Apa jadinya matic gambot dijadikan modif ala mothai yang terkenal kaki cingkrangnya, ini terjadi pada Honda PCX milik Rizal punggawa dari mothai shop Rizal 21 Shop Sidoarjo. Teramat jarang modifikasi untuk Honda PCX yang diubah model mothai karena lebih sering ke arah turing look atau cross country.
Pilihan pelek jadi penentu modifikasi ala mothai, PCX jahitan 2018 ini dijejali pelek almu dari Excel gold Ring 17 dan dibalut karet drag Duro. Pelek almu sudah kewajiban bagi modif lover untuk mengganti pelek ala Thailand, gara-gara pelek tersebut terlihat timpang badan gambot tapi kaki tinggi kurus.
Rizal mencoba mengakali dengan menganti sistem suspensi, sok depan disumbang tipe variai RT/T stage 6 dan buritan YSS. Ini disengaja agar tidak terlihat melompong dan menutupi kesan kurus dibagian bawah tapi pas saat dikendarai.
Karena dibilang PCS ini dibuat harian jadi mesin tak banyak dirubah sama sekali, hanya diberi tambahan alat yang lagi booming FPR (Fuel Pressure Regulator) dari Aeromotive. Tidak sekedar tancapan semata tapi berfungsi full, FPR ini berguna untuk memadatkan tekanan bahan bakar sebelum maju ke injeksi regulator agar lebih efisien dan hemat.
Biarpun banyak variasi yang menempel di PCX ini tapi layak dipakai harian, “Ini motor dengan mobilitas tinggi, kadang dipakai kulakan variasi atau sekedar wira-wiri,” ungkap Rizal sering turun tangan sendiri untuk mencari stok barang di toko variasinya. Maka agar handling nyaman, setang stir diganti milik Heng.
teks-foto : Ferry Fansuri
Data Modifikasi :
Pelek dpn-blkng : Excel ring17
Ban dpn-blkng : Duro
Sokbeker dpn : RT/T Stage 6
Sokbveker blkng : YSS
FPR : Aeromotive
Stang : Heng
Kaliper : Brembo
Modifikator : Rizal 21 Shop Sidoarjo