Kawasaki Ninja 150SS "2014, Mojokerto : ANTI MAINSTREAM ! RESTORASI MAKIN BRUTAL, KARENA ULAH DEDY

Di kalangan kolektor iconic bike, tenar dengan sebutan Ninja Zebra, lantaran decals-nya mirip aksen hitam strip Zebra.

Ihwal terus meroketnya harga Ninja 150 series, sempat membuat panas Dedy Potech pelaku kawak otomotif era sistem clutch 2 tak saat masih mengadopsi diafragma.

Sekaligus mengingatkan wanginya oli samping Eso idolanya, untuk bernostalgia meramaikan jagad restorasi.

Bedanya, dari sisi perspektif Dedy sapaan owner showroom mobil second Dedy Jaya, Mojokerto itu, terlalu monoton kala restorasi disanggah beradu Original Equipment Manufactured.

Latar itu, Dedy berusaha menyelipkan unsur JDM pada Ninja 150SS yang dipacu saban weekend, bersama Rihana Cecilia Santoso putrinya dalam sesi sunmori.

Efendi builder kepercayaan Dedy lantas singkat menerjemahkan, melalui beragam piranti terkini yang diaplikasi.

Seperti inner tube berganti Gold Series, ciri khas sport 2 tak from negeri Gajah Putih, didekap stabilizer pencegah independent.

Sedang kaki buritan, dipinjam dari B Pro, mengapit V Rossi dan dililit Diablo Rosso profil 100/80-17 di depan, 110/80-17 di belakang, diinstal bareng caliper Brembo assy.

Bersanding knalpot custom, hasil perpaduan leher DBS Thailand dan stinger sampai silincer punya Pekajaman.

Makin spesial, kompartemen cockpit jadi mewah oleh tampilan tuas kopling dan master rem Brembo, yang nangkring di handlebar Ninja 150 "2000.

Otomatis, konsep riding style tumpuan kaki digeser ke belakang, hasil kanibal foot step B Pro.

Pada penerangan dipinang jenis Rhino Light, dengan fitur Projie dan strobo, pilihan tepat buat membuka jalan saat sunmori, "jelas Efendi yang turut menyematkan Volt Meter Koso pada cockpit.

Setelah exterior berparas tampil buas, giliran performa mesin, lanjut dibuat ganas !

Andre Gagok Maestro 2 tak Mojosari yang didaulat Dedy, mengacu DNA sport 2 tak drag bike, dengan radiator giga dari B Pro.

Dengan estimasi fly wheel rotor dari YZ 125 dan diprogram CDI KTM 125SX !

Impactnya, Kurva pengapian jadi relatif kasar, konversi ke speed singkat menembus peak power.

Terlebih crankshaft saat ini mengusung milik ZX 155, dilengkapi teflon ruang tengahnya, serta bearing hybrid from Daytona.

Second kompresi jadi kian padat, praktis soal debit gas segar wajib up grade melalui PWK 34 mm dan membran V Force III.

Lanjut, revisi porting polish silinder side B, pada point tinggi lubang transfer, berikut bikin kilau main port exhaust dan extra port Super Kips, "detail Andre Gagok yang mengolah top speed dengan final gear 14-38.    enea