Nih dia crosser debutan Darul Ulum Agung MX Training, Malang memiliki karakter petarung. Bawaanya agresif dan terkontrol rapi. Sesekali suka menjawab duel alias fight dengan rival saat laga di motocross. Karakter Randy sapaan milenial kelahira Lampung 2006 itu, hampir tak punya rasa takut.
Sebab, kepercayaan dirinya terbangun sempurna saat ditempa di Darul Ulum Agung MX Training, Malang. Randy memulai debut kariernya di motocross sejak 2018 Desember.
Bawaanya yang selalu optimis, terus memacu putra dari pasangan Budi Santoso dan Ratnasari itu, terus aktif melagsungkan penjenjangan kelas-kelas di motocross.
Mengawalinya, di 65 cc tapi hanya berjalan 5 bulan. Randy menilanya terlalu lama berkembang, hingga memutuskan naik di 85 cc. Tapi, juga atas pertimbangan Team Instruktur Darul Ulum Agung MX Training, Malang.
Di kelas 85 cc ini, Randy cukup banyak medapat input dan tahapan jam terbang, setelah mengikuti berbagai kejuaraan motocross dari level kejurda hingga nasional.
Nama Randy selalu muncul menjadi bahan bacotan MC saat event berlangsung. Randy identik dan suka menerombol pertahanan rival. Tak ada istilah mengunci dan menahan racing line.
Optimis bisa dan jatuh bersama, kalau nekat menahan gempuran Randy. Bahkan, Randy berkali-kali mengalami acident, bukan karena ngawur dan kurang berhitung.
Acident yang terbilag serius sebanyak 2 kali, sepanjang laga di 85 cc. Randy juga harus menerima resiko cidera tangan dan bahu.
Karena penampilan Randy, perjalanan event jadi lebih hidup dan sesekali bikin histeris. Gaya bertarung Randy memang selaras dengan kapasitas dan jam terbang.
Bukan berarti penunggang KTM 85 ini trauma, justru setelah cidera makin menjadi skill dan nyalinya.
“Yap inilah resiko crosser, jangan sampai jadi folower, sebab semua bekal telah mumpuni, ”semangat remaja berpostur aerodinamis yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu.
Kendati demikian, Randy saat di basecamp Darul Ulum Agung MX Training, Malang tetap sebagai bocah yang santun dan memiliki ilmu agama yang tebal.
Humble dan sayang terhadap sesama crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang, juga patuh terhadap Team Instruktur, serta pelatih fisik.
Dan memasuki 2021, Randy merasa klimaks di kelas 85 cc. Rival da tensi kompetisi menurutnya sudah terdata dan ada jawaban detail.
Bukan bermaksud sombong, saya hanya pingin menjadi sosok crosser yang visioner dan suka dengan tantangan baru.
Besar harapan saya, dengan usia saya yang relatif belia, bisa berlaga di kelas MX2. “Alasan itu juga saya menimba ilmu dan intens berlatih di Darul Ulum MX Training, Malang, “tegas Randy.
Menurut Saiful Team Instruktur Darul Ulum Agung MX Training, Malang, setelah matang di 85 cc, Randy wajib melalui tahapan 125 cc.
Tapi, tetap atas persetujuan orang tua. Memang ketika dikalkulasi, fase di 125 cc terlalu singkat, ketika dibandingkan dengan MX2 Novice memakai special engine 250 cc.
“Selebihnya, akan kita pantau lebih mendetail, terkait kapasitas fisik Randy menunggang special engine 250 cc, kalau misalkan meloncati tahapan 125 cc, ”beber Saiful.
Tapi, menurut keingina Randy pribadi, ingin naik 125 cc. Sebab, pertimbanganya kompetisi telah berjalan rapat. Bukan berarti faktor pembenaran, di 125 cc menurut Randy juga menjadi cikal bakal pembentukan naluri handling dan racing line, agar tertata smooth saat naik di MX2 Novice.
Sampai disini, Randy memang jelas, sebagai sosok crosser yag cerdas ! teks - foto : enea/doc
