Beda nahkoda memang beda sentuhan navigasinya dalam menjaga kenyamanan penumpang, kendati berlabuh di Desember Winter, momentum puncak ombak paling besar.
Ilustrasi ini yang kental tersaji sejak kepengurusan Ketua Komisi Motocross IMI Pusat, dijabat oleh Pangeran Nurhikmah Putra Jaya.
Sosok perfectsionis dengan kadar gila tinggi di off road roda dua, yang di setiap semester musim kompetisi motocross, selalu bikin kejutan spektakuler.
Demi menyajikan perspektif baru dan segar, di kejuaraan motocross, guna menjaga popularitas dan gengsi motocross di Indonesia.
Memasuki akhir musim kompetisi motocross 2023, Sang Pangeran dengan senyap menggelar Rapat Pleno, bersama Kabinet Pemangku Off Road Roda Dua IMI Pusat.
Kuat merepresentasikan persiapan menyambut musim kompetisi motocross 2024, bukan hasil kejar tayang, tapi telah disusun matang juga terukur !
Erat terkorelasi dengan prosedur dan ritme kerja Sang Pangeran, yang wajib perfect tanpa celah.
Dengan suasana serius tapi santai, di salah satu hotel bintang lima di Jakarta, berbagai argumen, sehubungan evaluasi kejuaraan motocross di 2023, dijabarkan gamblang.
Mewakili dan menampung aspirasi dari Pengawas Lomba, Pimpinan Lomba, serta Racing Comitee di lapangan, yang paling sering dihadapkan problematika tak berujung.
Hasil evaluasi dan jajak pendapat, dalam Rapat Pleno, menyebutkan bahwa popularitas motocross lagi diatas angin.
Banyak brand sponsor dan saudagar, yang pasang badan, untuk membuatnya lebih spektakuler.
Dinamika "maju dan berkembang" memang rasional, tapi kadang “lalai” dengan basic dan aturan kejuaraan yang lagi dipentaskan.
Faktanya, mulai banyak temuan desain dan layout sirkuit motocross, mulai mengarah ke Supercross !
Kalau dibedah lebih lanjut, apakah hal seperti ini sebuah kelebihan atau keblabasan ?
Misalkan, mengacu ke argumen kemampuan skill crosser yang telah mengalami percepatan, seharusnya segera rumuskan dan siapkan event Supercross di 2024 ini.
"Kalau hanya menjadi kepanjangan tangan segelintir pihak yang terobsesi gaya dan atmosfir kompetisi motocross luar negeri, lebih baik segera kalibrasi, "tegas Sang Pangeran.
Sisi lain, fenomena kelas Sport Trail 4 Tak CKD yang lagi booming, juga menyita perhatian Sang Pangeran, untuk mengemasnya lebih bergengsi.
Tarjetnya, mengakomodir jenjang tracker yang ingin naik kelas di motocross !
Mengingat kalau dicermati bersama, kelas ini sudah berada di top puncak karier tracker.
Agar lebih terarah dan bisa membangun mutualisme dengan APM, lantas apakah bisa kelas Sport Trail 4 tak ini, dijadikan tambahan kelas di motocross ?
Logika berjalanya, sudah ada 3 APM yang memiliki line up Sport Trail 4 Tak, ketika mengacu pada regulasi dan minimal harus ada 3 brand APM berbeda.
Mengingat, di musim kompetisi motocross di 2024, saya mulai canangkan program kolaborasi, dengan APM, serta pabrikan aftermarket pendukungnya.
“Sudut pandang logisnya, mereka bisa tampil sebagai pilar, seperti Astra Racing Team, berpartisipasi menghidupkan dan pemerataan kompetisi.
Mungkin di 2024 menjadi proses perjalanan dan semoga bisa terealisasi di 2025, pada pencapaianya, “urai Sang Pangeran.
Dan menanggapi topik seri Kejurnas Motocross 2024, dari hasil mufakat bersama telah diputuskan akan memakai titel "Kejuaraan Motocross Indonesia" atau KMI Championship sebagai keyword-nya.
Untuk sementara, ditawarkan dan diagendakan sebanyak 3 seri, sembari menunggu tanggapan Pemprov IMI masing-masing Provinsi di Indonesia.
“Prinsipnya, saya ingin pastikan ke seluruh public motocross, bahwa seri Kejurnas Motocross di 2024, tetap ada dan akan berjalan.
Setelah Rakernas IMI 2024 digelar, berikut terbitnya rangkaian jadwal balap, ”terang Sang Pangeran.
Persiapan realisasinya, menyadur dari jajak pendapat dan kondisi real time beberapa sirkuit motocross, dari hasil verifikasi dan inspeksi, dengan prasarana infrastruktur memadai, saat ini adalah Onesixeight Motocross Circuit, di Kuta, Belik, Pemalang, Jawa Tengah.
Secara wilayah dan geografis, juga representatif menjadi seri pembuka musim kompetisi motocross 2024, bagi Team Motocross asal Jawa Timur, DIY, Jawa Barat, DKI, termasuk luar pulau, sebut saja Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Dan menimbang dari tingginya tensi kompetisi, penjenjangan crosser yang lagi berjalan, serta kualitas recovery crosser, maka total waktu atau durasi race setiap Moto akan mengadopsi :
MX 1 : 25 Menit + 1 Lap
MX2 : 25 Menit + 1 Lap
Durasi ini, secara tak langsung juga diterapkan berdasar teknis lomba MX GP, yang kadang diikuti oleh croser dan Team Motocross Indonesia.
“Anggap saja, ini menjadi bagian upaya para pemangku motocross di Indonesia, mempersiapkan crosser-crosser Indonesia untuk Go International, “yakin Sang Pangeran membakar semangat. skg/foto : NPJ