BMW M52 - Dumais Family Racing Team, Surabaya : TRANSFORMASI EUROPE TOURING CAR KE DRAG RACE

Nih dia pemain otomotif kawak asal Surabaya, yang lama malang melintang di dunia otomotif roda empat.

Memang namanya lirih terdengar dari popularitas pelaku otomotif kawak roda empat, sehubungan dengan karakter low profile-nya.

Tapi, saat autonine bertandang ke rumahnya, Ivan sapaanya dengan logat Jakarta campur Surabaya, menyambut hangat menjelaskan history panjang lebar soal kiprah dan pengalamanya di kompetisi roda empat kala itu.

Dua gacoan berbasic BMW E90 dan M52, Ivan ternyata aktif di laga Europe Touring Car di kelas standar modif memakai M52 dan kelas Pro 3000 cc dengan E90, sejak di 2014.

Menilik gacoan yang dipakai laga di kelas Pro 3000 cc, kuat merepresentasikan pribadi rival Win Baroto, Hari Baroto dan Silas itu memang mania BMW.

Itu lantaran, Flamboyan man yang sempat menjadi sales BMW di 87 itu, memodifikasinya dengan mode engine swap.

Berbekal mesin BMW M3 tipe Z berkapasitas 2300 cc, yang menelan bajet Rp. 300 juta saat itu.

Nah, untuk BMW M52 yang biasa jadi jawara di kelas standar modif, kini yang sontak menjadi ancaman, usai "bangkit dari kubur".

Sebab, oleh Ivan dihidupkan lagi dan bertransformasi di arena drag race.

Sekaligus dijadikan sebagai ruang menurunkan kanuragan Ivan, kepada Arvel sang putra di ajang kompetisi roda empat.

 

Pada persiapanya tipikal E90 yang awalnya tipikal sirkuit permanen Sentul Besar, dengan power produktif di tengah atas dirombak total, untuk melayani trek 201 meter.

Dari jam terbang dan pengalaman, rombakan kali ini langsung diarsiteki oleh Ivan dan diback up tuner kerabatnya.

Di jarak 201 meter, dari hasil sesi latihan dan uji coba, Arvel mampu menembus catatan waktu 10,2 detik

Sedang David Dave saudara Arvel yang lebih senior di laga drag race, pernah menembus 9,8 detik saat mengujinya.

Dan Kelvin juga saudara Arvel, mesti puas di 10,2 detik.

Menurut pengamatan Ivan, memakai basic gacon Europe Car di drag race, menjadi tantangan sendiri.

"Sebab, selain harus bisa mengejar HP tinggi, nilai torsi maksimal juga dibutuhkan, untuk melayani bobotnya yang lebih berat, "nilai Ivan.   

Ditinjau dari tampilan exteriornya, kental dengan kendaraan racing use only. "Jadi bukan family car yang dipaksa balap, "senyum warga Karimata 2, Surabaya itu.

Seperti pada bumper depan belakang, side skirt dan hood berganti carbon fiber, guna memangkas bobot.

Serta penggantian kaca jenis acrylic tempered glass dan custom door trim.

Sisi interior trondol habis, tersisa jok OMP, lingkar kemudi Shadow dan panel cockpit custom.

Dan roll bar memakai bahan seamless 8 titik dan strut bar Turner.

Desain dan kontruksi roll bar dan strut bar ini yang diyakini, menjadi rahasia kesuksesan dan prestasi Ivan, saat manuver hadapi chicane dan fast corner di laga Europe Touring Car.

"Di drag race saya nilai juga penting, menjaga center of gravity agar postur bodi tetap flat, saat berakselerasi, "beber Ivan yang melengkapinya dengan piranti pengereman Stop Tech assy.

Dengan begitu traksi roda FWD yang digawangi velg 18 dan ban Achilles ATR Sport profil 245/40-18, jadi lebih baik.

Asumsinya, suspensi depan belakang wajib spesifik buat BMW. Pada piranti ini Ivan mengadopsi brand Bielstein, untuk menumpas drible.

Serta penambahan sway bar afermarket, bersanding bushing polyurethan.

 

Pada kompartemen mesin, masih kental bawaan Europe Touring Car. Tapi, step by step telah mengalami rombakan.

Seperti piston yang baru saja dioversize dari basic M52. Lanjut ke rubahan profil camshaft custom yang mengusung lift lebih tinggi.

Bahkan, durasi juga semakin lebar, untuk meningkatkan akumulasi gas segar dan over lap lebih singkat.

Camshaft ini, masih project yang ke 2, jadi masih belum final.

"Sebab, naiknya RPM masih kurang kasar kalau dikonversikan ke kurva, "lugas Ivan yang masih mempertahankan throttle body dan injector standar.

Kendati demikian, debit udara juga dikondisikan meningkat, melalui penggantian air filter Apexi.

Sedang pada silinder head, telah mengalami porting polish, berikut replacement header from M3 dan silincer Iron Crafts.

Untuk ECU yang dipinang dari Dastech, hasil remap tuner legend Soleh Sigma, Jakarta, yang kini popularitasnya diteruskan oleh Boy nama putranya.

Untuk persiapan laga di drag race, Chip ECU baru saja berganti baru.

Dan masih butuh remap, mengimbangi dinamika drag race yang pesat.

Kalau di Europe Touring Car tahun 2016, masih mampu menembus 1,52 menit, sebaliknya di drag race, kompetisi cukup rapat dan ketat.

"Jadi, harus improve terus dan test case, "yakin Ivan dengan karakter low profilenya.   enea