Pasti ngeres dulu kalau membaca ejaan Contlo Coffe. Sudah deh tak perlu dibolak balik, apalagi main bongkar ejaan. Contlo, sepakat dijadikan nama Coffe, oleh Junio Adi Trisanto, Febri dan Ferry Irawan croser nasional era 90-an, saat awal mendirikan tongkrongan milenial masa kini. Melalui soft opening di 12 juni 2020.
Contlo memiliki kepanjangan dan definisi cukup mendalam. Yaitu Communication and Love. Kalau Communication persisnya buat kopdar, nongkrong bareng kolega, cakap-cakap, sampai konsultasi.
Tatanan interior artistik dan romantis, saat dijadikan alternatif remaja milenial merajut kasih dan Love. Bahkan, Love kadang terbangun dari awal mula main mata, pinjam korek, saat nongkrong di sebrang meja.
Mau diperpanjang lagi definisi Contlo Coffe ? Ferry Irawan yang juga merangkap rider supermoto nasional itu, dikenal sebagai master segala ilmu. Apalagi soal bisnis dan marketing yang hore, Ferry jagonya.
Definisi Communication itu juga diambil atas kepiawaian Ferry, memahami segala aspek dan ilmu bisnis. Terlebih lagi soal otomotif, mau jurus kritik atau bicara soal teknik menjadi mentor, Ferry cukup piawai. Disini Ferry siap pasang badan memberi konseling gratis, sampai coffe tutup.
Arti communication, juga menandai sebagai puncaknya “era belanja on line”, yang terselip fitur COD di dalamnya. “Dengan arti Communication, semoga konsumen yang mau COD, bisa mengingat arti communication dan memanfaatkan Contlo Coffe, ”promo Ferry.
Termasuk latar belakang bejibunya komunitas dan penghobi otomotif, turut mendasari dibangunya Contlo Coffe. Tentu saja popularitas nama seorang “Ferry Irawan”, turut menjadi nilai jualnya.
Tak jauh beda dengan resto atau sentral oleh-oleh, yang memakai nama artis pemiliknya. Nah loh, disini saja ilmu marketingnya sudah kental terasa.
Dari sisi lokasi strategis, Berada di Jl. Bunga Coklat 1, seputaran Jl. Soekarno Hatta, Malang. “Diklik dari GPS, kalau ada paketan pasti muncul, ”bisik Ferry. Sengaja, untuk lokasi sifatnya menjemput bola, atau mendekati lokasi kopdar berbagai komunitas otomotif, dari pengguna ban pacul, ban gendut maupun ban gundul.
Konsep menu dan sajian Contlo Coffe, Ferry tak mau banyak bicara. “Entar dikira kecap nomer satu ! terpenting mampir dulu dan testimony, ”kata Ferry. Urusan rasa menu sajian, Ferry berusaha merepresentasikan pribadinya, yang juga hobi kuliner, sekaligus tukang nyacat.
Artinya apa, kalau biasanya saya menilai masakan orang. Sekarang balik kita sebagai penjaga gawangnya. Berusaha, menjaga penilaian tadi, agar tetap positif dan hore. Seperti RPM stasioner yang langsam, nyaman di telinga, buat sarana promo.
“Serius, tetap pribadi saya yang menjadi wakilnya, sampai sejauh ini soal rasa, saya pastikan hore, ”senyum Ferry yang merangkap sebagai barista di Contlo Coffe.
Taste sajian kopi, juga tersedia berbagai level RPM, mau rendah, medium atau tinggi yang mendekati rasa espreso. “Sengaja, saya sisipkan istilah otomotif, agar vairal, ”tutur Ferry kali ini pasang logat Austria lokasi pabrikan KTM.
Untuk keseluruhan harga, krusial dipertimbangkan untuk semua segmen. Jadi, bagaimana caranya, “putih abu-abu” sampai berdasi khas metroseksual, bisa menikmati dan dijamin hore. Keren kan marketingnya !
Untuk Grand Opening rencana di bulan Agustus Minggu ke-2. Melalui media ini, saya mengundang seluruh pelaku otomotif di Malang, bila perlu di wilayah Jatim lainya, untuk bisa hadir, memberi suport dan dukungan. Horeee ! teks - foto : collins/Ferry