Ownernya, bagian salah satu sosok legenda hidup jagad motocross tanah air, yang lama malang melintang di olahraga otomotif segmen kompetisi off road roda dua.
Cikal bakal mania dengan drag bike Vespa sejak 2001 hingga 2008, Heri Beng makin gandrung dengan olahraga otomotif yang menguji adrenalin.
Nama Heri Beng saat era milenium, justru tenar di komunitas Vespa, khususnya penggemar kecepatan di trek lurus 201 meter.
Beragam kreasi fenomenal pernah dirilisnya, seperti kawin silang mesin bebek 4 tak dengan crankcase Vespa, hingga mesin Tiger yang dikonversi menjadi sport 2 tak.
Setelah era Vespa dan aksi gilanya di custom modifikasi mesin klimaks, grasstrack dan motocross lantas menjadi evolusinya.
Dan menjadi bagian perjalanan history Heri Beng, dalam menggeluti hobi otomotif roda dua yang telah sampai di taraf gila ini !
Kabar hangatnya, Oemar Bakrie di SMKN Wonosalam, Jombang itu, belakangan sibuk beraktifitas mengembangkan bisnis workshop dengan icon “Kauman Motor, Jombang”.
Lokasinya berada di belakang Alun-Alun Jombang, sebelah barat Masjid Kauman, Jombang.
Workshop sederhana yang didominasi motor jenis trail, mulai dari custom, sampai special engine itu, hampir tak pernah sepi oleh customer.
Mengingat, ilmu akademis Heri Beng, selalu dipaparkan detail kepada customer setianya. Mode matic, serapan edukasi jadi lebih didapat, customer yang awalnya awam jadi lebih paham, bahkan sering “difotocopy”.
Baik membedah topik trouble shoting, custom modifikasi trail sampai mengupas polemik dan intrik jagad grasstrack maupun motocross.
Berkat paduan ilmu akademis dan aktif berlaga di kejuaraan motocross itu pula, Kauman Motor, Jombang, kerap menjadi rujukan rebuild dan restorasi mesin-mesin CBU “collector item” jenis racing, salah satunya Honda NSR 500 V4 yang sempat dipacu rider dunia pembela team Sayap Merah.
Ihwal dorongan “Moral” sebagai pengajar, mengejar ilmu sampai negeri tirai bambu itu memang benar, kendati beraroma tantangan untuk menembus atmosfir segmen baru !
Jadi tak ada habisnya untuk terpacu mengenal, mendalami dan menimba ilmu, agar kelak bisa diturunkan ke anak-anak didik saya.
“Terlebih dunia on line telah meraja, mau tak mau, saya harus tiga langkah lebih up date dari siswa-siswa kesayangan saya. Dan pengajar yang baik itu, layaknya seorang pelaku, pernah berkarya, dari merusak, membenahi dan memaksimalkan.
Point ini yang saya adopsi untuk bahan materi mengajar, sekaligus upaya mengkalibrasi ilmu teori di otomotif, agar berbanding lurus dengan materi praktek, ”beber Heri Beng.
Mindset positif ini, yang lantas menjadi daya pikat siswa-siswa SMKN Wonosalam, Jombang, untuk magang dalam sosialisasi menyambut lapangan kerja nyata.
Sisi lain, Kauman Motor, Jombang juga menjadi sentral tongkrongan penggila adventure di Jombang dan sekitarnya.
Kalau sudah menjadi pelakunya, memang beda saat memberi tips, himbauan dan saran, sebab tak lagi mengarah ke jawaban dengan konteks “uji coba”.
Praktis, yang awalnya menu workshop hanya untuk menangani trouble shooting motor jenis karbu dan Fuel injection, overhaul, tune up, ganti oli, kini mulai merambah ke center body sampai custom modifikasi rangka bebek dan sport trail.
Pasalnya, bekal pengalaman Heri Beng saat aktif di grasstrack, soal ilmu metalurgi jadi paham mendalam, sehubungan pemilihan material dan kontruksi kuda besi konsumsi olahraga off road roda dua.
Alhasil, meja jig frame, piranti mesin bubut dan las CO, kini menjubeli workshop Kauman Motor, Jombang.
Bekal pengalaman di off road roda dua ini pula, Heri Beng dipercaya sebagai team penasehat pembangunan beberapa sirkuit di Kabupaten Jombang, salah satunya sirkuit MX GTX kawasan Diwek, Jombang.
“Pada prinsipnya, semaksimal mungkin bekal ilmu dan pengalaman saya, akan saya abdikan buat para milenial dan masyarakat penggila off road roda dua, khususnya segmen kompetisi di Jombang.
Mengingat, di Kabupaten Jombang lagi mengalami krisis olahraga otomotif segmen kompetisi off road roda dua, grasstrack dan motocross.
Semoga kiprah dan partisipasi saya dengan semangat 45 ini, bisa kembali merangsang untuk menggairahkan-nya, “tegas Heri Beng. skg