DUA Rally Team : MENGAKURKAN JAGAD RESTORASI & KOMPETISI, BERBUAH PRESTASI

Olahraga otomotif yang identik bernuansa berjuang dan berkompetisi, sebagai proses perjalanan menjadi terbaik, telah lama kuat melekat di singgasana Darul Ulum Agung.

Setelah motocross, kabar hangatnya Gus Mudjib Mustain Romly, juga lagi on fire di kompetisi rally.

Bukan menjadi gradasi tajam, sebaliknya telah familiar di keluarga besar Gus Mudjib, begitu public otomotif akrab menyapanya.

Pasalnya, generasi DNA gacoan rally di era Lancia Delta S4, kedigdayaan-nya telah lama dikenal Gus Mudjib, bahkan menjadi idola-Nya.

Ketika dikorelasikan dengan aktifitas DUA Garage yang lagi kebanjiran order restorasi mobil-mobil iconic, kisah lama itu seolah mengajak bernostalgia, di kompetisi rally.

Faktor kebetulan, Hari Latu Tokai mekanik kawak Malang, mendaratkan provokasi saat memperbaiki salah satu mobil koleksi Gus Mudjib.

Tak pakai lama, Lancer SL milik Edwin kolega Gus Mujib juga pelaku otomotif kawak, menyatakan siap untuk dijadikan bahan.

Di kesempatan ini, hadir juga Yayak dan Ivan, yang sebelumnya aktif berlaga di kejuaraan drag dan ingin mencoba talenta di rally.

Dari hasil diskusi panjang kali lebar, regulasi kelas R1, dinilai paling aspiratif untuk basic Lancer SL.

Berbagai ilustrasi racikan option part kanibalan, sebagai teknologi terkini di kejuaraan rally, dikupas tuntas.

Gacoan produksi tahun 1981, sebagai kompetitor Corolla DX di masanya, memang istimewa.

Lancer SL yang sempat mengalami minorchange sebanyak 3 kali itu, untuk kebutuhan kompetisi relatif mudah, saat proses modifikasi mesinya.

"Selain mengadopsi up grade performa mode manual tech, sebagian juga ada yang hasil kawin silang dengan option part Lancer Dan Gan, penerus Lancer SL di 1987, muara lahirnya Evo I di 1992, "urai Karim perwakilan DUA Rally Team.

Deadline proses modifikasi juga mengacu pada jadwal Kejurnas Sprint Rally di Puslatker.

Penampilan perdana DUA Rally Team, diperkuat oleh formasi driver - navigator, Yayak dan Ivan.

"Di seri perdana, dominan menjadi proses penjajakan dan tracking peta kekuatan rally team.

Berbagai evaluasi plus minus modifikasi mesin dan piranti suspensi, mengalami refresh sesuai desain dan layout sirkuit, "jelas Karim.

Saat menyambut Kejurnas Sprint Rally Seri 2, dari hasil evaluasi dan tinjauan di seri sebelumnya.

Bukan menjadi kabar baik, tapi justru menjadi event yang mendebarkan dan bikin nervous Yayak dan Ivan.

Sebab, ada bagian handicap dan layout sirkuit yang wajib ditebas ekstrem, juga minim kesalahan di tengah terpacu best time, para rival.

"Kalau boleh cerita, di laga itu kami banyak berspekulasi, tapi berdasar data, "urai Yayak.

Dari perjuangan keras Yayak dan Ivan itu, posisi runner up ke 5 sukses disabet, sekaligus menjadi titik terang DUA Rally Team, siap tampil menyemarakan kompetisi Rally di tanah air.

Memasuki Kejurnas Sprint Rally ke-3, terjadi perubahan formasi, sehubungan tingginya kesibukan aktifitas bisnis Yayak dan Ivan.

Dan digantikan oleh Edwin sebagai driver dan tandem dengan Wira sebagai navigatornya.

"Dari sesi pra musim dan testcase, Hari Latu Tokai, menilainya ada perbedaan gaya balap lebih brutal juga dominan oversteer.

Hingga merujuk pada perubahan perbandingan gear box dan setingan suspensi, "terang Karim.

Dari tingginya intensitas training dan evaluasi berkepanjangan, di Kejurnas Sprint Rally Seri 3, DUA Rally Team kembali menyabet podium kehormatan, di urutan 3 di kelas R1.

Sedang di seri 4, yang digelar di Bandung, DUA Rally Team, memutuskan absen.

Dan berdasar Pencapaian peak performa gacoan dan solidnya driver - navigator di seri 3 ini, yang lantas dipertahankan, hingga menuai hasil terbaik di Kejurnas Sprint Rally Seri 5, dengan menyandang gelar posisi teratas di kelas R1.

Kesuksesan DUA Rally Team ini, secara tak langsung juga atas partisipasi dan konsistensi BJB Performance, Kiara Towing, EnZi, Ratu Rawit dan MK, sebagai Co Sponsor, yang setia mengawal perjalanan kompetisi.    enea/foto : DU"A