Ketika bicara logika, soal DNA Hela 50 cc ini cukup rumit dan terus memunculkan kontroversi dan persepsi. Ketika dirunut dari kontruksi rangka dan panel bodi yang simpel, terkesan diproyeksikan untuk memangkas bobot. Termasuk kapasitas tangki 2,2 liter.
Demikian konsep mesin yang diaplikasi, sistem engkol satu poros drive gear sebagai penggerak driven gear alias gigi skunder. Dan diteruskan ke gigi primer dilengkapi kopling sentrifugal, untuk mengumpan putaran as kruk, saat proses menghidupkan mesin.
Nah, yang jadi tanda tanya besar, kombinasi sepeda engkol dan mesin ini ketika dikaitkan dengan tahun produksinya di tahun 83, seharusnya tak memasuki masa primitif. Sebab, segala prasarana penunjang kendaraan roda dua seperti station BBM saat itu, mulai agresif mengalami pemerataan.
Dari sini pula, banyak memunculkan persepsi dan latar belakang produksi Hela 50 cc. Benarkan, di tahun 83 pabrikan beradu meluncurkan mode transportasi roda dua ramah lingkungan ? Hal ini cukup beralasan, mengingat pesaingnya ada Peugeot Bhama 50 cc asal Eropa, yang agresif menggalakan alat transportasi ramah lingkungan.
“Praktis pada point ini yang saya nilai rasional dan relevan, mengapa Hela 50 cc memakai kombinasi engkol dan mesin ini, ”beber Soni Amijaya pemiliknya. Tak main-main, untuk berburu Hela 50 cc ini, Soni sampai belusukan ke wilayah Bandung.
Kombinasi engkol dan mesin, lagi-lagi membuat penasaran Soni. Sebab, di catalog produksi motor, cukup bejibun unitnya. Prinsipnya, APM yang memang sehat dan berkembang saat itu, pasti memiliki unit alat transportasi kombinasi engkol dan mesin. Sebab, tahu persis kebutuhan pasar dan satu sisi sebagai pembuktian bahwa APM tadi berkembang dinamis. “Dari sini pasti ada quality dan mutu yang dipertahankan, ”pengamatan Soni.
Wajar dong, ketika saya meneruskan cita-cita APM tadi untuk merestorasi hingga detail. Anggap saja sebagai apresiasi kepada APM. Dan pertama dapat, keseluruhan rangka dan panel bodi termasuk tangki, saya cari lebih dulu bagian yang korosi.
Nah, dari sini saja Adek nama mekanik saya bingung, semua kondisi normal. “Warna besi atau baja yang dipakai juga beda, sedikit kusam ada kandungan almu. Persis dengan misi awal pabrikan untuk menyusut bobot optimal, ”papar Adek yang merepaint warna hitam dengan pinstrip putih.
Demikian mesin, material giginya untuk sebuah mesin 50 cc terbilang memiliki modul besar. Dan lebih pantas diterapkan di mesin 250 cc. Sampai disini terus memunculkan tanda tanya lagi. Apakah di tahun itu edukasi soal oli mesin dan perawatan masih minim ?, “lontar Adek.
Hal-hal istimewa ini yang akhirnya memacu Soni, memburu tipe motor yang memakai kombinasi engkol dan mesin. Apalagi, sosok alat transportasi tipe ini, cocok merepresentasikan karakter priyayi pribadi Soni, santun dan berwibawa.
Opsi restorasi lain, juga berjala pada pemakaian velg profil 140-17” dan 160-17”. Tantanganya, tromol depan memakai 32 hole, sehingga ada trik khusus saat instalasinya. Selebihnya, komponen suspensi depan dan belakang, cukup dimaintenance ulang. Membersihkan jelaga sisa oli suspensi lama dan menggantinya baru. Dan komponen aktif lain, masih Original Equipment Manufactured. teks - foto : rio