Hampir 5 bulan lamanya, pagelaran balap di tanah air tertunda, sehubungan dengan pandemi. Otomatis di rentang waktu itu pula, berbagai kegiatan otomotif, hampir senyap tak terdengar hingar bingar knalpot.
Praktis menjadi sebuah dilemma, para pribadi yang berkecimpung di dunia otomotif. Bambang Haribowo Ketum Pemprov IMI Jatim menanggapi pandemi ini, berusaha bijak, melalui rutinitas touring dan adventure.
Sebagai sinyalemen bahwa Pemprov IMI Jawa Timur, tetap konsisten di jalurnya. Sebuah eksistensi yang layak untuk dijaga, di hadapan para penghobinya. Dengan konsekuensi, menjalankan sekaligus sosialisasi protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan selalu cuci tangan.
Konsep kegiatan adventure ini, lebih pantas disebut sebagai inisiatif alternatif fisik, berusaha sehat dan bijak melawan covid untuk mendapatkan imun. Setiap pelaksanaan adventure, maksimal hanya diikuti 15 rider.
“Menghirup udara segar, mencari keringat dan menyenangkan, sudah menjadi aspek untuk menjaga kesehatan, ”lontar Bambang.
Di beberapa kesempatan adventure, diikuti pembalap, seperti Gery dan Tomi Salim. Oleh mereka, adventure lebih dimanfaatkan menjaga kebugaran fisik, serta pelatihan insting agar tetap tajam saat kontrol power mesin.
Tapi, tetap dipertimbangkan usia dan kapasitas kemampuan rider seumuran kita, jalur yang dipilih juga tak extreme. “Asal bisa nanjak, menghajar jumpingan tipis-tipis, tak sampai memforsir fisik, ”sebut Bambang yang anti semboyan loss gak rewel itu.
Sebab, adventure kita anggap sebagai kegiatan yang menyenangkan. Apalagi ketika mencium aroma masakan dapur khas kompor kayu. Kadang membuat kita bernostalgia dengan masa muda.
Ya kalau sempat dan memungkinkan, pastikan mampir ke industri kreatif kuliner, di pedesaan yang kebetulan dilewati. Agar tetap ada kontribusi bagi warga setempat, untuk memperbaiki perekonomian, yang diharapkan dari sebuah kegiatan sport tourism seperti adventure ini.
“Dengan kita makan, minum dan ngopi, sampai mampir mandi, akan timbul lalu lintas perekonomian yang membanggakan buat mereka, meskipun nilainya tak seberapa, ”urai Bambang.
Demikian etika yang kita terapkan. Kita ingin merubah paradigma bahwa rider adventure nggak semua suka “bleyer-bleyer”, di kampung yang kebetulan padat penduduk.
Sebab, bukan pada tempatnya. “Bleyer yang pas itu saat di tanjakan, untuk mengumpan power, sembari mengontrol tuas kopling, agar kuat nanjak, “wanti Bambang.
Sebab, adventure ini layak untuk diangkat menjadi media sport tourisme, sehingga mari bersama tetap jaga etika. “Sebagai upaya mendongkrak popularitas panorama yang instagramable, kearifan budaya, sisi keunikan etnik, di setiap wilayah yang menjadi destinasi, ”pesan Bambang.
Bahkan kegiatan adventure di Madura, belakangan ini makin tumbuh kembang. Sampai para Bupati dan jajaranya ramai yang membentuk komunitas adventure, di berbagai daerah pelosok Jatim. Belum lama ini juga digelar event adventure serupa di Sampang.
Dengan sport trail untuk menjangkau wilayah pelosok lebih mudah, sekalipun jalurnya terjal dan menantang. Entah untuk meninjau pembangunan, survey pengairan dan irigasi, bagi sembako, sampai hanya keperluan menyapa warga pelosok.
“Maka, munculah fenomena adventure, yang awalnya hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, akhirnya keterusan dan menjadi hobi, ”senyum Bambang.
Kalau touring, sifat kegiatanya swadaya, beberapa kali telah kita gelar “hanya bersama kabinet Pemprov IMI Jatim dan tidak mengundang club motor lain.
Tri Iswahyudi Pengurus Wisata Fisik Roda Dua Pemprov IMI Jatim menjadi directornya. Pengusaha advertising juga founder club NOS itu, piawai merancang skema kegiatan touring, ketika meninjau jam terbangnya.
Seperti pada 21-23 Agustus 2020 silam, kabinet Pemprov IMI Jatim touring ke Banyuwangi. Mengusung tema “Be Safety Ride Touring IMI Jatim 2020”, dengan serangkaian kegiatan sosial turut digelar didalamnya.
Start dari Mabes Pemprov IMI Jatim di seputaran Manyar, Surabaya. Usai koordinasi perlengkapan dan pengecekan kondisi motor - matic, lanjut ke absensi dan berdoa bersama, memanjat syukur, berkah, keselamatan, agar dimudahkan di perjalanan.
Oh ya, di kesempatan ini, turut berlangsung uji coba 2 unit Honda ADV 150 dan 3 unit PCX 150, yang dipacu oleh beberapa rider dari kabinet Pemprov IMI Jatim.
Tujuan Banyuwangi kali ini melalui jalur Pantura, yaitu Sidoarjo, Pasuruan, Grati, Bayeman dan Probolinggo, menjadi check point ke-1. Untuk rehat, sholat, ngopi, mengecek kondisi motor - matic dan fuel meter.
Sebelum lanjut riding, kondisi masing-masing rider ditinjau ulang, untuk memastikan tidak ada yang mengantuk dan berkunang-kunang alias kurang darah atau gejala darah rendah. “Hal demikian mutlak menjadi rumus utama keselamatan saat touring, ”jelas Iswahyudi.
Setelah final dan dipastikan normal, rombongan lanjut riding ke Jl. Panglima Sudirman, Dringgu, Pantai Bentar, Gending, Kraksaan, Paiton, Tampora Beach, Besuki dan Pasir Putih Situbondo, kembali rehat sebagai check point ke-2.
Kebetulan, pelaku otomotif Jawa Timur yang identik dengan nama Jasalindo yaitu Armand Van Kempen memiliki usaha di seputaran pasir putih. “Jadi, kami sekalian mampir dan menikmati wisata bahari di Pasir Putih, ”terang Bambang.
Setelah puas menikmati panorama Pasir Putih, Situbondo, rombongan lanjut bergegas ke Banyuwangi, via Pelabuhan Ketapang dan menuju ke hotel sebagai check point ke-3.
Kegiatan malam hari sengaja dibebaskan, tapi ada forum dan koordinasi, tapi suasananya serius dan santai.
Menginjak hari ke-2, rombongan melangsungkan baksos di Panti Asuhan Khatijah Jl. Wahiidin 58, Banyuwangi. Sifat baksos spontanitas dan tak ada perencanaan . Memberikan donasi sembako atas nama Pemprov IMI Jatim, ke pengurus Panti Asuhan.
Usai sholat Dzuhur dan makan siang, perjalanan lanjut ke Jember, melalui jalur Kawah Ijen, Bondowoso. Di gerbang pintu masuk arah ke lokasi Kawah Ijen, sengaja kita jadikan sebagai check point ke-1 hari ke-2.
Suhu dingin, kopi dan pisang goreng, menjadi senandung yang pas, untuk menciptakan suasana petualang. Tetap, saya kembali mengingatkan untuk, recek kondisi motor - matic. Kali ini lebih saya tekankan untuk membersihkan pada kerikil dan benda asing yang terselip di kembangan tapak kaki.
Mengingat jalur Bondowoso - Jember, dominan turunan, ditambah lagi dengan curah embun tinggi. “Sehingga, ada potensi di beberapa titik agak licin, “ingat Iswahyudi.
Tentu saja di wilayah dengan geografis lereng ini menjadi lokasi menarik, untuk menguji adrenalin para kabinet Pemprov IMI Jatim. Karena touring kali ini mengusung “Be Safety Ride Touring IMI Jatim 2020”, maka perilaku safety riding tetap kita sosialisasi saat menuju ke jember. “Sekalipun medanya berpotensi untuk full throttle, ”kata Iswahyudi.
Hotel Luminor menjadi tujuan tempat penginapan dan sebagai check point ke-2 di hari kedua. Setelah mencari kuliner yang mantap di malam hari, pada malam ke dua ini, peserta memilih beristirahat lebih awal. Rasa capek dan masuk angin, mulai datang.
Pagi hari yang indah di hari ke-3, berlangsung senam kebugaran tipis-tipis. Melemaskan otot-otot dan melancarkan peredaran darah. Termasuk melemaskan persendian, dengan gerakan kebalikan dari gaya riding.
Usai makan pagi dan koordinasi, rombongan check out dan riding menuju kawasan Ambulu, Jember, untuk mendatangi yayasan sosial Asrama Putri. Donasi kali ini juga berupa Sembako yang diberikan atas nama Pemprov IMI Jatim.
Beberapa Kabinet Pemprov IMI Jatim, juga menyempatkan bincang-bincang dengan penghuni Asrama Putri. Mendengarkan kisah dan semangat, untuk menyambut asa dan cita. Kita jadi terenyuh mendengarnya.
Dari input ini, kita jadi ingin lebih intens lagi gerilya ke rumah-rumah sosial, seperti ini. “Dan kita sepakati untuk menjadi agenda rutin, yang wajib dilaksanakan oleh seluruh kabinet Pemprov IMI Jatim, di kegiatan sama seperti ini, ”tutur Bambang. teks - foto : collins/IMI Jatim