Lulut Prasetyo - Founder GBC Adventure, Surabaya : KORELASI MENDALAM PELAUT & ADVENTURE

Tak ada pelaut hebat lahir di lautan tenang, filsafat itu yang diamini oleh Lulut Prasetyo, rider adventure penunggang KLX 230, yang turut menyemarakan spektakuler event KLX Day 2023 belum lama ini.

Lautan telah menjadi bagian kawahcandradimuka pria kelahiran Malang 1982, di salah satu perseroan pelayaran swasta di Indonesia.

Rentang waktu 14 tahun mengarungi lautan, dari 2000 hingga 2014, bukanlah waktu yang singkat bagi Lulut sapaan tenarnya.

Terlebih, setiap harinya selalu dihadapkan oleh panik dan memacu adrenalin, saat hadapi ombak yang tak bisa diprediksi.

Atraktifnya alam, telah banyak memberi wejangan ilmu kehidupan suami Nitta Kurniawati itu.

Seperti college yang tak bersertifikat, saat Lulut dipaksa akur oleh ketenangan, perjuangan, fokus dengan tujuan, yang terbalut garis takdir di atas bahtera.

"Berserah diri, mensinkronkan pikiran, ucapan dan hati, yang lantas saya rangkum, sebagai buah petualangan dalam kehidupan, "ulas Lulut cerita pengalaman fantastisnya.

Di rentang waktu 14 tahun itu pula, jenjang karier Lulut terus menanjak, hingga diberi kepercayaan menjadi sentral pengendali logistik, dengan headquarter di Surabaya.

Prestasi dan etos kerja daddy dari Erlangga Aryo Prastya dan Shaula Najmi Prameswari ini, lantas bikin kagum juga penasaran Bambang Hermanto Big Boss tempatnya berkarier.

Big Boss begitu partner kerja termasuk Lulut menyapanya, adalah sosok tangguh, humble, low profile dan perhatian terhadap seluruh partner kerjanya.

Hingga tak ada lagi istilah bawahan atau karyawan, semua dianggapnya sebagai partner !

"Kebetulan juga hobi otomotif, segmen roda dua, yang di masa remajanya juga penggila karapan liar, "bisik Lulut.

Dari dorongan sesama pribadi yang dekat dengan alam, jiwa petualang dan familiar oleh istilah adrenalin, tak pakai lama lahirlah komunitas touring dari kalangan exmud internal headquarter.

Sepakat mengusung nama "Greener Bike Community" atau GBC Touring, Surabaya, saat mengawalinya.

Berbagai jenis route dan medan menantang, telah dilalui bersama Big Boss, yang aktif menentukan destinasi, berunsur tanjakan dan pegunungan.

Di setiap perjalanan, Big Boss seolah mendedikasikan hidupnya, agar seluruh lingkungan kerjanya memaknai alam, lebih dalam.

Indahnya panorama bukit, pegunungan dan rimba di Indonesia, seolah terus dikenalkan di setiap aktifitas saban weekend itu.

"Hingga akhirnya, nama komunitas yang ada tambahan "touring" saat itu, kami nilai telah keluar pakem.

Sepakat juga singkat, berganti GBC Adventure, pure tersegmen pada off road, "urai pria yang gandrung dengan trend style rambut semir putih itu.

Pertimbangan kuda besi dominan masih segmen on road, sementara di masa transisi mencoba renthal sport trail, yaitu KLX 150 juga ada CRF 150L.

Dan setelah merasa lebih enjoy dan lebih menantang di jalur off road, mulailah saya komparasi sport trail paling proporsional.

"Dari debat sana debat sini, lantas memantapkan pilihan pada KLX 230, kebetulan juga baru launching di dealer Kawasaki Diponegorpo, "terang Lulut.

Sedang partner kerja lain, sebagian memilih custom basic Scorpio, juga ada yang menebus KLX 150 dan CRF 150L baru.

Berbagai event dan acara adventure, kami antusias mengikuti bersama GBC Adventure, mengusung moto "Budal Bareng Moleh Bareng".

Tak jauh beda seperti outbond, dibawah tekanan liarnya alam dan beratnya track, karakter dan jiwa kebersamaan kami, tak pernah luntur, kalau mengasumsikam outbond biasa dipakai menguak karakter seseorang.

"Jujur atmosfir brotherhood ini, kuat dipengaruhi oleh attitude, karisma dan wibawa Big Boss, yang kemudian menjalar ke karakter dan pribadi kami semua, "puji Lulut.

Melalui berbagai road show, berpartisipasi di perhelatan adventure, seperti MAT, Indonesia Enduro Rally Championship 2020, KWB 5, KWB 6, serta event-event adventure garapan komunitas, icon GBC Adventure, pelan tapi pasti mulai dikenal, hingga pelosok Jatim wilayah barat, timur, utara dan selatan.

Paling berkesan dan tak terlupakan, saat laga di Overland Adventure, perjalanan memakan waktu 3 hari 2 malam, dengan berbagai macam medan virgin.

Ilmu memenej perbekalan ransum dan BBM saat dituntut survive, banyak kami serap dan pahami sepanjang perjalanan.

Termasuk teknik akurasi mengumpan RPM dan kontrol gigi transmisi, untuk menghemat BBM.

Dari terang sampai gelap, panas menyengat hingga dinginya malam, fisik terkuras lelah sampai jatuh bangun, memar baret.

"Kalau diterjemahkan, ya inilah interpretasi pribadi tangguh dan absolute, yang telah ditasbihkan sejak remaja jadi seorang pelaut dan kini bereinkarnasi bersama pribadi hebat, "semangat Lulut.    enea/foto : GBC