Di usianya yang masih belia, crosser yang identik dengan nomer start 48 ini sudah menjadi petarung dan gayanya terukur lagi. Larkaa, begitu sapaan akrab kelahiran bandung 2011 itu.
Aksi brilianya sempat mengundang perhatian tukang paido, pengamat motocross sampai intruktur MX Training, saat menekuk setang di sirkuit Gelora Intan Samudera, Pacitan.
Larkaa sengaja menyempatkan hadir di Pacitan, sebagai sesi persiapan menghadapi event motocross skala nasional yang dihajat November - Desember 2021 di Jabar.
Kedatangan crosser Sampono MX Team di Pacitan, memang penuh hikmah dan berkah, dalam sebuah perjuangan menitih karier.
Latar jumlah quota crosser 65 cc yang minim, anak ke dua dari empat bersuadara itu, akhirnya dihadapkan dengan crosser nasional Jatim 85 cc.
Sebab, kelas ini akhirnya dimix, perpaduan crosser 65 cc dan 85 cc.
Disini Larkaa sukses menyampaikan pesan, bahwa metodhe training dan pelatihan selama ini sangat mengena. Alias tepat sasaran !
Mental baja seolah melapis performa Larkaa, sejak grid baricade diturunkan. Performa KTM 65 cc pacuanya, telah menyatu dengan naluri, feeling dan bekal skillnya di motocross.
Satu sisi, kombinasi layout tipikal teknikal sirkuit Gelora Intan Samudera, menguntungkan wheel base KTM 65 cc pacuan crosser yang memiliki base camp di Jl. Amir Mahmud 389, Cimahi Tengah, Jabar itu.
Larkaa, konsisten bermain tipis di sisi dalam, melawan raungan special engine 85 cc, yang justru memilih di sisi luar.
Dari sini saja, Larkaa terklasifikasi bocah dengan IQ tinggi. Gayanya taktis dan selalu matang menyelesaikan setiap handicap, hingga mampu merangsek di runner up.
Memang ironis, ketika menilik kemampuan berbanding usianya.
Bahkan sesekali, sisi entertaint turut disajikan Larkaa, dengan aksi mini scrub-nya dan big jump.
Memang nyambung dengan review perjalanan Larkaa, sebelum laga di motocross.
Cinta dan hobi dengan dunia otomotif dipicu intensitas tinggi Wendra Friadi orang tua Larkaa di dunia adventure off road 4 x 4, membelah belantara.
Juga aktif ikut beradventure dengan Mini Sport Trail, yang dirancang untuk postur Larkaa.
Keseharianya yang dekat otomotif, pelan tapi pasti Larkaa jadi familiar dengan istilah adrenalin dan aroma avgas.
Naluri seperti ini tumbuh kembang dengan sendirinya, diluar pantauan.
Bakat dan potensi terpendam Larkaa, justru terbongkar saat pertama kali memacu Mini Gp, bermesin sentrifugal, sejak di usia 7 tahun.
Kontrol power mesin Mini Gp, dieksplorenya hingga sundul limit.
Tapi, sayang turun Mini Gp tak sampe setahun, kemudian vakum 1,5 tahun.
Sebab, habitat bebatuan cadas, hutan belantara dan licinya vulkanik, yang justru menjadi daya pikat putra dari pasangan Wendra Friadi dan Nurul Fatimah itu.
Delfarudi orang dekat keluarga Larkaa yang menjabat instruktur, akhirnya sepakat memulai menggembleng Larkaa di motocross, usai tiup lilin kue tart di 9 tahun.
Sirkuit Sari Wangi, Bandung Barat dan Gunung Bohong, Cimahi, menjadi kawahcandradimuka lokasi Larkaa, awal mula ditempa.
Selama 3 bulan penuh Larkaa, beradaptasi dengan handicap di sirkuit Sari Wangi, dan sirkuit Gunung Bohong.
Teknik pelatihanya dilepas tanpa komando, kerenya beberapa titik handicap sengaja dipasang GoPro.
Larka singkat beradaptasi. Bahkan, tahu persis kapan saatnya mengumpan RPM, late braking, sampai inovasi racing line yang efektif.
Kondisi on fire ini, Delfarudi berusahah mengimbangi dalam pelatihan fisik dan meningkatkan asupan gizi.
Usai 3 bulan, dari detail video dijadikan bahan evaluasi.
"Metodhe merangsang Improve, yang sejatinya paling sulit, tapi Larkaa justru sebaliknya, "puji Delfarudi.
Bahkan, untuk menepis timbulnya opini sirkuit dan skill hafalan, Delfarudi gelar training road show.
Training, ke sirkuit motocross seputaran Bekasi, Subang, Plengkung Malang dan Karangpilang, Surabaya.
Memang tak bisa dipungkiri, Larkaa multi talent. Di berbagai suhu dan ragam desain handicap, Larkaa mudah beradaptasi.
Pencapaian ini, yang akhirnya membawa semangat Sampono MX Team, untuk go nasional.
Di perjalanan karier Larkaa ini, hadir pula nama Rojali asal Gempol, Jatim. Pria berpostur tinggi kurus itu, dikenal sebagai tuner dengan jam terbang tinggi.
Masuknya Rojali ke Sampono MX Team, atas rekomendasi kolega Delfarudi asal Kalimantan, yang dekat dengan Bandung Sunggoro legenda motocross tanah air.
Rojali yang berpengalaman mengawal Team Motocross Papan Atas sejak 2000 itu, banyak berkontribusi memberikan ide-ide segar dan mengatur strategi.
Rojali tahu persis potensi Larkaa. Kans Larkaa cukup besar menjadi runner up crosser nasional, kelak di puncak kariernya.
Teknik dan kemampuan Larkaa singkat membangun improve, yang membuat Optimis Rojali.
Memang tinggal membawanya sparing di event nasional dengan pressure tinggi. Pengalaman dari situ nantinya akan ketahuan kelemahan dan kelebihan Larkaa.
Nah, caranya bagaimana merubah kelemahan untuk dirubah menjadi sebuah point plus.
"Di sesi training yang berkesinambungan akan menjadi jawabanya, "papar Rojali yang mesti bolak-balik Gempol Bandung sejak 2 bulan silam itu. skg