Ngaji Oyi Balap Oyi, tagline demikian ini yang terus berkembang menjadi influencer, hingga dampak positif.
Faktanya, Asik nama pemuka otomotif di Wajak, Malang Selatan turut berpartisipasi menggairahkan motocross dan grasstrack, melalui pembangunan sirkuit skala nasional.
Itu juga atas kebutuhan Joko putranya yang intens menitih karier dan berlatih di grasstrack.
Kerenya, saat pembangunan melibatkan langsung pelaku kawak motocross, seperti Yusuf Irawan instruktur Darul Ulum Agung MX, Saiful pit crew Darul Ulum Agung MX, serta penghobi motocross dan grasstrack asal Wajak.
Pada point ini, jajaran dan perangkat desa Wajak, ikut mensuport sepenuhnya dalam penyediaan lahan lokasi, meskipun dalam status disewa oleh Asik.
Sebab, diketahui bersama keberadaan sirkuit Wajak, dipastikan akan memiliki daya pikat mendatangkan wisatawan domestic, untuk berkunjung ke Wajak.
Hasil kerja sama yang solid ini, makin spesial menghadirkan sebuah sirkuit yang representatif. Dari penataan jalur in-out motorhome, paddock, pit-in pit-out, panjang sirkuit sampai lebarnya.
“Keseluruhan aspek sirkuit telah memenuhi standar nasional, ”tegas Saiful.
Bahkan, nama-nama crosser Darul Ulum Agung MX, Malang seperti Koko, Abidan, Dava, Ikhsan, Radit, Thariq, Rafly Rajab, Randi, Fasya, Zahir, Surya dan Zaki, di sirkuit Wajak, kembali tertantang dengan tipikal jenis kontur tanahnya.
Sebab, berlapis pasir alam yang hampir tak berdebu. Untuk skema latihan, crosser jadi lebih mudah menyerap ilmu dan ada improve bab baru soal ilmu motocross.
Crosser jadi lebih fokus, saat mengumpan power, berinovasi racing line saat mengovertake, sampai persiapan menghadapi single jump maupun table top.
Demikian saat dihadapkan dengan level crosser, sirkuit Wajak cukup mengakomodir. Baik dari level novice sampai senior.
Di masa pandemi dan libur balap ini, sirkuit Wajak bisa menjadi ajang simulasi latih tanding, bagi crosser-crosser Darul Ulum Agung MX.
“Sehingga, selalu ada pembelajaran dan pembentukan skill baru lebih atraktif, ”tegas Yusuf Irawan.
Bahkan setiap digelarnya sesi training ini, selalu mengundang pelaku usaha mikro, seperti penjual bakso, gorengan dan kopi.
Kontribusi terhadap perekonomian warga jadi ikut terbantu. “Termasuk penghobi motocross asal luar Malang, mulai merapat untuk mengenal wisata daerah Wajak, ”senyum Saiful. teks - foto : enea/DUA
