Akrab disapa Dian, pemuka otomotif di Jombang, yang tenar di lintasan drag bike. Dian banyak berkontribusi merubah paradigma remaja penghobi balap liar, untuk beralih ke event resmi.
Apalagi karakternya selalu hangat, saat diajak berbincang jauh soal otomotif. Dian proaktif, berbagai pengalamanya selalu ikut disisipkan di topik pembicaraan, indikasi jam terbangnya memang tinggi di otomotif.
Dengan basic Ninja 150, Dian membangun gacoan drag bike, untuk diturunkan di event resmi. Tak sekedar hobi dan dinikmati sendiri, melainkan berusaha menjadi pelopr positif remaja Jombang, ikut mempopulerkan balap di event resmi.
Tapi, lain cerita sejak pandemi setahun silam, event vakum. Tak ada aktifitas otomotif, itu artinya kejenuhan siap menyambut Dian.
Tak mau berada dengan kondisi yang kurang menyenangkan ini, Dian lantas mengepakan sayap, beralih menjadi kolektor.
Secara komposisi bukan menjadi main bisnis ya, tapi lebih ke hobi dan kegemaran dalam restorasi.
"Tapi, kalau sampai ada yang menawar tinggi, itu artinya bonusnya, "senyum suami Endah Supriani itu.
Bicara restorasi berburu option part langka, pria yang setiap hari ngantor di Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Pemda Jombang itu, dikenal jagonya.
Network di dunia drag bike jelas cukup luas. Mencari lokaksi kantong-kantong option part langka, jadi kian mudah.
Tapi, untuk saat ini tak bisa nafsu saat memburunya. Sebab, bagi penjual yang tahu, selalu pasang harga setara kolektor.
Menghadapi momen saling memanfaatkan ini, memang menarik untuk diikuti.
Sembari saya belajar menyelaminya. "Kuncinya sabar dan optmis dan one man show tanpa perantara, pasti dapat dan tetpat, "yakin Dian.
Membahas soal koleksinya, member Komunitas Adventure Jombang indonesia ini, tetap setia dengan Two Stroke.
Dari Kawasaki Ninja 150L, F1Z-R, Tiara, RX King 2008, Satria 120 LSCM, Satria R120 "2002.
Menariknya, diantara sekian banyak koleksi 2 tak-nya, soal pilihan Ninja 150, Dian paham luar kepala.
Produk tahun 2013, 2014 dan 2015, yang menjadi buruan. Model lama tapi mesin 11-12 dengan KRR 150 dan telah memakai Super KIPS.
Di Jombang, Ninja 150 yang saya jelaskan tadi, harganya bertahan tinggi, karena lagi dicari dan diminati.
Info dan momen seperti ini, susah dijelaskan dengan logika. "Tapi, kalau ditelisik memang faktor sentimen kedaerahan yang kuat mengakar menjadi pengaruhnya, "analisa Dian.
Nah, momen ini yang kemudian saya jadikan peluang, untuk seidikit menambah koleksi saya.
Spesial varian sport 2 tak yang paling diburu di Jombang, yaitu Ninja 150 produk 2013 s/d 2015.
Saya pribadi kalau menilai dan mencermati Ninja 150, memang produk fenomenal, meskipun kondisi second.
Buat basic racing memudahkan mekanik, dipakai kopdar cakep untuk touring juga mumpuni performa mesinya. "Sulit untuk dicari celanya,"puji Dian.
Selain sport 2 tak, Dian juga aktif melangsungkan restorasi bebek 4 tak, seperti Grand Elegance 91, Karisma dan Mio Soul GT low KM.
Koleksi dan restorasi bagi saya, nilainya ada di kepuasan. "Berusaha mengapresiasi arsitek dan insinyur yang bersusah payah mendevelopement-nya, "tegas Dian. teks - foto : skg/doc