Untuk melengkapi koleksinya, Soni Amijaya sebagai kolektor motor classic yang terklasifikasi iconic bike, belum lama ini juga memburu matic-matic legend yang belum banyak dikenal pengamat maupun penggemar otomotif.
Tapi, secara desain telah popular dan cukup banyak di kontes. Sebab builder justru lebih banyak mengambil inspirasi dari matic-matic legend seperti Honda Bite 50 cc lansiran 2002, Honda Zoomer Ruckus NPS 50 2001 dan Choi Nori.
Ketiganya telah ditebus Soni sapaan pria milenial penggemar downhills itu. Kabarnya, ketiga matic legend ini diburu sampai menyebrang beberapa negara Asia pasific.
Alasan demikian memang berdasar, mengingat ketiganya terklasifikasi sebagai iconic bike segmen matic, yang identik diburu kolektor otomotif. Maka, pantas ketika Soni mengapresiasi dan ikut memburunya.
Kalau selama ini selalu dipuaskan tentang modelnya melalui website. “Tapi, sekarang saya bisa mengusung dan memajangnya di garasi, ”bangga Soni yang merasa puas setelah mendapatkan Honda Bite 50 cc 2002, Honda Zoomer Ruckus NPS 50 dan Choi nori itu.
Kendati original CBU, tapi setelah sampai di garasi Sony, keseluruhan kompartemen kelistrikan, switch, pengapian dan mesin, dibongkar total oleh Adek Tim Maintenance Soni.
Dari hasil keseluruhan bongkar pasang bagian yang rawan mengalami problem, hampir sama sekali tak ditemukan penyimpangan. “Semua normal dan layak pakai dan terawatt, ”puji Adek.
Hanya saja, untuk memastikan kondisinya, bagian undercarriage mengalami repaint. Kemudian oli mesin ganti baru, berikut memoles porting blok silinder.
Untuk kompartemen CVT, keseluruhan normal. “Sehingga, hanya membutuhkan penggantian grease pada sistem pelumas primary sheave dan secondary sheave-nya, ”jelas Adek.
Spesial untuk ketiga matic legend ini, saya akan buatkan semacam aquarium. Untuk mengabadikan kisah dan historynya yang memang luar biasa.
“Dan dalam waktu dekat ini, salah satu rumah saya akan saya renovasi, spesial untuk saya jadikan gallery motor classic koleksi saya, ”pungkas Soni. teks - foto : enea/doc