Yamaha N-Max 2016, Surabaya : PERFORMA BAKSO KEPALA SAPI

Yamaha N-Max Bakso Kepala Sapi. Hasl kombinasai sempurna racikan daleman CVT & replacement option part racing. Yamaha N-Max Bakso Kepala Sapi. Hasl kombinasai sempurna racikan daleman CVT & replacement option part racing.

Ini dia Alfkareem nama putra big boss Bakso Kepala Sapi, yang tenar di Surabaya, sampai luar provinsi. Dikenal karena olahan daging pentol, kotak, tahu dan kuah, terkombinasi sempurna nikmat tiada dua. Apalagi kalau nyeruput kuahnya yang kaya kaldu sapi, dengan tambahan jeruk nipis dua perasan saja, luar biasa.

Sambal entar menyusul, rasa biar nggak kacau, itu selera saya. Kaya-nya kua dengan kaldu ini yang selalu meninggalkan cerita para pelanggan Bakso Kepala Sapi. Sejak awal berdiri sampai sekarang, terjaga kualitasnya dan masih setia di Klampis Jaya 62, Surabaya.

Jadi mengingatkan tim karapan nasional Bakso Solo Racing Team, asal Jember, identik dengan RZ-R dan RX-King. Sempat popular pula di jamanya, kendati hanya disuntik juragan bakso di 2002 era Starmild Drag Bike.

Balik ke topik, demikian soal workshop rujukan. Alfkareem mendaulat yang pastinya popular, yaitu RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo. Juga jelas terjaga kualitasnya macam Bakso Kepala Sapi.

Ceritanya, Alfkareem yang hobi touring belakangan ini sering cemas saat riding di jalan provinsi. Bertebar matic premium dengan performa yang nyundul, kadang nonjok pula. Iya kan kalau sampai kesalip rasanya seperti kena tonjok, lantas panas. Ah,  nggak juga seperti itu, Alfkareem karakternya kalem dan santun.

Amin RAT Motorsport, Sidoarjo. Mengikuti pesanan dongkrak power & torsi hadapai matic premium terbaru.

 

Dasar itu Alfkareem full throttle ke workshop RAT Motorsport, Sidoarjo. Alfkareem yang sering browsing up grade performa mesin di google, lantas di presentasikan di depan Amin mekanik RAT Motorsport, Sidoarjo.

Jelinya, Alfkareem tak hanya fokus soal racikan option part daleman mesin. Komponen daleman CVT, juga banyak mengalami replacement. Seperti movable fixed drive face,dudukan roller weight dipinang dari Kawahara.

Kurva tanjakan roller weightnya berkontur landai, konversi diameter drive belt ke perbandingan berat lebih lama. Setara dengan mesin 4 tak yang memiliki power band lebar.

Dinamo double starter. Berganti aftermarket tipe bore up.

 

“Bedanya di matic, power band lebar ini mesti disematkan power dan torsi yang proporsional sebagai produsenya, ”sebut Amin. Piston 66 mm produk KTC dinilai paling layak, mendongkrak kapasitas mesin. Konsekuensinya, piranti double starter berganti aftermarket tipe bore up.

Apalagi jenisnya forged, jadi fikri eh friksi dengan silinder kian optimal diminimalisir. Sehingga tepat mengawal tipikal mesin matic, yang khas bermain RPM untuk mempolakan komponen CVT-nya.

Bobot roller weight memakai standar 13 gram. Pertimbanganya jelas, menyesuaikan bobot, yang kali ini Alfkareem mengaku sering single riding. “Sehingga, akurasi akselerasi bawah sampai atas, tetap nonjok, ”yakin Alfkareem.

Persepsi demikian memang dibenarkan oleh Amin, saat ikut menguji cobanya. Rambatan speednya agresif, kalau diilustrasikan riding di jalanan provinsi, nyaman dipakai mengovertake kompetitor. Iya kan bus malam sekarang naik Tol semua mas Amin !   

Biang kecepatan lain, seperti pegas movable driven face spesifikasinya dirubah menjadi 1500 RPM. Jadi, kontras dengan racikan movable fixed drive face, yang justru menahan. “Kalkulasinya tetap berdasar dari bobot total N-Max plus ridernya, ”yakin Amin yang masih mempertahankan pemakaian pegas kampas sentrifugal OEM.

Katup. Oversize plus porting polish.

 

Sumber produksi power kali ini, juga didapat dari katup oversize 22 mm dan 19 mm, lanjut pada pembenahan intake 30 mm dan exhaust 28 mm, yang dikelola knalpot PDK.

Injector Denso 1 lubang dengan intensitas semburan 180 cc/minute yang dipadu throttle body OEM, jadi lebih terakomodir.  

Camshaft. Dipinjam dari Kawahara.

 

Camshaft Kawahara yang diadopsi, juga dinilai presisi mengolah durasi dan overlap, dalam pembentukan power dan torsi saat ini. Konsekuensinya memang perbandingan kompresinya dinaikan dari hasil re-design combustion chamber.

ECU. Adopsi BRT Juken 5.

 

Hingga power produktif 22HP mampu dikail di 4000 RPM, dinamis berbanding torsi maksimal di 52 NM saat 2000 RPM. “Tipikal power dan torsi mesin demikian memang cakep, buat matic touring yang identik memakai tapak kaki lebar.

Tapak lebar itu pula menjadi salah tiga pertimbangan, sehubungan remap ignition timing. Detail datanya diplot di 28 derajat pada low RPM area, sampai dengan 30 derajat untuk konsumsi high RPM area, melalui ECU BRT Juken 5.

Tuas rem & jok. Tawarkan kenyamanan superior & tetap prioritaskan safety.

 

Sisi lain, ketika meninjau option part exterior, kental kalau si empunya paham luar dalam kualitas option part yang berkualitas. Seperti yang tersaji pada tuas rem, yang mengaplikasi KTC adjustable dan deflector radiator aftermarket yang dilengkapi air scoop pendingin kisi.

Deflector radiator. Pengaman sekaligus pendingin kisi radiator.

 

Demikian penerangan, Alfkareem mengkanibal projector aftermarket yang biasa dipakai mobil. Lengkap dengan angel eyes dan eye lids tampil modis. Bahkan kenyamanan superior, kontribusi jok custom style sport car dan double sok aftermarket.   teks - foto : rio