Milenial, nyentrik, sporty dan nyantri, ada satu lagi selalu mempesona. Memang sulit mendefinisikan secara harafiah, MX Training milik Gus Mujib Musta’in Romly.
Pendidikan ilmu agama, jasmani, rohani dan aksi ngegas special engine di sirkuit, dikelola hingga homogen, sebagai menu utama santri “loh, crosser “nah, Baiklah, paling tepat “santri crosser”, untuk mengembangkan motorik, mental dan skill.
Gus Mujib memang brilian, tak hanya satu aspek yang dijadikan prioritas utama. Sosok algoritma Doktor, berusaha diimplementasikan pada bahtera Darul Ulum Agung MX, Malang.
Bagi yang paham, jelas salut dan terenyuh, ketika mendalami dedikasi yang dititipkan Gus Mujib ke santri crosser-nya. Sebab, jauh dan beda dari kurikulum yang biasa diterapkan di MX Training lainya.
Bukanya pingin unggul atau disebut wah. Memang sejak awal Darul Ulum Agung MX Training, cikal bakalnya dari tasawuf, untuk memegang teguh kemuliaan di tengah perilaku kehidupan, baik siang dan malam, maupun hitam dan putih.
Akhlakul karimah tetap jadi prioritas santri crosser Darul Ulum Agung MX Training, melalui proses dan tahapan, sesuai kapasitas dan porsinya. Nurani mutlak dibangun untuk mengembalikan ke fitrah sosok santri crosser.
Guna membuang hawa nafsu, taklukan emosi, sampai selalu berpikir dingin, layaknya tetesan embun di dahan, kala fajar menyapa. “Konsep ini memang berat, sebagai ikhwal membangun pribadi santri crosser, yang matang, ”beber Saiful Senior Pit Crew Darul Ulum Agung MX Training.
Selain Saiful juga ada Muji dan Mad, sebagai tim lapangan yang mengawal santri crosser, dari training fisik dan skill MX. Untuk ilmu agama, seperti mengaji ada Ustadz Toriq, yang selalu tampil istiqomah.
Kalau pelatihan fisik, digawangi Zainal Abidin S. Or. Kalau melihat titelnya, pastinya Om Zainal sapaanya ahli di bidangnya, sehingga dipastikan sangat kredibel.
Om Zainal, tampil tak lagi sebagai sosok mentor, melainkan lebih menjadi bapak, bagi santri crosser Darul Ulum Agung MX Training. Om Zainal memang lihai dan piawai melangsungkan pendekatan, untuk mempermudah menyisipkan ilmu pelatihan fisik.
Sebab, dengan begitu suasana harmonis lebih dapat, santri crosser tak lagi segan disaat muncul rasa penasaran dan pertanyaan, seputaran pelatihan fisik.
Cukup beragam metodhe training fisik yang diajarkan oleh Om Zainal. Dari skema membangun kebugaran dan kebiasaan berolahraga, melalui jogging, sit up dan push up.
Ada saatnya pula, kapan terjadinya pengembangan, untuk pelatihan fisik lebih lanjut. Pada fase permulaan ini saya memonitor, kemampuan fisik santri crosser.
“Prinsipnya membangun semangat dan keseriusan berlatih, dengan atmosfir enjoy dan senang. Tak ada paksaan, semua serba bertahap dan terukur, ”lontar Om Zainal.
Tahap, mulai matang dan terbiasa fisik, lantas beranjak ke metodhe training kombinasi pelatihan fitness. Untuk pembentukan otot bisep, trisep, belikat, paha, lengan sampai tulang belakang.
Ketika berada di level penyerapan ilmu dan training fitnes ini, ilmu soal pemahaman gizi dan suplemen, lebih lanjut disosialisasikan bersama. Berat juga untuk mengawali, sebab sebagian ada yang tak suka sayur.
Dengan edukasi soal keseimbangan gizi mendalam, alhamdulilah santri crosser mulai memahami. “Tanpa komando, sudah terbiasa makan sayur mayor, termasuk suplemen, ”bangga Om Zainal.
Tahapan lebih lanjut ada training fisik dengan istilah circuit training, untuk merangsang agility, ketajaman motorik dan kecerdasan. “Lebih tepat, outputnya diperuntukan untuk bertanggung jawab dan singkat dalam mengambil keputusan, ”jeli Om Zainal.
Sebelum menginjak sirkuit pribadi Darul Ulum Agung MX Training, Om Zainal juga mendapat kuasa, untuk mengkomunikasikan ke Yusuf Irawan instruktur MX.
Ada data statistic yang menyebutkan kapan, saatnya santri crosser pola pelatihanya dipress, tahan dan calling down. Sebab, di masa pertumbuhan santri crosser berbanding padatnya aktifitas, tak bisa lepas dari siklus kesehatan.
Gejolak hormon pertumbuhan anak ini yang tak bisa dihindari, sulit pada kontrol dan menjaga ritme stamina. Disini statistic dari masing-masing santri crosser itu dibukukan dalam grafik.
Bisa dijadikan bahan evaluasi di setiap regenerasi, terkait dengan intensitas dan pola training. Agar semua tetap balans, baik nurani, akal dan pikiran.
Bicara pelatihan skill MX, Darul Ulum Agung MX Training memang istimewa. Semua pihak yang berada di lingkungan Darul Ulum Agung MX Training, mendapat hak, maido asal bisa merevisi, menyempurnakan, dalam pengembangan desain sirkuit paling up to date.
Parameternya mengacu ke nasional, sebagai standarisasi Darul Ulum Agung MX Training. Disini radar dan satelit itu tersentral pada Yusuf Irawan crosser kawak yang pernah membela total 9 team MX, di masa jaya, saat berperan menjadi Ali Topan.
Kalau ditinjau dari durasi waktu sejak menjabat sebagai instruktur, Yusuf tergolong memiliki jam terbang dan penjajakan mendalam soal ilmu MX. “Dari hasil pengamatan saya pribadi, teknik dan metodhe pelatihan, setiap tahun ada perberbedaan, ”yakin Yusuf.
Sebab, di setiap tahunya selalu terjadi perbedaan karakter, sehubungan pengaruh globalisasi dan juga latar belakang lingkungan keluarga. Tapi, di kala saya berperan sebagai instruktur, semua porsi dan skill santri crosser saya nilai sama, yaitu point nol.
Sekalipun, sebelum masuk Darul Ulum Agung MX Training, telah terbiasa memacu kuda besi sport trail atau special engine. Wajib dikalibrasi dulu, dengan teknik dan tahapan prosedur yang benar.
Setelah itu baru kita sisipkan dan ajarkan apa artinya pengenalan dan adaptasi. Remeh tapi mutlak menjadi pondasi masing-masing santri crosser.
Pada point ini saya bisa mengilustrasikan sebuah tali yang ujungnya ditemalikan sebuah bola. Kalau diputar pelan, jalur lingkarnya pasti kecil, itu disebut inertia.
Sebaliknya saat diputar kencang, jalur lingkarnya akan keluar atau membesar, biasa disebut sentrifugal.
Persis dengan bekal saat adaptasi, kapan saatnya mengontrol sentrifugal, agar tak out. Dan bagaimana inertia tadi bisa keluar tapi tetap terkontrol.
Selebihnya, ada pengajaran teknik kontrol RPM berbanding speed. Mengenal perbedaan power besar dan speed mengalir, agar santri crosser lebih jeli, saat dihadapkan dengan handicap yang sarat dengan speed.
Bahkan, untuk merangsang kestabilan kontrol dan kelenjar adrenal saat menerima pressure juga biasa saya simulasikan.
“Secara ilmiah kelenjar Adrenal, mempengaruhi respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin, ”cakap Yusuf.
Ilustrasinya sederhana, agar mudah diterima. “Mengapa saat dikejar singa, sungai dengan lebar 2 meter bisa diloncati. Tapi, ketika melompat sendiri dan bukan karena dikejar singa, kok malah kecebur sungai.
Memang butuh ketenangan jiwa dan pikiran, untuk itu taat sholat, dzikir dan membaca wirit, untuk proses kesana.
Paduan komposisi ini, yang telah saya buktikan hingga menghantar menjadi juara nasional. “Dan siap bekal ilmu ini yang siap saya tanamkan dan ajarkan hingga mengakar ke para santri crosser Darul Ulum Agung MX, ”semangat Yusuf. teks - foto : enea/DUA MX