.

Menang itu pilihan, menjadi sifat manusiawi saat berperan sebagai crosser, dalam sebuah kompetisi.

Kalah dan mengalahkan, tepat menjadi proses menuju kematangan. Selalu membawa cerita dan pengorbanan, yang tertoreh dalam tophy.

Hidup bukanlah sebuah kompetisi memang, tapi berkompetisilah untuk menang.

Sampai membuatnya berbunga dan tersenyum dari kejauhan, kalau sampean ada perlawanan, seperti obsesi di awal janji.

Sikap agresif dan pro aktif seperti ini yang mutlak terbangun pada pribadi crosser , sesuai kapasitas dan porsinya.

Faktor jam terbang laga, hingga menjalin hubungan bersama team yang loyal, memang sulit terlupakan.

Walaupun, ego kadang terpatahkan oleh pilihan harus mengalah. Ego disini bukanlah karakter, tapi sebuah persepsi saat terbangun di kompetisi. Harus menang, karena menjadi pilihan !

Tapi, ketika R1 dari awal start diterombol bersamaan, jadinya pasti makin runyam. 

"Disitu ada saatnya mengalah untuk menang, "kata Mevans Sanggramawijaya Crosser Onesixeight Motocross Team.  

Pada taraf ini, memang butuh sebuah komitmen tanpa intervensi, apalagi pengaruh banyak sisi, pemicu kacaunya konsentrasi.

Hemm, persis cerita Ferry "Copet" Irawan, dalam sebuah briefing bab aspek pemicu acident, yang tak henti-hentinya disampaikan.

Sontak, pangeran Nurhikmah Putra Jaya, kehilangan panduan untuk menentukan haluan dalam sebuah sesi free practice di sirkuit BSD, Tangerang.

Ruang dan waktu yang akhirnya memisahkan Mevans dengan pacuan.

Sedih, boleh juga dianggap demikian. Meskipun, hati ingkar saat dipaksa untuk menyerah dan pasrah.

"Tapi, ya inilah sebuah kawahcandradimuka, menuju kemenangan hakiki, tanpa presentasi mencari pembelaan dan dukungan yang tak bertuan, "bisik Mevans.

Impact dan pengaruhnya memang luar biasa. Kharisma dan sentuhan pacuan Husqvarna FC 250, sang Pangeran jadi luntur tak karuan.

Memang ironis, padahal profil Husqvarna FC 250, awalnya telah menjadi impian dan idaman Mevans.

Kalau sebatas replacement panel bodi sampai senter rangka, telah menjadi konsekuensi ringan dihadapi.

Tapi, urusan naluri hati dibalik wearpack bertulis icons Visit Pemalang, sulit mengingkari.

Timing yang berat, ketika bersamaan di masa recovery, tanpa peduli dan belas kasih.   

Untung sosok Mevans, pribadi gigih dan penuh pemikiran logis.

Problem satu persatu diurainya, meskipun ada pemicu yang sulit diterjemahkan logika.

Keluarga besar Onesixeight Racing Team, meresponya berharap ada asa, di saat grafik semangat Pangeran mengalami penurunan.

Pakar spiritual suspensi Widya "Dede" Purnama yang biasa buka praktek bengkel ADD Suspension, didaulat untuk mengurai problem ini.

Termasuk ahlinya ahli penyakit dalam permesinan, Wahyu "Yuyuk" Setiaji, asal Ngalam,, dinego untuk merapat.

Yap, keduanya memang spesialist, punya kanuragan, belum ada lawan.

Hasil kerjanya rapi, terukur, serba terdata, mudah diterjemahkan saat terjadinya revisi, pada performa KX 250F selain Husqvarna pacuan Mevans.

Kedua spesialist itu, sukses memberi energy positif Mevans, kembali bersemangat, selain suport keluarga besar Onesixeight Racing Team.

Usai recovery, semangatnya dipaksa bekerja keras kembali beradaptasi. "Tak jadi masalah, asal sehati dan menemukan chemistry, tanpa terkemas intuisi yang manis, "tegas Mevans.

Tapi, naluri hati sang Pangeran untuk memecahkan teka-teki performa Husqvarna FC 250 yang belum sehati ini, masih menjadi misteri. 

Meskipun didera nyeri pasca cidera patah tulang, Mevans tetap semangat untuk menaklukan-nya.

Semangat dan jiwa lelaki ini spesial saya tunjukan buat Nara, sapaan putra saya. "Agar kelak menjadi remaja yang tegar, bermental baja dan tak cengeng, "wejang Mevans.

Bagaimanapun juga Husqvarna FC 250 adalah idaman dan impian Mevans yang sulit terlupakan.

Apalagi pernah menjadi masa lalu dan menghantar menuju kemenangan, jadi ada sebuah nilai history yang tak bisa tergantikan, seperti disaat setia mengawal saat free practice.

Tapi, kesabaran Mevans yang tak berujung, justru menjadi hikmah. Sebab, sosok pemilik nomer start 168 itu, merasa enjoy bersama KX 250F yang lebih pengertian.

Seolah Mevans menyampaikan pesan kuat kepada publik, bahwa KX 250F adalah pengganti penyemangatnya.

Bahkan, dengan KX 250F produk 2021, Mevans optimis itu masa depan dan prestasi akan tercapai lebih baik.

Rakhmat ini pula, Mevans Haturkan puji syukur, atas petunjuk sang Khalik dan pilihan jalan terbaik.

Sekali lagi, memang berat ! Jumeneng meluruhkan jiwa, di wilayah terpencil, senyap, hingga desiran angin bisa terdengar, Mevans berkabar kepada alam sekitar.

Disini pentingnya kontrol emosi itu ditumbuhkan, agar tetap tenang menghadapi rival-rival yang mempermainkan.

Menjadi hal wajar, toh masing-masing crosser ada pesan dari instruktur !

Praktis, satu persatu memori telah tersisihkan. Hingga alam seisinya ikut tersenyum dengan sang Pangeran, soal kepantasan.   enea/NPJ