Kian merebaknya komunitas otomotif roda dua di tanah air, terus memicu ide-ide brilian bagi para pelakunya. Kalau tradisi touring long journey biasa dijabani mesin 4 tak, dari gen bebek, sport atau matic.
Tapi belakangan ini pemilik mesin 2 tak ikut acungkan ibu jari. Sebagai indikasi bahwa mesin 2 tak khususnya gen sport, mulai memasyarakat, berani memakainya touring.
Salah satunya Febri customer RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo, yang mengupgrade performa Ninja 150 Series harianya. Febri termasuk customer paling jauh dari Lumajang.
Requestnya, performa mesin Ninja 150 Series-nya tampil bengis, untuk daily use dan touring. Kental dengan aroma ingin diatas performa herex Super.
“Bener toh, kan ada juga herex KW, tampilan luar ekstrim tapi mesin standar, ”sebut Amin mekanik RAT Motorsport asli Lamongan itu.
Amin kali ini yang menangani soal up grade performa mesin Ninja 150 Series milik Febri.
Resep kencang tapi awet diaplikasi, melalui geser big end 0,5 mm. Otomatis stroke naik 1 mm, dari standarnya menjadi 55,4 mm. "Buka tutup piston terhadap porting silinder diklaim tetap aman dan presisi, "tunjuk Amin.
Konsekuensinya, ruang bakar didesain ulang, sebagai kompensasi posisi piston saat di TMA, yang lebih tinggi. Melalui penambahan nat 1,1 mm dari standarnya 0,8 mm. Berikut squish 7 mm dengan kemiringan 14 derajat.
Untuk pemakaian segmen touring, Amin meyakini masih tahan saat kondisi mesin dingin maupun panas. Mengingat, volume ruang bakar saat menunjuk 16,5 cc.
Rombakan silinder tersentral pada sudut muka crankcase yang didesain lebih landai. Dengan begitu bentuk lubang bilas, turut didesain rapi dan pesisi dengan penampang crankcase.
Kecepatan gas segar kian meningkat, setelah kontur lubang bilas dirancang mengecil ke atas. "Praktis, dengan kombinasi tinggi lubang transfer 40 mm, kian optimal dikonversi ke tubulensi saat langkah isap dan kompresi, "yakin Amin.
Dari kalkulasi meningkatnya debit gas segar, berikut pertimbangan reduksi panas mesin, tinggi exhaust diplot di 29,5 mm dan 41 mm. Tapi, dari penetapan desain lubang buang seperti ini, tipikal bawaan motor cenderung membooster power di gasingan tengah atas.
Untuk pemakaian daily use di RPM rendah juga nyaman, sebab piranti super KIPS masih standar. “Bahkan, telah mengalami polesan pada extra port-nya, agar buka tutupnya lancar jaya, ”terang Amin. teks - foto : enea