SPORTIFITAS MAKIN BERKELAS, INPUT KERJA KERAS TEAM SCRUTENERING, SIAPA SOSOK DIBALIKNYA ?

Gawat, setelah kepengurusan teknik roda dua Pemprov IMI Jatim, dibawah kendali Louise “Kadal” Marcel.

Mantan pelaku karapan liar, juga karapan resmi, yang sempat menyandang beragam gelar prestasi, atas komitmen dan keprofesionalanya di jalur 201 Meter.

Soal sosialita, mekanik, tuner dan builder top tanah air, 1000% pasti dikenalnya.

Bahkan, hitam putih racing kompetisi saat menjadi pilot, telah dilaluinya dalam dua era.

Milenium saat ramai Grand dan Shogun jadi gacoan, sedang era Milenial ketika bergulir ke Fuel injection.

Hingga bertransformasi banting jok, menjadi engine builder road race, drag bike dan grasstrack.

Kalau dirunut, seolah menjadi evolusi cantik dan berkat campur tangan sang Pencipta, dalam perjalanan karier seorang Louise.

Kini sosoknya selalu menghiasi Pit Area di setiap hajatan road race, drag bike, motocross dan grasstrack, dari level Openchampionship sampai Kejurprov.

Sorot matanya tajam dan gelar yang sempat disandangnya, Louise jadi disegani, memiliki wibawa dan karisma kuat sebagai Judge !

Sesama pelaku racing, jadi "pekewoh" kata orang Jawa dan "ribet" kata dia !

Pasalnya, ilmu soal teknik mesin 2 tak dan 4 tak, konvensional maupun matic, paham luar dalam dan bukan sekedar hafalan.

Hadirnya Louise secara tak langsung sukses mereduksi insiden atau konflik di Pit Area saat sesi scrutenering.

Fenomena sungkan atau khawatir terbongkar, mengemuka lebih dulu ke para pelaku racing.

Di tubuh kepengurusan Pemprov IMI Jatim, jadi terasa kembali bertaring !

Tapi, pada prinsipnya saya sekedar jalankan tugas, selebihnya mengimplementasikan seperti saya masih aktif di drag bike.

Amat sangat Sakit hati ketika dicurangi, kasihan tenaga teknis yang begadang sampai subuh dan lupa makan, untuk mencari hasil terbaik.

“Sejatinya proses up grade perfroma mesin, dari research sampai testcase itu mahal harganya, terlebih lagi ketika dikaitkan di rana supremasi dan harga diri, ”tegas Louise.

Dan saya yakin, para builder serta asistenya yang bukan tukang copy and paste, memahaminya luar dalam.

Di jabatan dalam tubuh Pemprov IMI Jatim ini, saya hanya sekedar mereminding, mengkalibrasi dan menghormati, antar para pelaku racing.

Agar lebih selaras dengan misi dan visi pak Bambang Ketum Pemprov IMI Jatim, yang berdarah-darah mengangkat dan campaign soal sportifitas.

Sebab, dimulai dari mana lagi, kalau tidak ada yang mempelopori.

Jadi, tak ada istilah terlambat bagi saya, untuk berubah, berbenah dan tak lagi sandiwara.

“Sekaligus untuk mensumirkan mitos bahwa “racing itu kejam”, padahal sebenarnya tidak, dengan asumsi dijalankan lebih bermoral dan beradab, “sindir Louise.   skg