bike. Agar, progress team bisa makin fokus dan terarah dan bisa melampui kapasitasnya.
Kelas-kelas drag bike yang menjadi prioritas H. Iksan adalah kelas point di event skala nasional, yang memang pasti viral dan popular di event drag bike.
Pasalnya, H. Iksan di dunia drag bike bukan termasuk orang baru. So pasti, ada obsesi dan tarjet yang sengaja akan diukirnya, dengan membawa nama AJP 82 Racing Team, Krian.
Dengan melalui serangkaian jam terbang, hingga hitam putih dunia drag bike, H. Iksan telah memahami secara menyeluruh.
Termasuk strategi yang biasa dilayangkan team-team besar, disini H. Iksan berusaha menjawab dan melayaninya.
Drag bike bagi saya hanya sekedar hiburan untuk melepas penat, dari serangkaian padatnya bisnis yang saya jalankan.
Bersama pit crew, mekanik dan rider, di lintasan drag bike sudah bisa menjadi obat paling mujarab. “Apalagi pulang ditambah membawa trophy, “kata H. Iksan.
Memang sih, setelah vakumnya event drag bike, saya berusaha tetap aktif di dunia otomotif segmen adventure.
Hanya sebagai kombinasi, agar kegiatan otomotif tak sampai putus dan tetap eksis. “Tapi, lagi-lagi di tengah perjalanan adventure, sama juga ketemu pelaku drag bike juga, ”senyum H. Iksan.
Saat dikonfirmasi, sehubungan dengan kegiatan otomotif yang vakum lama di Jatim, H. Iksan berharap agar event drag bike bisa segera kembali digelar.
Permintaan saya ini sifatnya nggak serta merta, tapi lebih ke pertimbangan pergerakan provinsi lain, yang telah menggelar event otomotif.
Secara teknis dan kebijakan, tentu saya tak begitu memahami. “Tapi, alangkah baiknya, perjalanan event otomotif bisa digelar lebih merata, termasuk di Jatim, ”himbau H. Iksan. teks - foto : enea