Makin spesial, di hajatan Onesixeight Latih Tanding 2020, Pemalang, Management Onesixeight Racing Team mendatangkan Dede Widya Purnama punggawa ADD Suspension.
Sesuai dengan job desk, Dede kali ini kebagian tugas memantau reaksi rebound dan kompresi suspensi depan belakang, seluruh kuda besi crosser Onesixeight Motocross Team dan Kuta Motocross Team.
“Dengan skema latih tanding seperti ini, saya jadi mudah mengenal karakter setiap crosser dan performa suspensi seperti apa yang dibutuhkan, ”kata Dede.
Untuk menu seluruh variabel handicap sirkuit Onesixeight Motocross, titik beratnya ada di rebound. Sebab, karateristik trek dominan drible layaknya sirkuit motocross pada umumnya.
Selain itu, juga mengacu ke desain dan tipikal sirkuit, yang dominan lebih ke menu middle RPM. Sehingga, laju special engine rata-rata berada kecepatan menengah atas.
Maka kebutuhan crosser soal pencapaian traksi yang mumpuni harus tersaji. Sebagai upaya mengurai drible lebih smooth. “Agar, tapak kaki lebih mencengkeram dan konversi power to speed, tak mubazir, ”pengamatan Dede.
Point ini, setingan rebound yang erat terkait dengan kompresi, harus tepat. Tapi tetap berdasar input dari crosser, sehubungan pola dan gaya mengumpan RPM.
Spesial, untuk petarung MX2 pada pacuan Hilman Maksum dan Azim Zulfikar yang gaya bawaanya dominan full throttle, telah mengalami rebuild daleman suspensinya.
Termasuk suspensi depan belakang pacuan Mevans, ikut direbuild, mencari best performa, melayani variabel handicap sirkuit Onesixeight Motocross.
Hanya sebagai pembanding, dengan suspensi OEM special engine. Sejauh ini, sesuai hasil test case, memang terasa beda performanya.
“Tapi, nantinya tetap kita akumulasi dan rumuskan dalam data, terhadap pengaruh catatan waktu, apakah bisa mempersingkat, ”lontar Mevans.
Sedang, untuk suspensi kuda besi petarung dengan level di bawah Hilman dan Azim, saya tetap menunggu input dan request, masing-masing crosser. “Sebab, hal ini juga terkait nyali dan daya bertarung setiap crosser, ”terang Dede.
Kalau memang nantinya, gaya bertarung crosser dihadapkan dengan limit performa suspensi, pasti akan terjadi rebuild daleman suspensinya.
Tapi, selama piranti OEM dan fiturnya mumpuni, cukup melalui seting, penggantian oli suspensi dan test case saja. “Mengingat, OEM bawaan special engine sudah ideal dan kaya fitur, ”singkat Dede. teks - foto : skg/NPJ