Meskipun mulai tergeser oleh matic premium, tapi riding style dan agility Honda Beat karbu, masih saja tebar pesona. Fakta demikian memang rasional, struktur Beat memang nyaman buat menyisir metropolis. Terutama segmentasi bikers yang setiap hari digoda kemacetan.
Latar belakang ini, owner Beat memilih pasang strategi keluarkan jurus kanuragan, alias tenaga dalam. “Iya bener toh, maksudnya tenaga dari dalam mesin, ”canda hangat Wawan Kapten RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Surabaya.
Ilmu kanuragan yang disajikan Wawan, dominan tersaji pada otak mesin 4 tak, yaitu silinder cop. Hasil modifikasinya terbilang frontal. Sebab, Wawan merubah kontur intake, jadi lebih simetris alias nggak banyak kelokan.
Realisasinya memang sadis ! Sebab penampang bibir intake ditambahkan gading eh daging baru 14 mm, melalui bobok las diral umpan almu. Dan dirapikan gerinda, hingga bentuk bibir intake macam produk factory.
Jadinya bibir intake lebih tinggi. Sehingga, jarak antara titik seteng katup dan tepi bibir intake lebih panjang. Sebenarnya, kondisi seperti ini saja sudah membentuk garis lengkung lebih landai, semi simetris.
Ilustrasi sederhananya demikian, seutas kawat panjang 10 cm misal ditekuk di titik vertical panjang 6 cm, pasti muncul tekukan dan membentuk sudut curam. “Beda ketika panjang kawat 10 cm tadi, ditekuk di titik vertical panjang 8 cm, pasti lebih landai, ”ulas Wawan.
Dengan kondisi seperti ini, untuk merubahnya lebih simetris jadi mudah. Terutama mencari titik kontur tekukan yang perlu ditambal las diral, saat ingin merubah porting lebih simetris.
Dengan catatan, pastikan kontur diameternya lebih rata dulu dari seteng hingga bibir intake. Untuk memastikan prosentase peningkatan performa, sesuai maksud awal dibentuknya porting intake yang simetris tadi.
“Jadi, pada point ini hati-hati dan mesti jeli saat merapikan dengan bor tune, bekas tambah daging di seputaran porting, ”saran Wawan.
Sebagai catatan, modifikasi porting intake seperti ini akan lebih kompartible, untuk Beat yang telah mengadopsi bore up sadis atau geser big end, 150 cc, 250 cc atau berapa lah, berikut katup - seteng telah oversize.
Dengan ketergantungan dan kebutuhan debit gas segar meningkat, ”kata pria ramah asli Genteng, Banyuwangi itu. teks - foto : enea