Jeep Rubicon telah menjadi trend setter di kalangan penggemar off road, adventure, cross country, hingga berpetualang. Makin kesini, secara fungsi Rubicon makin atraktif, salah satunya menjadi parameter level penggemar off road.
Hingga bertransformasi menjadi partner life style, exmud di metropolis. Salah satunya JK Owner Malang, sebagai ruang melepas penat para penggemar otomotif, dengan euforia landscape petualang.
Mungkin lebih tepat, kalau JK Owner Malang menjadi pusat tongkrongan penggemar otomotif yang telah klimaks. kawak di organisasi otomotif, hingga cukup banyak bab pencerahan yang diadopsi.
“Sebab, konsep dasar dan latar belakang awal dibangunya JK Owner Malang, adalah untuk membangun ukuwah islamiyah, soliaritas tanpa batas dan mengangkat nilai sosial, ”sapa H. Agus Tole salah satu pendiri JK Owner Malang.
Selain nama H. Agus Tole, juga ada Abah Deni DP Planet, Amin, Iwan dan Pakdhe Jade, sebagai pendiri JK Owner Malang. Mereka kawak di ragam kegiatan otomotif di Malang, bahkan pantas disebut selebritis otomotif Malang.
Terbentuknya sebulan silam, awal ceritanya, antar member adalah konsumen di workshop JADE Mobil, Malang, sering bertemu.
“Dari obrolan ringan soal modifikasi sampai subtitusi part, kemudian menjurus ke perbincangan serius, yaitu pembentukan JK Owner Malang, ”terang H. Agus Tole.
Karakter demikian ini, jadi kuat merepresentasikan, bahwa JK Owner Malang sebagai komunitas modern dan bermartabat, hingga menjadi suri tauladan.
JK Owner Malang untuk saat ini masih di tahap penyusunan kabinet, dengan data nama telah tersusun sesuai voting hasil rapat internal JK Owner Malang. Tapi, masih belum bisa untuk dipublish.
Untuk sesepuh sekaligus yang kami daulat untuk menjadi Presiden JK Owner Malang, adalah Pakdhe Jade. Sosok tegas, bijak dan humble, mudah melumerkan suasana, hingga membangun silaturahim yang kuat.
“Visioner, low profile dan santun, tiga karakter Pakdhe Jade itu yang cukup memberi warna dan trade mark JK Owner Malang, terhadap komunitas otomotif roda empat maupun roda dua di Malang, ”sebut H. Agus Tole.
Untuk sementara, JK Owner Malang yang setiap weekend melangsungkan kopdar di Simpang Balapan, Malang, hanya menerima member khusus berdomisili dari wilayah Malang.
Agar di fase pemantapan ini, lebih mempermudah koordinasi dan komunikasi. Dan soal pembentukan chapter luar kota atau disepakati dengan homebase tunggal di Malang, ini masih demokrasi.
“Ada jajak pendapat, plus dan minus, yang pastinya untuk kebaikan perjalanan JK Owner Malang, “papar Pakdhe Jade menegaskan.
Bicara aktifitas, JK Owner Malang yang juga hasil refleksi sebagai family club. Maka seluruh keluarga, dari bapak, ibu, mertua, anak-anak bisa menikmati seluruh rangkaian kegiatan yang telah diagendakan JK Owner Malang.
Untuk awal-awal ini, cross country di pesisir Malang Selatan, anggap saja wisata bahari. “Agenda berikutnya, kami akan menyisir lokasi hutan di level adventure, tak sampai extreme, ”urai H. Agus Tole.
Bagaimana JK Owner Malang itu, bisa berfungsi dan berguna bagi sesama, untuk kota Malang. Seperti mengeksplore destinasi yang masih virgin, kemudian menguploadnya di medsos.
Menjadi sentral sharing antar komunitas roda empat berbasis off road, misal akan cross country di wilayah Malang.
“Atau komunitas roda empat berbasis on road, yang pingin mencari destinasi pantai yang atau kuliner Malang yang paling iconic, ”beber Pakdhe Jade. teks - foto : skg/JKO