Laga MX GTX Di sirkuit Goro Assalam, Solo, memang brutal, sebagai ruang bertempur crosser-crosser Nasional.
Bahkan, penyandang gelar podium gelar bergengsi silih berganti, setelah mengevaluasi perjalanan kompetisi motocross 2023.
Catatan data ini, hingga merujuk ke penyediaan dua unit KTM 250SX 2024 terbaru, buat armada tempur Marcellino "Icenk" Rigi dan Ananda Rigi yang memperkuat RMS Djagung Ipone Dunlop Akar Mas MX Team, Lamongan.
Selebihnya Nanda dan Icenk, juga membekali jam terbang serta skill, dengan bertempur di laga GTX, kelas-kelas bergengsi.
Logika berjalanya, di kelas GTX secara tak langsung dijadikan menu warming up, sebelum menunggang special engine, seperti kelas utama MX1 dan MX2 yang diikuti Nanda dan Icenk.
"Tapi, kalau di GTX sampai menjadi juara, tetap saya anggap sebagai bonus, sebab bukan tarjet utama saya dan adik, "ulas Nanda yang setia dikawal H. David Rigi ortunya.
Di laga yang berlangsung semi mud race, karena faktor cuaca, Icenk sukses menyajikan penampilan berkelasnya.
Performa puncak skill output dari intensitas training yang tinggi, di sirkuit pribadinya di Lamongan, mutlak menjadi stimulusnya.
Di fase ini, Icenk telah familiar dengan sirkuit tipikal teknikal semi Supercross.
Sementara sirkuit Goro Assalam, Solo, cenderung lebih mengalir dan dominan mengadu improve skill crosser mengurai racing line.
Pembanding ini, Icenk ringan merapikan handicap by handicap, saat bertempur di kelas MX2, hingga mampu merangsek di urutan 2.
Pengalaman bertarung, kini membuatnya lebih jeli untuk melepas dari tekanan rival-rivalnya.
Icenk dominan bermain aman, sembari jaga jarak mencari timing tepat masuk di koloni terdepan, usai rival-rivalnya memeras fisik dan fisiknya ngedrop.
Strategi ini, yang membuat konsentrasinya terjaga lebih baik hingga menit akhir, tanpa ikut pusaran lawan, dengan kontrol speed mengesankan.
Dengan kemampuan teknik bermain dan gaya balap yang hampir sama, Nanda tampil memukau di kelas FFA Open.
Di kelas yang dijubeli tracker kawak dan dominan penguasa podium, Nanda berjuang extra keras !
Nanda piawai memenej fisik, kontrol emosi jadi terjaga lebih baik, kendati jalanya laga cukup dramatis, oleh aksi membuang lawan dan saling potong racing line dari sisi dalam.
Konteks ini, durability torsi dan HP mesin pacuanya terkontrol rapi, ketika mengasumsikan bawaan RPM mesin hampir tak pernah over.
Doping piranti racing terbaru yang diadopsi di level ini juga banyak pengaruhnya, setelah menakar performa kuda besi GTX di kelas ini.
Kendati FFA Open, proses research modifikasi mesin dan perjalanan sesi testcase, hingga untuk mendapatkan performa terbaik, secara bajet melebihi harga special engine.
Belum lagi, ketika mengkalkulasikan dengan modifikasi piranti suspensi dan geometri rangka.
Algoritmanya, sesi perjalanan menuju sempurna, butuh keselarasan tracker dan hasil modifikasi, berlatar kesempurnaan tanpa kompromi.
"Input ini, yang kita pahami sarat mengadu keprofesionalan, pengalaman bertempur di off road roda dua, sekaligus gelar kawak tidaknya MX GTX Team, "kata Arief Kepala Divisi Teknik RMS Djagung Ipone Dunlop Akar Mas MX Team, Lamongan.
Di kesempatan yang sama, tampak Dimas Lintang, crosser Manokwari, Papua Barat, hadir menyaksikan laga Icenk dan Nanda.
Dimas Lintang adalah crosser kandidat PON 2024, yang lagi mengenyam pelatihan motocross di SCT MX Training, yang diarsiteki oleh Along.
"Semoga, dengan menyaksikan langsung kejuaraan motocross ini, crosser kami bisa mendapat wawasan baru, serta atmosfir yang lebih bengis.
Saya makin optimis Dimas Lintang, akan lebih terbakar semangatnya, untuk lebih keras dalam berlatih dan piawai saat berlaga, "yakin Alex Pinem Managernya. enea