Sinyalemen basic matic low end, kembali bertaring di lintasan drag bike, serius dicampaignkan oleh Official RAT Motorsport.
Basic mesin sederhana dijadikan mewah, bukan menjadi pekerjaan mudah, kendati secara basic down grade.
Mengingat perjalanan proses custom atau modifikasi, cukup panjang, selain meracik option part mesin yang reliable.
Optimis, akan memberi peluang dan kesempatan, bagi petarung privater atau workshop rumahan.
Dengan point keberhasilan yang berdasar pada kajian manual tech dan bukan dari option part cap sultan.
"Dalam mode matic, atmosfir karapan akan kembali ke habitatnya, sebagai kompetisi "Seribu Umat". "bilang Ridho tuner RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.
Sepeti project Lexi dengan warna Sun Flower ini, yang meminang piston kompetisi 65 mm, berikut liner berlapis carbon.
Rod angularity demi meminimalisir friksi juga diadopsi, melalui stroke up 60 mm.
"Hasil testcase dari komposisi bore dan stroke, menunjukan bekas gesekan piston lebih merata, baik di sisi atas maupun bawah, "timpal Fery siswa RAT motorsport.
Konsekuensinya, debit gas segar dibuat extra hingga 210 cc/minute, melalui kanibalan injector Yamaha X Max dan remap ECU Juken 5 Plus.
Diteruskan custom intake dengan pembesaran yang lebih terukur, berikut over size katup 25 mm (in) dan 22 mm (ex).
Point rombakan di kompartemen ini, spesial untuk melayani throttle body 38 mm yang diinstal down draft, simetris di 90 derajat.
Diameter adaptor dan intake, tak bisa extrem.
Pasalnya, tekanan negatif di RPM rendah, dibutuhkan untuk mengawal transisi RPM bawah ke tengah.
"Sehingga, untuk mempertahankan kestabilan tekanan negatif ini, custom intake tak bisa extrem, "teori Ridho.
Sedang camshaft, dirombak hingga menghasilkan lift 8,3 mm, dengan durasi 252 derajat.
Rendahnya angka durasi camshaft, kuat mengindikasikan Ridho fokus pada pembentukan torsi maksimal sejak gasingan bawah, tengah dan atas.
Latar itu pula, siklus gas buang diolah knalpot BSS karya Papa Bayu, special request by RAT Motorsport.
Dengan finishing, timing ignition yang diplot di 38 derajat.
Ketika dikonversi ke power, praktis sejak gasingan bawah telah memiliki bekal torsi badak.
Selaras dengan torehan power maksimal yang mampu menembus 30 HP, berbanding torque 35 Nm.
Proses menghela pegas movable driven face dengan spesifikasi 2000 RPM jadi singkat.
Movable drive face bersudut 14 derajat, juga dipercaya lebih responsif meneruskan mode drive belt saat beranjak ke RPM tinggi.
Kendati demikian, hasi sesi seting speed perbandingan drive belt ringan justru ditahan, melalaui pemakaian roller weight 7 gram berkombinasi 8 gram.
Hingga sanggup mengakumulasi Best time di 8,4 detik, saat cuaca cerah.
"Tapi, kalau boleh berandai-andai, dalam regulasi boleh dibuat trondol, optimis mampu menebas di 8,2 detik, "tebak Fery. skg