Segmentasi dan fungsi matic premium salah satu dari varian Yamaha, yaitu N Max, belakangan ini terus berkembang. Kalau menjadi jagoan touring sih sudah pasti. Dan tak hanya menjadi incaran metroseksual pergi ke kantor atau ngopi ketemu klien.
Ibu-ibu di perumahan, juga makin dominan memakainya saat keperluan PKK. Termasuk bapak-bapak, buat momong cucu kesayangan. Semuanya cinta N Max.
Tingginya intensitas pemakaian, maka ada piranti komponen cukup vital, yang wajib dicek rutin, yaitu drive belt.
Keragaman ini yang kemudian menghadirkan improve beragam, bagi pemiliknya.
“Paling ideal, untuk perawatan drive belt, memakai parameter odometer plus jam berkendara, ”saran Indra Enthusiast Matic Premium Modification Surabaya.
Mengingat, drive belt mekanisnya selalu aktif, sejak mesin hidup. Itu artinya, tahanan gesek dan tarik sudah menjadi beban wajib drive belt, selain saat melaju.
Termasuk milik N Max, periodik penggantian drive belt jangan hanya terpacu pada limit atau batasan masa penggantian sesuai rekomendasi.
“Lebih tepat saat perawatan daleman CVT di setiap 3 bulan atau 5000 KM – 6000 KM, sertakan juga pengecekan drive belt, ”ingat Indra.
Dengan tujuan, evolusi dan kondisi drive belt di setiap perawatan CVT tadi, bisa ikut terdeteksi, saat menuju limit masa penggantian di di 20.000 KM – 25.000 KM.
Baik, perubahan penampang atau kualitas aramid compound tepi drive belt. Penggantian lebih awal drive belt ini, untuk memastikan rasa nyaman saat touring.
“Khususnya saat menjelajah di destinasi pedalaman atau pelosok, ”tutur Indra.
Data spesifikasinya, kondisi normal drive belt memiliki lebar 25,5 mm, kalau sampai kurang itu artinya drive belt mulai mengalami penyimpangan.
Kabar terbarunya, selain memakai OEM, bisa memakai subtitusi aftermarket produk dari Mitsuboshi.
Detail spesifikasi sama, lebar 26 mm dan panjangnya 90,7 cm. Kalau OEM panjangnya kisaran 92 cm. Tapi, kendati beda panjang, ketika diaplikasi setara dengan drive belt orsinya.
Bahkan, konversi power ke speed lebih ringan. “Sebab, mampu mempolakan diameter perbandingan primary sheave dan secondary sheave lebih berat, ”yakin Indra. teks - foto : collins