Layanan otomotif terpadu, semacam gerai variasi atau Boutique Otomotif seperti 3H di Jl. Barata Jaya 11, Surabaya, memang beragam untuk menyiasati wabah penyakit yang lagi menjadi bahan perbincangan. Menjadi hal yang fantastis, setelah beberapa aturan dilayangkan untuk mereduksi keramaian.
Boutique Otomotif 3H, Surabaya dalam menindak lanjuti, menyiasatinya lewat pemasangan acrylic sebagai barricade, untuk membatasi jarak dengan konsumen. Bukanya nggak ramah, tapi sebagai sosialisasi aturan yang diberlakukan pemerintah.
Termasuk di area parkir, telah disiapkan larutan pembersih kuman atau antiseptic, lengkap dengan tandon air untuk membilasnya dan "tisue kering". Konsumen telah sadar dalam kondisi dan situasi seperti ini. Tapi, apa jadinya ketika kembali ditegaskan bahwa segmen otomotif itu konteksnya lebih ke pelayanan kebutuhan dan keinginan konsumen pengguna motor atau matic. Persis dengan orang yang pergi berobat, tapi yang diobati motor atau matic-nya. Serius ini nggak bercanda !
Ada yang double starternya nggak nyala, oh aki tekor, padahal beberapa produk sudah tak pakai pedal starter. Termasuk kampas cakram dan tromol. “Ditambah lagi disaat musim hujan seperti ini, kesadaran konsumen ada plusnya, demi menjaga keselamatan berkendara, ”kata Papa Tan Owner Boutique Otomotif 3H, Surabaya.
Belum lagi ketika meninjau makin tingginya pasar matic yang identik dengan konsumen wanita, memang rasional. Semuanya serba minta praktis dan mudah dalam pemakaian. Bisa kebayang kalau yang mogok matic-nya tante sampeyan ! “Tentu option part, seperti ban, kampas cakram-tromol, oli mesin, aki, busi sampai minyak rem, menjadi menu utama, ”lanjut Papa Tan.
Meski demikian, skala prioritas urusan kesehatan, terlebih lagi pada menu serum kekebalan tubuh tetap menjadi perhatian. Untuk seluruh pegawai Boutique Otomotif 3H, Surabaya, kita berikan suplemen vitamin C, di pagi hari. Dan setelah jam 14.00 menjelang sore, ada tambahan suplemen vitamin E.
“Tak lain, demi memaksimalkan kinerja mekanik dan layanan terhadap konsumen. Agar, proses keluar masuk atau siklus konsumen tetap lancar mengalir, untuk mereduksi kerumuman, ”sebut Papa Tan.
Bicara mereduksi kerumunan, Papa Tan juga memberlakukan 3 Pit Area, untuk melayani konsumen yang kebetulan melangsungkan maintenance ringan. Dengan begitu, konsumen dan mekanik jadi terurai. Termasuk kursi tunggu buat konsumen, juga dibatasi 50 cm melalui penambahan separator buatan. Agar antar konsumen tak lagi canggung saat duduk menunggu proses maintenance.
Dengan konsep defensif seperti ini, kita yakin konsumen dapat menerimanya lebih baik. Sebab, secara tak langsung juga mengikuti prosedur dan kaidah yang “pantas” diberlakukan. Serta membantu dalam sosialisasi proses edukasi, mengenai sikap untuk menanggapi wabah saat ini.
“Apalagi Boutique Otomottif 3H, Surabaya telah menjadi acuhan para bikers, pastinya tradisi hidup sehat yang diberlakukan di Boutique Otomotif 3H, Surabaya, kita yakin ikut dijadikan acuhan mereka, ”optimis Papa Tan. teks - foto : enea