Tri Priyo Nugroho : ANUGERAH TERINDAH, BERKAH & HIKMAH PERJUANGAN KARIER DI MOTOCROSS

Hampir satu setengah dekade, kelahiran Campurdarat, Tulungagung ini mendedikasikan seluruh hidupnya di otomotif segmen off road roda dua.

Sejak bujang masa-masa jadi Cowboy, hingga berkeluarga seperti saat ini, nafas, passion Tri Priyo Nugroho selalu ada di motocross.

Melalui singgasana Nugroho Motocross Training, di Kraas, Kediri, Nugroho akrabnya seolah menancapkan prasasti dan ikrar, perjalanan hidupnya untuk motocross.

Komitmen mencetak regenerasi crosser belia potensial, menurunkan ilmu dan teknik motocross, hingga memastikan gaung motocross di Indonesia tetap ada, telah menjadi layar putih suami Finalufi Dayanti ini.

Memang ironis, oleh kisah Nugroho, penuh perjuangan, baik fisik, mental, sampai berdarah-darah, untuk mewujudkan hobi yang telah menjadi karier, demi meraih prestasi hakiki !

Hampir di setiap hari, minggu dan bulan, selalu ada kisah dramatis.

"Ditengah semangat yang lagi on fire ini, alhamdulilah Allah SWT memberikan pertolongan, melalui sosok-sosok yang jadi juru penyelamat karier saya.

Jadi, kalau saya duduk menikmati kopi sembari merenungi, perjalanan saya dulu tak jauh beda antara nekat atau justru melawan takdir.

Sebab, usaha saya saat itu tak pernah mengenal kompromi, sementara peluang untuk ngegas motor seperti menggapai langit, "kata Nugroho mengenangnya.

Hikmah dan berkah dibalik Kisah perjuangan-nya, Nugroho jadi sulit berpaling dari motocross.

Bahkan dari intuisi ini, Nugroho terdorong dari panggilan jiwa untuk menjadi bapak asuh crosser-crosser belia yang menitih karier di motocross.

Hingga kuat melekat terbangun-nya trade mark "Nugroho Motocross Training, produktif mencetak crosser-crosser belia potensial tanah air".

Memang tak terbantahkan ! Hampir seluruh penguasa peta kekuatan motocross skala Nasional, sampai di musim kompetisi motocross 2025 ini, disandang oleh "almameter" Nugroho Motocross Training.

Termasuk saat membela Kediri di laga Porprov IX 2025, cabor Grasstrack di sirkuit Jalibar, belum lama ini.

Atas kontrol kendali dan pelatihan Nugroho, melalui petarung-petarung baru, Kediri sukses mendulang emas, dengan peringkat teratas.

Pamor dan popularitas ini, singgasana Nugroho Motocross Training, terus meroket, di tengah tingginya intensitas kejuaraan motocross di tanah air.

Serta menjadi daya pikat crosser-crosser belia asal luar pulau, untuk belajar dan terobsesi mengukir prestasi dengan Nugroho Motocross Training.

Seperti Arsel MX65 cc asal Tenggarong, Elvin MX65 cc dari Bali, Galih MX2 Novice from Kaltim, Fadhil MX85 cc dari Sangatta.

Dan Desta MX85 cc asal Madiun, Satya MX85 cc dari Bali dan Rafi Ahmad MX85 cc asal Pamekasan.

Selebihnya adalah M. Zulmi MX2 Open dari Sidoarjo, Regan Marix MX2 Novice asal Palu, Vixo Nayotama MX2 Novice dari Ponorogo, serta M. Justien MX2 Novice Ponorogo.

Soal pelatihan, sejak 3 tahun silam mulai terjadi up grade, melalui pemusatan latihan di sirkuit Praga, Campurdarat, dengan panjang 1,5 KM.

Materi teori dan praktek, jadi terkonsep lebih terpadu, karena berada dalam satu lokasi.

"Kemudian, saya juga ikut terjun langsung di lapangan, dibantu oleh asisten saya yaitu Agha Riansyah, Raymond dan Pahlil.

Untuk memonitor langsung dan mengevaluasi, soal teknik dan gaya balap masing-masing "personal power" crosser.

Dan berlanjut ke sesi sparing, semua crosser saya lepas dalam mode simulasi latih tanding.

Fase ini yang saya nilai paling krusial, untuk memancing nyali, mengamati gaya balap senior, sampai memenej fisik paling benar, "urai Nugroho.

Tapi, karena riwayat masing-masing crosser, terklasifikasi baru saja menggeluti motocross, maka pelatihan training fisik juga intens saya jadwalkan.

"Pada prinsipnya, pelatihan yang saya berikan, skala prioritas merangsang improve crosser.

Prosesnya cukup panjang, butuh pendekatan psikis, menciptakan suasana nyaman, hingga terbangun trust, juga chemistry, setelah itu baru eksekusi, "tambah Nugroho.   skg