Meskipun bentuknya kecil, tapi secara fungsi busi memiliki peran penting pada motor maupun matic. Sebagai penerus tegangan arus listrik dari koil, yang dikonversi berupa percikan api. Untuk membantu proses pembakaran, saat akhir di langkah kompresi.
Seiring dengan pemakaian dan kondisi tingkat keausan komponen mesin, biasa juga berdampak pada kondisi busi, hingga berpengaruh terhadap performa mesin. Bahkan, warna busi juga bisa menjadi indikasi karateristik berkendara seperti apa.
Untuk mengetahui apakah busi motor sehat atau tidak, cukup dilihat dari warnanya. Berikut penuturan Satyo Prahnowo Technical Service Division Head MPM Honda Jatim, terkait cara mengenali problem mesin dari warna busi.
Warna abu-abu atau merah bata
Busi dengan warna merah bata atau abu abu menandakan kondisi busi normal dan baik. Campuran bahan bakar dan udara seimbang (sesuai kebutuhan proses pembakaran).
Dengan terjadinya proses pembakaran optimal dan efisien, maka performa mesin jadi lebih bertenaga. Pemakaian BBM jadi efisien.
Warna Hitam dan Kotor
Untuk busi yang warnanya hitam dan kotor, mengindikasi adanya campuran udara dan bensin tidak seimbang atau lebih pekat. Campuran tersebut terlalu banyak bahan bakar (campuran terlalu kaya).
Kotoran atau lapisan deposit karbon sisa pembakaran yang menempel, sering kali berpotensi memicu mesin motor atau matic susah dihidupkan. Akibatnya mesin kurang bertenaga dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Sebab, dengan kondisi seperti ini pengendara selalu identik menambah bukaan hand grip lebih besar, untuk mencapai speed yang diinginkan. Padahal tak perlu terjadi, saat busi kondisi ideal.
Pemicu lain, juga bisa disebabkan oleh karateristik pengendara yang suka nahan tuas rem dan RPM di kemacetan. Gaya berkendara demikian biasa diadopsi oleh bapak-bapak maupun emak di kemacetan. “Menyiasatinya cukup revisi gaya berkendara, jangan terlalu sering membuka RPM dan menahan rem di kemacetan, ”ingat Satyo Prahnowo.
Warna memutih
Warna busi putih menandakan bahwa campuran udara dan bensin didalam busi lebih banyak udaranya (campuran miskin/campuran kering). Motor akan lebih cepet panas.
Sehingga konsumsi BBM menjadi boros dan akselerasi motor juga mengalami penurunan, setelah pemakaian di atas 1 jam. Untuk itu, periksa system pengabutan bahan bakar, melalui proses tune up dan service lengkap, berikut ganti busi dengan yang baru.
Busi Aus
Elektoda busi yang aus menyebabkan percikan api menjadi lemah, kondisi ini menyebabkan pembakaran menjadi kurang optimal. Biasa disebabkan oleh terlalu lamanya pemakaian busi diatas 1 tahun. Untuk mengatasinya cukup ganti busi baru, sesuai rekomendasi pabrik.
Warna Hitam dan basah olie
Kondisi ini biasanya ditandai motor menghasilkan knalpot mengeluarkan asap putih. Hal itu disebabkan indikasi oli masuk ke ruang bakar karena ring piston sudah lemah atau liner piston yang baret. Jadi, cukup langsungkan pemeriksaan kondisi mesin, terkait blok silinder dan piston, berikut dudukan katup, serta sil katup di AHASS terdekat, “saran Satyo Prahnowo. teks - foto : rio/mpm